Welly Deglas
Teknologi Pangan, Politeknik Tonggak Equator Pontianak

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KUE STICK Fransiska Fransiska; Welly Deglas

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.476 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.905

Abstract

Ampas tahu merupakan hasil samping dari proses pembuatan tahu. Ampas tahu perlu dioptimalkan pemanfaatanya sebagai bahan pangan campuran (subtitusi) pada bahan pangan dasar pada olahan makanan. Akan tetapi ampas tahu basah mudah mengalami kerusakan dan pembusukan sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk meningkatkan umur simpan ampas tahu serta lebih fleksibel dalam penggunaan misalnya dengan cara dibuat tepung. Salah satu olahan makanan dari tepung terigu yang dapat disubstitusi dengan tepung ampas tahu adalah kue Stick. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kue stick substitusi tepung ampas tahu 25%, 50% dan 75% terhadap kandungan kimia dan organoleptik. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan empat taraf perlakuan substitusi tepung ampas tahu dengan tiga kali ulangan, sehingga didapatkan 12 Perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan tepung ampas tahu terhadap kue stick. Kadar air tertinggi adalah P3 (5.031%) dan yang terendah P0 (3.5057%). Kadar Protein tertinggi P3 (5.50%) dan yang terendah P0 (2.10%). Kadar Karbohidrat tertinggi adalah P0 (2.158%) dan yang terendah P3 (1.147%). Kadar serat kasar tertinggi P3(1.925%) dan yang terendah P0 (1.611%). Kue stick yang cukup disukai adalah variasi substitusi tepung ampas tahu 25% dengan karakteristik warna cukup cokelat (2.57), sedikit beraroma tepung ampas tahu (2.43), sedikit berasa ampas tahu (2.38), tekstur renyah (3.76).
KAJIAN KARAKTERISTIK SIFAT FISIKO KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK SINGKONG VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NATRIUM BIKARBONAT (NAHCO3) DENGAN PROSES PENDAHULUAN Welly Deglas

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.534 KB) | DOI: 10.35891/tp.v9i2.1196

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik sifat fisiko kimia dan organoleptik keripik singkong variasi konsentrasi larutan natrium bikarbonat (Na HCO3) dengan proses pendahuluan. Rancangan Petak Terbagi (RPT) 2 factorial dengan 10 perlakuan yaitu variasi konsentrasi larutan natrium bikarbonat (NaHCO 3 ) (1, 2, 3, 4, dan 5 g/L) dengan perebusan dan konsentrasi larutan natrium bikarbonat (NaHCO 3 ) (1, 2, 3, 4, dan 5 g/L) tanpa perebusan. Metode yang digunakan adalah metode analisis variance (ANOVA) , jika terdapat perbedaan antar sampel maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata menggunakan analisis Tukey ’ s pada taraf signifikansi 1% dan 5%. Parameter yang dianalisis meliputi: kadar air, uji organoleptik aroma, rasa, tekstur dan kesukaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rat a-rata hasil pengujian kada air keripik singkong adalah 8,310%. Pada penelitian kadar air pada keripik singkong ini belum memenuhi syarat mutu keripik SNI 01-4305-1996 kadar airnya sebesa r 6,0%. Perendaman laruran soda kue berpengaruh terhadap uji organoleptik terhadap aroma, tekstur dan kesukaan. Perlakuan yang paling disuka adalah keripik singkong yang dilakukan perlakuan pendahuluan perebusan dengan perendaman larutan soda kue sebanyak 5 g/L lebih tinggi 6,59 yaitu sangat disukaikonsumen paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Pengaruh lama perendaman dan konsentrasi etanol terhadap rendemen pada pembuatan minyak esensial kulit buah jeruk pontianak Welly Deglas

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v10i2.1645

Abstract

The purpose of this study was to determine how much influence of different immersion duration (1 day, 2 days and 3 days) and ethanol concentration (50%, 70% and 90%) on the yield in the production of essential oils made from Pontianak orange peels. The study was conducted using a Completely Randomized Design (CRD) with factorial pattern: A factor was the level of soaking time (1 day, 2 days, 3 days), and B factor was the ethanol concentration (50%, 70% and 90%) of 3 replications. The highest yield of Pontianak orange peel essential oil was produced in the treatment of immersion for 3 days with ethanol concentration of 90% (A3B3) which was 8.89%. While the lowest yield was obtained in the treatment of 1-day immersion with the ethanol concentration of 50% (A1B1) which was equal to 5.01%. The immersion duration and ethanol concentration affect the colour and pH, whereas the aroma was not significantly affected among samples.