Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DENGAN KECEMASAN SISWI PADA KELAS V DAN VI DI SD INPRES TELLO BARU 1/1 Sri Rahmah Haruna; Alfyan Rahim
Jurnal Akrab Juara Vol 5 No 4 (2020)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menarche adalah periode menstruasi pertama yang ditandai dengan munculnya perubahan secara fisiologis yang meliputi perubahan fisik dan mental. Indonesia mengalami angka penurunan menarche berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2014 terdapat 5,2% anak–anak di Indonesia memasuki usia menarche dibawah usia 12 tahun. Datangnya menarche justru membuat sebagaian remaja putri takut atau cemas dan menganggap darah haid adalah suatu penyakit. Kurangnya pengetahuan dan ketidaksiapan menghadapi menarche dapat menjadi penyebab terjadinya hal tersebut. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kesiapan menghadapi menarche dengan kecemasan pada siswi pada kelas V dan VI di SD Inpres Tello Baru 1/1. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi analitik cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 70 responden. Tehnik sampling yang digunakan total sampling, dengan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 70 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang menstruasi pada kelas V dan VI di SD Inpres Tello Baru 1/1 termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 72,9%, dan kesiapan menghadapi menarche sebesar 87,1%, dan didapatkan kecemasan siswi sebesar 62,9%. Hasil uji Chi Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan kesiapan menghadapi menarche dengan kecemasan pada siswi (p=0,000, p=0,000) ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan kesiapan menghadapi menarche dengan kecemasan siswi pada kelas V dan VI di SD Inpres Tello Baru 1/1.
Analisa Kejadian Anemia Defisiensi Besi Pada Anak Usia Dini Berdasarkan Formula Indeks Mentzer Jamaluddin, Thaslifa; Alfyan Rahim; Eka Haryanti
Journal of Health Education and Literacy Vol 4 No 2 (2022): Journal of Health, Education and Literacy (J-healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/j-healt.v4i2.1447

Abstract

Anemia lebih dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Secara global, penderita anemia mencapai 2,3 miliar. Asia dan Afrika tercatat memiliki prevalensi kejadian anemia tertinggi yaitu 85% yang dialami oleh wanita dan anak-anak. Sekitar 50% diantaranya mengalami anemia defisiensi besi (ADB). Anak usia dini masih sangat membutuhkan pemenuhan akan gizi seimbang seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin termasuk zat besi (Fe). Fe berperan dalam proses pembentukan eritrosit, sintesa hemoglobin, dan suplai oksigen ke seluruh jaringan. Kekurangan Fe dapat menyebabkan Anemia Defisiensi Besi (ADB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian anemia pada anak usia dini (5-12 tahun) berdasarkan formula indeks Mentzer. Penelitian bersifat desktiptif dengan pendekatan cross-sectional study yang dilakukan di RSIA Sitti Khadijah Makassar berdasarkan data sekunder (rekam medis) selama dua tahun. Besar sampel yang digunakan yaitu 80 data yang diperoleh melalui tehnik purposive sampling. Berdasarkan perhitungan formula indeks Mentzer diperoleh hasil penelitian sekitar 85% orang anak yang mengalami anemia defisiensi besi (ADB), Thalassemia sebanyak 8,75% orang anak, dan normal sebanyak 6,25%. Penyakit ADB pada anak usia dini perlu penanganan yang cepat dengan melihat faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian ADB.
Hubungan Vulva Hygiene Dengan Terjadinya Flour Albus Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 55 Kota Makassar Rahmani, Siti; Alfyan Rahim; Nurkasibah Kurniawati
Journal of Pubnursing Sciences Vol 2 No 02 (2024): Journal of Pubnursing Sciences (JPS)
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/jps.v2i02.122

Abstract

A reproductive problem that is often experienced, especially by women, is vaginal discharge. According to the World Health Organization (WHO), in 2022 around 75% of women in the world will experience vaginal discharge at least once in their lifetime. If abnormal (pathological) fluoride albus is left untreated or treatment is not given immediately, it will result in an infection that can spread into the uterus and infect the ovaries, which can cause infertility and cervical cancer. With this impact, young women need to pay attention to personal hygiene behavior. Objective: to analyze the relationship between vulva hygiene and the occurrence of vaginal discharge in teenagers at SMP Negeri 55 Makassar. Method: This research used quantitative correlation research methods by using a Cross-Sectional Study with Purposive Sampling techniques. Results: The results of the research that has been carried out show a significant value of 0.000 < α (0.05), so there is a relationship between vulva hygiene and the occurrence of flour albus in young women. Conclusion: There is a relationship between vulva hygiene and the occurrence of flour albus in young women at SMP Negeri 55 Makassar City. Suggestion: It is hoped that this research can be used as a reference and research should be conducted on a broader subject