Perbedaan letak geografis dan sistem pengairan pada lahan sawah Rawa Pening dan lahan sawah irigasi sederhana menyebabkan adanya perbedaan penggunaan faktor-faktor produksi yang meliputi luas lahan, benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan nilai pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah penggunaan dan perbedaaan faktor-faktor produksi dan nilai biaya produksi, jumlah produksi, penerimaan dan pendapatan. Metode penelitian menggunakan metode survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Metode penentuan sampel dilakukan dengan metode nonprobability sampling melalui teknik quota sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 responden yang meliputi 30 responden untuk lahan sawah Rawa Pening dan 30 responden untuk lahan sawah irigasi sederhana. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis uji beda independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penggunaan faktor-faktor produksi meliputi luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja pada lahan sawah Rawa Pening secara berurutan adalah 0,367 ha, 21,3 kg, 158,44 kg, 0,236 liter dan 14,97 HOK dan pada lahan sawah irigasi sederhana secara berurutan adalah 0,427 ha, 20,90 kg, 201,83 kg, 0,203 liter, 3,16 liter dan 18,79 HOK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pendapatan pada lahan sawah Rawa Pening adalah Rp 5.057.886,20 dan pada lahan sawah irigasi sederhana adalah Rp 9.136.848,40. Hasil analisis uji beda dengan konversi pada lahan 1 ha menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada penggunaan benih, pestisida dan tenaga kerja sementara terdapat perbedaan pada penggunaan pupuk. Terdapat perbedaan pada biaya produksi, produksi, penerimaan dan pendapatan, antara lahan sawah Rawa Pening dan lahan sawah irigasi sederhana dimana pendapatan lahan sawah irigasi sederhana lebih besar dibandingkan lahan sawah Rawa Pening.