Yuandini Ariefka
Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Kopelma Darussalam - Banda Aceh 23111

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MEMAAFKAN PELAKU PERKOSAAN DI MASA KONFLIK: PERJALANAN PANJANG KORBAN KONFLIK DI ACEH Yuandini Ariefka; Kartika Sari; Nucke Yulandari
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 1, No 2: Juli 2018
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v1i2.11572

Abstract

Konflik yang berkepanjangan di Aceh memunculkan korban-korban pelanggaran HAM. Salah satu bentuk pelanggaran HAM di Aceh pada masa konflik adalah perkosaan. Dampak yang dialami oleh perempuan korban perkosaan berupa dampak fisik, sosial dan juga dampak psikologis. Dampak perkosaan adalah rusaknya organ tubuh, korban sangat mungkin terkena penyakit menular seksual (PMS), dan kehamilan yang tidak dinginkan hingga mengalami trauma.  Dampak perkosaan yang begitu berat dirasakan membutuhkan sebuah proses pemaafan agar dapat meringankan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika memaafkan perempuan korban perkosaan pada masa konflik di Aceh. Responden dalam penelitian ini berjumlah dua orang perempuan korban perkosaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, penelitian dilakukan selama enam bulan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua responden tidak menunjukkan adanya pemaafan. Kedua responden masih berada pada tahap uncovering phase dalam proses memaafkan yaitu tahap masih dipenuhi rasa marah, sakit hati dan dendam terhadap pelaku. Tidak terjadinya pemaafan juga didukung oleh beberapa faktor yaitu anak, faktor hubungan intim dengan suami bagi responden yang menikah, beratnya peristiwa perkosaan yang dialami, pengalaman menyedihkan dalam hidup, interaksi antara pelaku dan responden serta pengalaman responden selama masa konflik.