Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

MEMAHAMI HAMBATAN DOSEN DAN MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN ONLINE : FENOMENA ANTISIPASI PENYEBARAN VIRUS COVID-19 Adiyanto, Wiwid
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 9, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Master of Communication Science Program, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/interaksi.9.2.98-108

Abstract

The problem that has occurred in lectures since the COVID-19 virus outbreak was the transformation of the class technical system from face-to-face into online class. Communication technology plays a very important role in the communication of lecturers and students in online class. Online class are inseparable from problems in the use of technology and changes in the habits of face-to-face lectures. This study aims to describe the obstacles of lecturers and students in online lectures related to the anticipation of the spread of the COVID-19 virus. This study uses Media Ecology theory as a foundation for thinking. This research is a phenomenological study with a qualitative descriptive approach. Primary data were obtained from the results of indepth interviews with 6 informants who were lecturers and students in Yogyakarta. The results of this study indicate a obstacle model of online class. There are two types of obstacles that are interconnected in the online class process, namely the obstacles during the class and the obstacles outside the class. This study discusses the differences in the meaning of online class between lecturer and student informants. The findings also show 6 similarities in the patterns of barriers from informants. This research shows that communication technology is not value-free.
Optimalisasi Media Sosial Instagram pada Kelompok Kajian Kebijakan Media (K3M) Semarang Wiwid Adiyanto
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Kajian Kebijakan Media (K3M) merupakan salah satu kelompok ataupun komunitas yang fokus pada pengkajian isu media. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan media massa pernah diselenggarakan oleh K3M. Selain itu K3M juga berperan serta dalam pembimbing pelatihan terkait dengan media massa. Namun kiprah eksistensi K3M menurun diakhir 2019. Permasalahan K3M sebagai mitra dari pengabdian masyarakat ini adalah kurangnya ruang untuk berdiskusi dan masih memiliki eksistensi yang terbatas dengan mengandalkan word of mouth. K3M belum memaksimalkan media sosial sebagai instrumen untuk memperluas eksistensi dan ruang diskusi yang lebih luas. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan sosial media Instagram sebagai ruang diskusi publik dan eksistensi yang lebih luas bagi K3M. Kegiatan ini terbagi dalam tiga tahap. Pertama tahap persiapan yaitu kordinasi dengan pihak K3M dalam pembuatan akun Instagram serta penyamaan persepsi dari para anggotanya. Kedua adalah tahap pelaksanaan, yaitu pembuatan dan optimaslisasi akun Instagram K3M yang diberi nama k3m.id. Tahap ketiga adalah evaluasi output yang menunjukan terdapat kenaikan jumlah pengikut dan interaksi yang signifikan dari konten k3m.id. Kegiatan ini memerlukan upaya yang berkelanjutan untuk dapat terus mengembangkan eksistensi dalam melakukan literasi media secara kredibel pada masyarakat yang lebih luas.
Mitos Vagina Ideal dalam Iklan Sabun Kewanitaan Wiwid Adiyanto
Jurnal Riset Komunikasi Vol 4 No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komuniasi (ASPIKOM) Wilayah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38194/jurkom.v4i2.304

Abstract

Feminine soap is promoted as a healthy product and has a positive impact on household life, including Purbasari Manjakani Whitening. On the other hand, medical research has shown potential health risks from using vaginal cleansing products. Relatively affordable prices and simulated impacts have made Purbasari indulge in the whitening of the top 5 main products for the past 4 years. The purpose of this study was to dissect the myths related to the vagina from the advertisement of Purbasari Manjakani Whitening. This study uses qualitative descriptive approach with semiology analysis of Roland Barthes. The results of this study indicate that the ideal vagina is one that is tight, white, and fragrant. Myths naturalized thus establishing a panoptic effect for women to keep their vaginas in the submissive body category. Biopower works through family harmony issues. This condition traps women on an endless idealistic journey to fulfill vaginal instructions. The ideal vaginal construction cannot be separated from the power relation in which sexual relations are no longer the satisfaction of both parties, flowing to men as husbands.
Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik dalam Pemberitaan Prostitusi Online di Surabaya Ahmad Khairul Nuzuli; Wahyu Kristian Natalia; Wiwid Adiyanto
Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/wartaiski.v4i1.108

Abstract

Cara pandang media atas sebuah peristiwa yang diberitakannya dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat atas fakta pemberitaan tersebut. Pemberitaan seks merupakan sebuah peristiwa yang dapat menaikkan oplah sebuah media, namun disisi lain ini berita itu dapat berpengaruh pada cara pandang masyarakat yang tidak berempati pada kejahatan seksual. Salah satu pemberitaan yang hangat pada awal tahun 2019 adalah kasus prostitusi online VA. Salah satu media yang memuat iniformasi kasus itu adalah Jatim.tribunnews.com. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan etika jurnalistik pada pemberitaan prostitusi online VA di Jatim.tribunnews.com. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitaif dan terdapat 62 berita yang diteliti terhitung 21-31 Januari 2019. Hasil penelitian menujukkan bahwa Jatim.tribunnews.com melanggar etika jurnalistik terutama dalam hal pemuatan indetitas perempuan yang terlibat dalam kasus kejahatan seksual.
Kekuasaan Kiai Dalam Politik : Modal Fuad Amin Sebagai Bupati Terpilih di Kabupaten Bangkalan Wiwid Adiyanto; Rarashanti Wulandhari
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/channel.v8i1.15147

Abstract

Kiai merupakan orang yang disegani, dihormati, dan kadang ditakuti. Bahkan seringkali mampu memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat. Di Madura seorang Kiai sangat di junjung tinggi. Bahkan banyak orang yang menggunakan tokoh Kiai untuk mendapatkan jabatan. pertanyaan penelitian ini bagaimana kekuasaan Kiai dalam politik bupati Fuad Amin kabupaten Bangkalan. Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan adalah kualitatif deskriptif. Dengan teori modal budaya menurut pendapat Bourdieu. Kapital budaya sendiri dapat dilihat dari pendidikan, kecerdasan, cara berbicara, gaya berpakaian, penampilan fisik. Hasil dari penelitian ini bahwa Kiai merupakan sosok yang sangat di perlukan saat mencalonkan diri menjadi bupati. Fuad Amin dalam menjabat bupati selama dua periode, karena kultur masyarakat Madura sangat menghargai Kiai, sebaiknya diiringi dengan kinerja yang baik, maka akan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Pemimpin daerah seharusnya tidak tergila-gila dengan jabatan saja atau tidak ingin kehilangan jabatan ke tangan orang lain, tapi bila pemimpin hanya peduli dengan jabatan dan lalai dengan tugas untuk memimpin kabupaten maka masyarakat akan memberikan nilai negatif terhadap sosok Kiai yang sudah dimiliki oleh Fuad Amin, sehingga akan berpengaruh kepada sosok Kiai lain yang juga akan luntur dan tidak dihormati.
Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Ruang Diskusi Upaya Pencegahan Pelecehan Seksual di Lingkungan Akademis Wiwid Adiyanto
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 6, No 2: Oktober 2020
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v6i2.7594

Abstract

Pelecehan seksual bisa dialami oleh siapa saja dan dimana saja. Kampus yang seharusnya merupakan ruang publik yang aman, tidak lepas dari permasalahan pelecehan seksual. Pelecehan seksual di kampus tidak terlepas dari penyalahgunaan struktur kekuasaan, namun pelecehan seksual juga tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh semua lapisan struktur yang ada di kampus. Permasalahannya adalah pelecehan seksual belum mendapat penanganan serius. Pengabdiam masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih edukasi terkait upaya pencegahan, perlawanan, literasi gender, dan juga perbaikan konstruksi sosial dimasyarakat terkait pelecehan seksual. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk virtual talk show yang bekerjasama dengan komunitas Feminis Yogya dan komunitas Perempuan Hari Ini. Hasil pencapaian dari virtual talk show ini terlihat bahwa audiens mengetahui bentuk-bentuk kekerasan seksual, memahami rantai dampak dari pelecehan seksual, mempunyai pengetahuan tentang konstruksi sosial dan budaya yang membentuk normalisasi keadaan, memiliki pengetahuan tentang cara mencegah pelecehan seksual di kampus, memiliki pengetahuan terkait hal yang harus dilakukan ketika mendapatkan pelecehan seksual di kampus, dan pemahaman feminisme yang merujuk pada kemanusiaan.
PORNOGRAPHICATION: SOCIAL IMPACT OF COMMODIFICATION PRACTICE OF SEX CONTENT IN THE CARTOON INDUSTRY IN INSTAGRAM Wiwid Adiyanto; Rizqi Ganis Ashari
Mediakom Vol 4 No 1 (2021): Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika, Informasi dan Komunikasi Publik (APTIKA dan IKP) Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/diakom.v4i1.88

Abstract

Konten seksual yang marak di media sosial Instagram mendapat banyak perhatian dari pengguna media sosial tersebut. Fenomena tersebut menjadi hal yang bertolak belakang bila dilihat dari aturan yang berlaku. Undang-Undang nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi, telah menjelaskan bahwa adanya larangan berkaitan dengan keberadaan konten pornografi di berbagai media. Objek penelitian ini adalah kartun dari akun Instagram @okkycreed dan @eslollipop yang karyanya tidak terlepas dari parodi seks. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mekanisme pornographication sebagai dampak sosial dari komodifikasi konten seks dalam industri kartun di Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus pada kajian ekonomi politik media yang terkait komodifikasi. Analisis dalam studi ini mengacu pada gagasan Anette Dina Sorensen terkait pornographication. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa konten seks dijadikan daya tarik pengguna Instagram untuk mengikuti karya dari @okkycreed dan @eslollipop yang akhirnya akun tersebut bersifat komersil dengan masuknya iklan pada akun tersebut. Fenomena tabu tentang seks di Indonesia dikomodifikasi. Dampak sosial yang muncul karena maraknya konten pornografi di media sosial adalah timbulnya fenomena pornographication. Literasi media perlu dilakukan untuk menumbuhkan sikap kritis masyarakat dalam bermedia, mengingat media sosial bersifat self-regulating.
MEKANISME KUASA DALAM FENOMENA MOM SHAMING PADA PERAN PEREMPUAN SEBAGAI IBU Wiwid Adiyanto; Aen Istianah Afiati
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 8 No. 1 (2020): Lontar: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.32 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v8i1.2173

Abstract

Permasalaham perempuan yang berperan sebagai ibu tidak terlepas dari wacana standarisasi ibu ideal yang ada dimasyarakat. Posisi perempuan dalam konstruksi sosial terkait peran ibu sangat rentan terhadap mom shaming. Tidak ada tempat aman bagi sang ibu untuk tidak dikomentari. Asumsi dari penelitian ini adalah setiap fenomena tidak terlepas dari wacana kekuasaan, termasuk pada perilaku mom shaming. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mekanisme kekuasaan dalam fenomena mom shaming pada peran perempuan sebagai ibu. Landasan berpikir dalam penelitian ini menggunakan Teori Kekuasaan Michel Foucault. Metode penelitian menggunakan fenomeologi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa standarisasi dibidang kesehatan, psikologi dan budaya menciptakan normalisasi tumbuh kembang anak, pola asuh, serta peran perempuan sebagai ibu. Normalisasi tersebut memicu efek panopticon dimana individu merasa terus diamati dan secara mandiri mengawasi dirinya sendiri dengan memastikan tetap ada diwilayah yang dianggap normal. Pengawasan tersebut juga berasal dari orang lain yang juga mengawasi dirinya sendiri, dan disitulah wacana kembali pada nilai dominan untuk saling mengawasi orang lain yang berujung mom shaming.
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KASUS HARUN MASIKU PADA MAJALAH TEMPO Wiwid Adiyanto; Ahmad Khairul Nuzuli
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i1.3467

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan  kajian teks dengan analisis framing Robert N Entman dengan Teori Agenda Setting untuk menggambarkan  proses seleksi dan realitas media.  Objek  penelitian  ini  adalah  laporan  utama  majalah  Tempo  edisi  20-26 Januari  2020  terkait  kasus  yang  melibatkan  Harun  Masiku.  Hasil  peneitian  ini memperlihatkan Tempo cenderung mengemas berita yang menyorot pemerintah tidak serius dalam pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Indonesia.  Tempo menyikapi  kasus suap yang menyorot Harun Masiku  sebagai permasalahan   kekuasaan   dari  partai  PDIP   yang  merambah   pada  beberapa institusi terkait. Harun Masiku dilihat hanya sebagai salah satu aktor kekuasaan yang   sebenarnya   ada   pada   kekuasaan   terstruktur   yang   saling   berkaitan, termasuk kaitannya dengan presiden dan DPR. Tempo memposisikan KPK secara institusi menjadi korban dari kekuasaan luar yang masuk dalam institusi KPK yang seharusnya  independen.  Pada  akhirnya  Tempo  menyorot  rekomendasi   agar kasus Harun Masiku diusut tuntas, termasuk  penindakan  pada aktor lain yang terkait.  Tempo  melihat  kekuasaan  tersebut  sebagai  strategi  yang  dirancang secara sistematis yang dimulai dari perubahan Undang-Undang terkait KPK yang justru melemahkan KPK.Kata Kunci: Harun Masiku, PDIP, KPK, Tempo, Framing AbstractThis  research  is  a  text  study  with  Robert  N  Entman's  framing  analysis  with Agenda Setting theory to describe the selection process and media  reality. The object of this research  is the main report of the 20-26 January 2020 edition of Tempo magazine regarding the case involving Harun Masiku. The results of this research show that Tempo tends to publish news that highlights that the government is not serious in eradicating corruption, collusion and nepotism (KKN) in Indonesia. Tempo is addressing the bribery case that highlighted Harun Masiku as a problem of power from the PDIP party which has penetrated several related institutions. Harun Masiku is seen only as one of those power actors who actually have structured powers that are interrelated, including those with the president and the DPR. Tempo has positioned the Corruption Eradication Commission as an institution  as a victim  of outside  powers  that  enter the KPK institution,  which should have been independent. In the end, Tempo highlighted a recommendation that the Harun Masiku case be thoroughly investigated, including the prosecution of  other  related  actors.  Tempo  sees  this  power  as  a  systematically  designed strategy   that   starts   with  the  amendment   of  the  Law  on   the  Corruption Eradication Commission which actually weakens the KPK.Keywords: Harun Masiku, PDIP, KPK, Tempo, Framing
Representasi Laki-Laki dan Perempuan dalam Iklan Tehicha Wiwid Adiyanto; Ami Saptiyono
Avant Garde Vol 10, No 1 (2022): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/ag.v10i1.1716

Abstract

Tehicha sebagai produk teh kemasan memerlukan iklan sebagai salah satu bagian promosi. Namun di sisi lain, iklan merupakan salah satu produk budaya populer yang bersifat politis. Iklan merupakan instrumen pembentuk budaya, termasuk representasi nilai dominan laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi laki-laki dan perempuan dalam iklan Tehicha. Penelitian ini menggunakan analisis Semiologi Roland Barthes sebagai pisau analisis. Penelitian ini juga menggunakan teori Representasi dari Stuart Hall sebagai pijakan akademis. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki ideal direpresentasikan sebagai individu yang aktif, enerjik, pemimpin, berani, bebas dan berada di ranah publik. Namun, tidak semua laki-laki direpresentasikan ideal dalam iklan Tehicha. Sedangkan perempuan direpresentasikan individu pada peran domestik dan penggoda. Penelitian ini juga menemukan kecenderungan mengkonstruksi sensualitas perempuan yang menempatkan perempuan sebagai objek seksual.