Stres pada lansia merupakan masalah psikogeriatrik sering dijumpai dan perlumendapat perhatian khusus. Perubahan fisik, psikologi, dan sosial merupakan stresor yangmenyebabkan stres pada lansia. Salah satu metode untuk mengatasi stres pada lansia diMadura adalah mendengarkan mamaca. Mamaca merupakan membaca teks cerita dengantulisan arab melayu menggunakan bahasa jawa keraton dengan cara ditembangkan,kemudian diterjemahkan kedalam bahasa madura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan budaya mamaca dengan stres pada lansia di Desa Kerta Barat, KecamatanDasuk, SumenepJenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknikpengambilan sampel adalah total populasi. Data dikumpulkan dengan kuisioner danobservasi kemudian dianalisa dengan menggunakan uji statistik r dengan derajat signifikan0,05.Hasil penelitian tentang tingkat stres menunjukkan 21 (45,6%) lansia mengalami stresringan. Sedangkan tentang budaya mamaca menunjukkan 22 reponden (47,8%) merupakanlansia yang selalu mendengarkan mamacaHasil uji spearman rank didapat (ρ= 0,000 < α=0,05) dengan koefisien korelasi (-0,849)sehingga H1 diterima, artinya terdapat hubungan antara budaya mamaca dengan tingkatstres pada lansia dan keeratan hubungan yang tinggi. Lansia yang mengalami stres ringanmerupakan lansia yang selalu mendengarkan mamaca.Arah hubungan negatif (berlawanan arah) berarti semakin tinggi frekuensimendengarkan mamaca maka stres pada lansia akan semakin menurun. Hasil penelitian inidiharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perawat yang berada di rumah sakit maupundikomunitas untuk memasukkan budaya mamaca kedalam program yang diterapkan dalammeningkatkan mekanisme koping efektif lanjut usia.