Fransiska Fransiska
Politeknik Tonggak Equator, Jurusan Teknologi Pangan Pontianak, Kalimantan Barat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SANITASI DAN HACCP BAHAN BAKU PRODUK MINUMAN DAN DODOL LIDAH BUAYA Nelsy Dian Permatasari; T. Winny Kurniawan; Fransiska Fransiska

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.447 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.643

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat bertujuan memperbaiki dan menerapkan prosedur standar operasional sanitasi (SSOP) dan menerapkan manajemen mutu HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) pada setiap tahap pengolahan yang akan menjamin potensi bahaya pada bahan pangan dapat dikendalikan secara sistematis. Target khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan kualitas dan kuantitas produk, produk tahan lama, proses pengolahan bersih, diterapkannya dokumen SSOP dan HACCP dengan benar dan terus menerus. Metode yang dipakai adalah memberikan penyuluhan dan diskusi kepada karyawan tentang pelaksanaan SSOP, identifikasi masalah pengolahan dan sanitasi yang ada di UKM I Sun Vera, penyusunan SSOP, diterapkannya SSOP dan memberikan penyuluhan dan melakukan diskusi dengan pemilik I Sun Vera untuk menerapkan manajemen mutu analisis bahaya dan titik kendali kritis (HACCP) pengolahan lidah buaya, penyusunan HACCP, pengaplikasian HACCP. Hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa karyawan UKM I Sun Vera sudah mulai menerapkan SSOP dan manajemen mutu analisis bahaya dan titik kendala kritis (HACCP) dalam bahan baku dan produk olahan minuman dan dodol lidah buaya.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KUE STICK Fransiska Fransiska; Welly Deglas

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.476 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.905

Abstract

Ampas tahu merupakan hasil samping dari proses pembuatan tahu. Ampas tahu perlu dioptimalkan pemanfaatanya sebagai bahan pangan campuran (subtitusi) pada bahan pangan dasar pada olahan makanan. Akan tetapi ampas tahu basah mudah mengalami kerusakan dan pembusukan sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk meningkatkan umur simpan ampas tahu serta lebih fleksibel dalam penggunaan misalnya dengan cara dibuat tepung. Salah satu olahan makanan dari tepung terigu yang dapat disubstitusi dengan tepung ampas tahu adalah kue Stick. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kue stick substitusi tepung ampas tahu 25%, 50% dan 75% terhadap kandungan kimia dan organoleptik. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan empat taraf perlakuan substitusi tepung ampas tahu dengan tiga kali ulangan, sehingga didapatkan 12 Perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan tepung ampas tahu terhadap kue stick. Kadar air tertinggi adalah P3 (5.031%) dan yang terendah P0 (3.5057%). Kadar Protein tertinggi P3 (5.50%) dan yang terendah P0 (2.10%). Kadar Karbohidrat tertinggi adalah P0 (2.158%) dan yang terendah P3 (1.147%). Kadar serat kasar tertinggi P3(1.925%) dan yang terendah P0 (1.611%). Kue stick yang cukup disukai adalah variasi substitusi tepung ampas tahu 25% dengan karakteristik warna cukup cokelat (2.57), sedikit beraroma tepung ampas tahu (2.43), sedikit berasa ampas tahu (2.38), tekstur renyah (3.76).
Analisis perbandingan bahan dan jumlah perekat terhadap briket tempurung kelapa dan ampas tebu Welly Deglas; Fransiska Fransiska

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v11i1.1899

Abstract

The aim of this research was to study the effect of comparative analysis of ingredients and the amount of adhesive on the coconut shell charcoal briquettes and bagasse charcoal. This research used Split Plot Design that consisted of two factors. The first factor is the total ratio of coconut shell charcoal and bagasse charcoal and coconut shell charcoal and bagasse charcoal 1: 1 (L1), 1: 2 (L2) and 1: 3 (L3), while the second factor was the amount of sago adhesive as plots section, consisting of: 10% (P1), 20% (P2) and 30% (P3). The parameters analyzed include: heating value, moisture content, ash and volatile matter. The results showed that the amount of adhesive greatly affected the briquette charcoal produced, the addition of the amount of adhesive would reduce the briquette's heating value, as well as the water content, ash content and evaporation rate increased with the addition of the amount of adhesive. Comparison of coconut shell charcoal and bagasse charcoal can influence to cause higher levels of volatile matter because the level of sugarcane charcoal volatile matter is higher than coconut shell charcoal which has lower volatile matter levels. Judging from the heating value in this study, the best results in this study were in the treatment of P1L1, namely the ratio of coconut shell charcoal and bagasse 1:1 with the amount of sago adhesive 10% with a heating value 5687.45%.