Indra M.P.
Universitas Syiah Kuala

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Status Keberlanjutan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo andriani andriani; Indra M.P.
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.726 KB)

Abstract

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo sebagai salah satu Pelabuhan Perikanan terbesar di Provinsi Aceh diharapkan dapat memberikan dukungan terutama di bidang perniagaan perikanan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui status keberlanjutan pengelolaan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo terutama pada dimensi ekologi, sosial budaya dan teknologi. Pendekatan rapfish digunakan untuk menganalisis status keberlanjutannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi ekologi merupakan dimensi yang memiliki nilai indeks keberlanjutan yang paling rendah yaitu sebesar 46,32 dengan status kurang berkelanjutan. Persepsi masyarakat mengenai kelimpahan ikan menjadi atribut yang paling mempengaruhi dimensi ekologi.
Analisis Skala Usaha Dan Finansial Minyak Sere Wangi (Cymbopogon nardus rendle. Lin) Di Kabupaten Gayo Lues Fauzah Aziz; Indra zainun; Abubakar Karim
JURNAL AGRICA Vol 14, No 2 (2021): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v14i2.4733

Abstract

Sere Wangi is a plantation commodity which is the prima donna in Gayo Lues Regency with the largest production compared to the production of other commodities. The contribution of the plantation sub-sector to the regional economy is also quite large because in Gayo Lues Regency, up to now, there have been many activities in the plantation business, especially the Sere Wangi plant. The purpose of this study was to determine the scale of business and financial business of citronella farming which is processed into citronella oil in Gayo Lues Regency. The research was conducted in Gayo Lues Regency, with a descriptive method. The research method is survey with sampling done by purposive sampling with the amount of data taken by farmers as many as 99 respondents and traders as many as 10 respondents. The research results of sere wangi farmers have obtained profits with an average production of citronella oil of 164.55 kg / year, with a minimum cultivated area of 0.67 ha or 6,657.09 M2, farmers have BEP for land area. Financially, sere wangi farming is feasible to continue to be developed with a Net Benefit Cost Ratio (NBCR) value of 2.57. This means that every one rupiah that is spent during the farming life of lemongrass produces Rp 2.57 units of net benefits.Keywords: Citronella Oil, Business Scale, Feasibility. BEP
Analisis Skala Usaha Dan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Di Kabupaten Gayo Lues Reny Meisetyani; Indra zainun; Syakur Syakur
JURNAL AGRICA Vol 14, No 2 (2021): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v14i2.4731

Abstract

Kopi Arabika yang ada di Kabupaten Gayo Lues masih sangat berpotensi untuk dikembangkan. Dengan luasan pengembangan kopi yang cukup besar, dan merupakan salah satu kopi dengan cita rasa terbaik di dunia serta pangsa pasar yang menjanjikan dapat menjadi mata pencaharian dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan para petani. Tujuan penelitian ini adalah skala usaha dan finansial usaha tani kopi Arabika pada kelas kesesuaian lahan di Kabupaten Gayo Lues. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gayo Lues, dengan metode deskriptif yaitu metode penelitian dalam meneliti data-data yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan, serta dianalisis. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah data yang diambil Petani sebanyak 45 responden serta Pedagang sebanyak 10 responden. Hasil penelitian dengan luas lahan 0,49 ha atau 4.864,96 m2 petani kopi arabika sudah mencapai titik impas dalam mengusahakan usahataninya. Dengan produksi kopi arabika sebesar 920,29 kg/tahun maka petani sudah pulang pokok pada produksi. Dengan harga Rp. 17.243,59 per kg petani sudah bisa menutupi semua biaya yang dikeluarkan untuk usahatani kopi arabika. Selanjutnya pada tingkat suku bunga sebesar 12% nilai Net B/C > 0 yaitu sebesar 2,24 artinya, setiap satu rupiah yang dikeluarkan selama umur usaha menghasilkan Rp. 2,24 satuan manfaat bersih.