Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Biaya Kualitas pada Produk Keripik Apel “Ramayana” dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing Fatma Akhir Ningtias; Dina Novia Priminingtyas; Neza Fadia Rayesa
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.01.30

Abstract

Kualitas merupakan salah satu faktor penting pada sebuah produk. Ramayana Agro Mandiri menjadi salah satu agroindustri yang memperhatikan kualias. Guna menjaga kualitas agroindustri melakukan kegiatan pengendalian. Biaya untuk kegiatan pengendalian tersebut belum diperhitungkan oleh agroindustri. Oleh karena itu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi biaya kualitas yang ada serta mengetahui peranan biaya kualitas pada biaya produksi. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya kualitas adalah metode activity based costing dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Setiap kategori biaya kualitas memiliki nilai Rp384,844,- untuk biaya pencegahan, Rp906.250,- untuk biaya penilaian, dan Rp435.000,- untuk biaya kegagalan internal. Persentase biaya kualitas terhadap penjualan bernilai sebesar 2,35%. Persentase biaya kualitas real terhadap biaya produksi adalah sebesar 4,12%, sedangkan persentase biaya kualitas taksiran adalah sebesar 4,03%. Nilai tersebut menggambarkan bahwa terjadi penurunan yang artinya biaya kualitas memiliki peranan dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi
Sustainable Marketing terhadap Brand Image dan Loyalitas Pelanggan di Retrorika Coffee Bar & Resto Della Aprilia Danaparamita Putri; Dwi Retno Andriani; Neza Fadia Rayesa
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.03.6

Abstract

Permasalahan yang terjadi baik dibidang ekonomi, sosial maupun lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan perusahaan yang tidak bertanggung jawab semakin hari semakin meningkat. Konsep bisnis sustainable marketing dirasa cocok untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu bisnis yang telah menerapkan konsep tersebut adalah Retrorika Coffee Bar & Resto, dimana café tersebut telah memperhatikan keadaan ekonomi, sosial maupun lingkungan yang dapat bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. Penerapan sustainable marketing nyatanya memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan brand image dari perusahaan yang nantinya dapat berpengaruh terhadap kepuasan, kepercayaan dan juga loyalitas konsumen. Nantinya, secara tidak langsung kepuasan dan kepercayaan konsumen juga akan berpengaruh terhadap loyalitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sustainable marketing terhadap brand image di Retrorika Coffee Bar & Resto serta menganalisis pengaruh brand image terhadap kepercayaan, kepuasan dan loyalitas pelanggan. Penelitian dilakukan pada bulan April hingga Mei 2021 dengan terdapat 100 responden yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah SEM-PLS dengan aplikasi WarpPLS 7.0. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa dari variabel sustainable marketing hanya aspek sosial saja yang tidak signifikan. Meskipun begitu, nyatanya kegiatan sosial tetap bisa menarik minat dari konsumen asalkan perusahaan tetap dapat menunjukkan tanggung jawabnya melalui kegiatan sosial yang dilakukan. Selain itu, brand image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas, kepercayaan dan kepuasan konsumen. Begitupula dengan kepercayaan dan kepuasan konsumen yang juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas dari pelanggan.
The Convergence of Artificial Intelligence and Electronic Devices for Rapid Food Quality Measurement: A Systematic Review Mohammad Alfiza Rayesa; Dego Yusa Ali; Neza Fadia Rayesa; Elsa Lolita Anggraini; Togi Siholmarito Simarmata
Andalas Journal of Electrical and Electronic Engineering Technology Vol. 5 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : Electrical Engineering Dept, Engineering Faculty, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ajeeet.v5i2.44

Abstract

Ensuring the quality and safety of food is a critical global challenge intensified by complex supply chains and increasing consumer demand for transparency. Traditional measurement techniques—ranging from microbial plating to sensory panels- are often destructive, time-consuming, labor-intensive, and expensive. Recently, non-invasive electronic sensing technologies, coupled with Artificial Intelligence, have emerged as powerful alternatives for rapid and objective assessment. This review aims to identify, synthesize, and appraise peer-reviewed research published between 2005 and 2025 that incorporates AI into electronic devices: electronic noses, computer vision, and spectroscopy for food quality measurement. A systematic literature search was conducted across ScienceDirect, SpringerLink, and IEEE Xplore. The review followed the PRISMA guidelines by identifying 63 studies that met strict inclusion criteria for integrating sensing, hardware, and machine learning algorithms. Analyses show that Computer Vision Systems (CVS), Hyperspectral Imaging (HSI), and Electronic Noses (e-noses) technologies. Deep Learning, in particular Convolutional Neural Networks (CNNs), has surpassed traditional machine learning techniques, such as SVM and PCA, in performance. Key applications include ripeness grading of fruits, detection of adulteration in powders, and freshness monitoring of vegetables and meat products. Integrating AI with electronic sensors provides a scalable, accurate, and non-destructive path forward for Industry 4.0 in the food sector. However, challenges to the issues of model interpretability, data standardization, and real-world robustness remain.