Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pola Komunikasi Orang Tua Dalam Mendidik Anak di Keluarga Tionghoa (Studi Kasus Pada Keluarga Tionghoa di Kecamatan Tambora) Hellen Gabrellia Santoso; Heri Budianto
Koneksi Vol 1, No 2 (2017): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v1i2.2013

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana pola komunikasi orang tua dalam mendidik anak laki-laki dan perempuan dalam hal pemilihan jodoh dan kedudukan wanita. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pola komunikasi keluarga dan teori komunikasi antar pribadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 15 narasumber (3 keluarga dan 1 orang ahli budaya Tionghoa). Banyak peraturan dalam masyarakat Tionghoa dalam hal jodoh, menjadi pantangan apabila menikah dengan orang yang memiliki marga/she yang sama. Dalam ajaran Konfusius, wanita menduduki tingkatan dan posisi yang lebih rendah daripada laki-laki, hal tersebut dikarenakan anak laki-laki yang akan meneruskan marga keluarga. Oleh karena itu, ada stigma di masyarakat Tionghoa bahwa anak laki-laki lebih diutamakan dari anak perempuan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah dasarnya tiga keluarga menganut komunikasi pola konsensual. Pola komunikasi ini mengedepankan komunikasi terbuka. Namun, dalam hal jodoh, dua keluarga menganut pola komunikasi otoriter, sedangkan satu keluarga menganut pola komunikasi demokratis. Sedangkan dalam hal kedudukan wanita, tiga keluarga sama-sama menganut pola komunikasi demokratis.
Loyalitas Konsumen dalam Penggunaan Jasa Rumah Duka (Studi Kasus pada Rumah Duka Jelambar) Hellen Gabrellia Santoso; Riris Loisa
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v5i2.11182

Abstract

This study discusses consumer loyalty in the use of funeral home services. The theory used in this research is the theory of consumer loyalty, word of mouth theory, promotion theory, and service theory. This research uses a case study method with a qualitative descriptive research approach. The data in this study were obtained from 1 staff member and 5 (five) users of funeral home services. Funeral home services are usually used by Chinese Buddhists, Confucians, Christians and Catholics. Funeral homes don't really do marketing promotions, such as price discounts, advertisements, social media activations, and so on. Initially people know and can use the funeral home services through word of mouth. In addition, the area where they live is also close to the location of the funeral home. After using a funeral home service, they are satisfied with the service provided, so they will use the same funeral home service if needed. Because of the use of more than 1 (one) time, consumers can be said to be loyal or loyal. Consumer loyalty can be seen from their willingness to give recommendations (word of mouth) of funeral homes that they use to others. The conclusion of this study, one form of consumer loyalty is in the form of word of mouth. The location and services provided are some of the considerations underlying the funeral home consumer loyalty in this study. Penelitian ini membahas mengenai loyalitas konsumen dalam penggunaan jasa rumah duka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori loyalitas konsumen, teori word of mouth, teori promosi, dan teori service atau pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 1 satu orang staf dan 5 (lima) orang pengguna jasa rumah duka. Jasa rumah duka biasanya digunakan oleh masyarakat Tionghoa beragama Buddha, Konghucu, Kristen, dan Katolik. Rumah duka tidak terlalu melakukan promosi pemasaran, seperti potongan harga, memasang iklan, pengaktifan sosial media, dan lainnya. Awalnya orang mengetahui dan dapat menggunakan jasa rumah duka melalui word of mouth. Selain itu, daerah tempat tinggal mereka juga dekat dengan lokasi rumah duka. Setelah menggunakan jasa rumah duka, mereka merasa puas akan service atau pelayanan yang diberikan sehingga mereka akan menggunakan jasa rumah duka yang sama apabila membutuhkan. Karena penggunaan lebih dari 1 (satu) kali, konsumen dapat dikatakan setia atau loyal. Loyalitas konsumen dapat dilihat dari kesediaan mereka akan memberikan rekomendasi (word of mouth) rumah duka yang mereka gunakan kepada orang lain. Kesimpulan dari penelitian ini, salah satu bentuk loyalitas konsumen adalah dalam bentuk word of mouth. Lokasi dan pelayanan yang diberikan merupakan beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi loyalitas konsumen rumah duka pada penelitian ini.