Permasalaham perempuan yang berperan sebagai ibu tidak terlepas dari wacana standarisasi ibu ideal yang ada dimasyarakat. Posisi perempuan dalam konstruksi sosial terkait peran ibu sangat rentan terhadap mom shaming. Tidak ada tempat aman bagi sang ibu untuk tidak dikomentari. Asumsi dari penelitian ini adalah setiap fenomena tidak terlepas dari wacana kekuasaan, termasuk pada perilaku mom shaming. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mekanisme kekuasaan dalam fenomena mom shaming pada peran perempuan sebagai ibu. Landasan berpikir dalam penelitian ini menggunakan Teori Kekuasaan Michel Foucault. Metode penelitian menggunakan fenomeologi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa standarisasi dibidang kesehatan, psikologi dan budaya menciptakan normalisasi tumbuh kembang anak, pola asuh, serta peran perempuan sebagai ibu. Normalisasi tersebut memicu efek panopticon dimana individu merasa terus diamati dan secara mandiri mengawasi dirinya sendiri dengan memastikan tetap ada diwilayah yang dianggap normal. Pengawasan tersebut juga berasal dari orang lain yang juga mengawasi dirinya sendiri, dan disitulah wacana kembali pada nilai dominan untuk saling mengawasi orang lain yang berujung mom shaming.