Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teologi Injili

Studi Teologis Frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging” Sebagai Analogi Konsep Keberadaan Allah Tritunggal Sugianto, Edi
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i2.57

Abstract

Konsep Allah Tritunggal adalah suatu misteri tentang Allah yang tidak mudah dipahami oleh manusia yang terbatas, sehingga seringkali menimbulkan polemik baik secara internal maupun eksternal Kristen. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjelaskan konsep Allah Tritunggal dalam beragam ilustrasi yang biasanya diambil secara implisit dari Alkitab, bahkan juga dari wahyu umum. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara eksplisit tentang analogi konsep keberadaan Allah Tritunggal dalam teks Alkitab, secara spesifik dari frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging”. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan interpretatif terhadap wawasan biblikal dan literatur terpercaya yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging” menggambarkan manusia sebagai gambar dan rupa Allah. Kejamakan pribadi (suami-istri) yang satu daging dalam pernikahan mencerminkan keberadaan kejamakan Pribadi (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) dalam hakikat Allah yang Esa. Aspek ontologis dan ekonomis dalam relasi suami-istri juga mencerminkan relasi yang ada dalam Allah Tritunggal. Kasih yang mengikat suami istri juga merefleksikan relasi kasih kekal dari Allah Tritunggal. Jadi, frasa yang dinyatakan tersebut setidaknya meneguhkan kebenaran pengajaran Allah Tritunggal sejauh Allah menyatakan diri-Nya.
Perspektif Wawasan Dunia Kristen Terhadap Tabernakel (Tempat Kudus Allah) dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Sugianto, Edi
Jurnal Teologi Injili Vol. 4 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v4i1.68

Abstract

Penyataan Tabernakel yang dominan di Alkitab mengindikasikan suatu hal penting yang perlu diperhatikan. Tabernakel telah diselidiki dengan berbagai perspektif baik secara akademis maupun praktis, namun tulisan tentang topik ini di Indonesia masih sedikit. Artikel ini bertujuan melihat penyataan Alkitab tentang Tabernakel sebagai tempat kudus Allah dari perspektif wawasan dunia Kristen guna memperkaya literatur di Indonesia. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan interpretatif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam Creation, Tabernakel nyata melalui dunia yang diciptakan Allah dengan Taman Eden sebagai tempat Kudus-Nya, dimana Allah hadir dan manusia dapat berelasi serta bersekutu secara harmonis dengan-Nya. Selanjutnya, dalam Fall, Tabernakel memperlihatkan dosa sebagai sesuatu yang memisahkan manusia dengan Allah, sehingga perlu perantara untuk menghampiri-Nya. Kemudian, pada Redemption, Tabernakel merupakan sarana dan prasarana yang disediakan Allah agar manusia dapat kembali berelasi dan bersekutu dengan-Nya, yaitu pola penebusan dalam Tabernakel Musa yang digenapi dalam pribadi dan karya Kristus, serta diproklamasikan melalui gereja yang telah ditebus-Nya. Lalu, pada consummation, Tabernakel adalah Allah sendiri di dalam taman Firdaus kekal, dimana relasi dan persekutuan manusia dengan Allah dipulihkan secara sempurna. Hal ini berimplikasi bagi orang percaya untuk bersyukur dengan mempersembahkan hidup dan memproklamasikan penyelamatan Allah. Akhirnya, topik Tabernakel tentang Yesus Sang Tabernakel sejati dalam karya keselamatan perlu terus diselidiki, sehingga semakin memperkaya literatur khususnya berbahasa Indonesia.