Penambangan data merupakan proses penemuan pengetahuan dalam basis data yang melibatkan identifikasi, validasi, kebaruan, dan pemahaman terhadap pola data yang besar dan kompleks. Salah satu bidang yang dapat menerapkan analisis berbasis data mining adalah pertanian. Jаmur mеrupаkаn ѕаlаh ѕаtu komodіtаѕ pеrtаnіаn yаng mеmіlіkі nutrіѕі tіnggі dan nіlаі еkonomі yаng mеnjаnjіkаn dаlаm аgrіbіѕnіѕ. Klasifikasi jamur menjadi penting untuk menentukan apakah jamur aman dikonsumsi atau beracun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi akurasi klasifikasi berbagai algoritma dalam dataset jamur, yang diperoleh dari UC Irvine Machine Learning Repository. Beberapa algoritma yang diuji meliputi k-Nearest Neighbor (kNN), Naive Bayes, Support Vector Machine (SVM), Decision Tree, Logistic Regression, Linear Discriminant Analysis, Artificial Neural Network (ANN), Convolutional Neural Network (CNN), Extra Trees Classifier, AdaBoost, dan Voting Feature Intervals 5 (VFI 5). Berdasarkan hasil penelitian, akurasi Hold Out dari algoritma tersebut berkisar antara 0,8763 hingga 1,0000, sedangkan akurasi Cross Validation berkisar antara 0,8396 hingga 1,0000. Algoritma Decision Tree (Tuning Model), AdaBoost, dan ANN menunjukkan akurasi tertinggi (100%) pada kedua metode pengujian. Namun, penggunaan Cross Validation lebih disarankan untuk menghindari risiko overfitting, meskipun memerlukan waktu pemrosesan yang lebih lama dibandingkan dengan Hold Out. Algoritma seperti k-NN, Decision Tree, ANN, AdaBoost, dan CNN berpotensi mengalami overfitting, terutama jika dataset tidak cukup kompleks atau kelas data tidak seimbang.