Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMASARAN BIBIT SENGON DI DESA KEDUNGLURAH KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Idah Lumahtul Fuad

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.961 KB) | DOI: 10.35891/agx.v6i1.686

Abstract

Degradasi hutan serta kebutuhan kayu sebagai bahan baku industri yang  terus meningkat sepanjang tahun memungkinkan peluang usaha pembibitan  sengon terbuka lebar . Himpitan ekonomi menyebabkan petani  cenderung menjual  bibit sengon dengan harga murah  sehingga efisiensi pemasaran sulit tercapai.  Panjangnya saluran pemasaran juga menyebabkan keuntungan yang diterima  petani menjadi sedikit.  Mengidentifikasi pola pemasaran bibit sengon sehingga  di ketahui tingkat efisiensin ya  merupakan tujuan penelitian  dan sekaligus m enjawab permasalahan yang ditemukan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa  Kedunglurah Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Pemilihan tempat  dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa masyarakat Desa  Kedunglurah telah  melaksanakan p emasaran bibit sengon . Sistem pemasaran  dianalisis secara deskript if,  efisiensi pemasaran dianalisis dengan nilai margin dan  share  harga . Terdapat 6 pola saluran pemasaran dalam usaha pembibitan sengon di  Desa Kedunglurah . Saluran terpanjang terdapat pada saluran pemasaran IV yakni  petani --- makelar --- pedagang  besar --- pengecer --- konsumen. Panjangnya  saluran  pemasaran berarti semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat sehingga  keuntungan masing - masing lembaga pemasaran semakin kecil. Keuntungan  terbesar yang diterima petani dari pemasaran bibit sengon adalah pada saluran I  yakni pada saat petani menjual secara langsung kepada konsumen seharga Rp  1.000, - . Margin pemasaran terbesar terdapat pada saluran pemasaran V dan VI  yakni sebesar Rp 750, - . Keuntungan lembaga pemasaran terbesar yaitu Rp 550, - dan Rp 500 a dalah pada saluran V dan VI dimana petani menjual bibit sengon  untuk memenuhi pesanen proyek seharga Rp 250, - .  Share harga pada masing - masing saluran pemasaran berturut - turut 100%, 90%, 65%, 65%, 25%, 25%.  Diketahui bahwa saluran pemasaran V dan VI menunju kkan kondisi pemasaran  yang tidak efisien dilihat dari nilai  share yang kurang dari 40%. Pola saluran V  dan VI tetap dipilih petani dengan pertimbangan kapasitas penjualan yang besar  sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga ataupun  pengemb alian modal pinjaman.  
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBIBITAN CENGKEH (STUDI KASUS DESA KEDUNGLURAH KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK) Idah Lumhatul Fuad

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.104 KB) | DOI: 10.35891/agx.v6i2.691

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak usaha terhadap peningkatan e konomi  rumah tangga dan menganalisis finansial usaha  pembibitan cengkeh petani . Penelitian ini  dilakukan di  Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek pada bulan Oktober 201 4 . Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dan sensus. An alisis partisipasi  diukur menggunakan skala likert, untuk menganalisis hubungan identitas diri dengan partisipasi  menggunakan korelasi Rank Spearman dan analisis kelayakan finansial usaha menggunakan B/C  Ratio. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa t ingkat partisipasi responden 66,67 %  memiliki partisipasi tinggi, 23,81 % memiliki partisipasi sedang dan partisipasi rendah adalah  9,52 %. Tingkat partisipasi ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Dari aspek ekonomi aktivitas  pembibitan belum berkontrib usi nyata bagi peningkatan pendapatan rumah tangga anggota. Hasil  analisis finansial usaha menggunakan analisis B/C Ratio diperoleh nilai 1,86 > 1,00. Sehingga  secara finansial, usaha  pembibitan ini dikatakan layak.  
OPTIMASI TEKNIK BUDIDAYA PADI SRI2 (Sustainable Rhizosphere Improvement Innovations) PADA POLA TANAM BERBEDA MENGGUNAKAN VERMICOMPOST Muh. Aniar Hari Swasono; Idah Lumhatul Fuad

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.652 KB) | DOI: 10.35891/agx.v5i1.698

Abstract

Penelitian ini merupakan  salah satu upaya menemukan tekn ologi baru dalam meningkatkan  produktivitas padi dengan menggunakan metode yang ramah lingkungan yakni  pemanfaatan kascing. Metode penelitian menggunakan RAK (Racangan Acak  Kelompok)  Non Faktorial dimana perlakuannya adalah sebagai berikut : A:  p emberian kascing  +mikoriza pada pola tanam 30 x 30 cm dengan SRI2 umur bibit 10 hss, B:  p emberian  kascing +mikoriza pada pola tanam 30 x 30 cm dengan  k onvensional umur tanam 10 hss,  C :  p emberian kascing +mikoriza pada pola tanam  j ajar legowo 40 x 25 cm  k onvensional  umur tanam 10 hss, D: Pemberian kascing +mikoriza pada pola tanam Jajar legowo 40 x  25 cm SRI2 umur tanam 10 hss, E: Pemberian kascing +mikoriza pada pola tanam Jajar  legowo 40 x 25 cm SRI2 umur tanam 5 hss, F:  m etode konvensional pola tanam jajar  legowo 40 x 25 cm um ur 20 hss (semua konvensional) .  Masing - masing perlakuan diulang  sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 perlakuan. Pengamatan terdiri dari pengamata n  destruktif dan non destruktif , pengamatan destruktif (merusak) meliputi : panjang akar  (dimulai saat 10 hst dengan interval 2 minggu sekali) dan panen.  P engamatan non  destruktif (tidak merusak) yaitu tinggi tanaman dan jumlah anakan (dimulai saat 10 hst  dengan interval  2 minggu sekali). Hasil dari data pengamatan dianalisa menggunakan  analisis of varians  (Anova) dan diuji dengan BNT 5% .  Hasil dari penelitian  adalah  p engamatan jumlah anakan dan panjang akar pada perlakuan E menunjukkan hasil yang  signifikan dibandingkan dengan perlakuan lain. Pengamatan tinggi tanaman pada  perlakuan C menunjukkan signifikan disbanding dengan perlakuan lain sampai umur 80  HST setelah itu tidak s ignifikan. Pemberian vermicompost memberikan pengaruh  signifikan terhadap pertumbuhan tanaman khususnya panjang akar dan jumlah anakan.
AKSESIBILITAS PETANI TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN (Studi Kasus : Petani Desa Pakukerto Kecamatan Sukorejo) M. Idris Sholihin; Idah Lumhatul Fuad

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.126 KB) | DOI: 10.35891/agx.v9i1.1366

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Pakukerto Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan. Lokasi penelitian ditentukan secara purposiv dengan pertimbangan desa tersebut merupakan desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan luas area pertaniannya melebihi setengah dari luas wilayah pedesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mengetahui struktur permodalan petani desa Pakukerto, 2). Mengidentifikasi sumber-sumber permodalan yang ada di desa Pakukerto dan 3). Mengetahui aksesibilitas petani Desa Pakukerto terhadap lembaga keuangan. Penentuan sampel atau responden berpedoman pada pakar sampling bahwa untuk mendapatkan data yang representatif, sekurang-kurangnya adalah 10% dari populasi yang ada. Data dianalisis dengan metode Tabulasi data. Hasil tabulasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian karena data-data yang diperoleh dari lapangan sudah tersusun dan terangkum dalam tabel-tabel yang mudah dipahami maknanya. Hasil Penelitian menunjukkan 1) Struktur permodalan petani desa Pakukerto terdiri dari modal sendiri sebanyak 34 responden atau 68% dan 16 responden atau 32% menggunakan modal sendiri ditambah modal pinjaman. 2) Sumber-sumber permodalan petani di desa Pakukerto antara Lain : Bank BRI, Bank BPR, Pegadaian, Kelompok Tani. Ada 3 jenis Bank BPR yang ada di kecamatan Sukorejo yaitu BPR Surasari Hutama dan BPR Sukorejo Makmur. 3) Aksesibilitas petani desa pakukerto terhadap lembaga keuangan cukup rendah. Petani desa Pakukerto lebih memilih meminjam ke Kelompok Tani daripada kepada Bank karena prosedur yang terlalu rumit dan adanya pandangan negatif bahwa bunga bank itu menjerat.
ESTIMASI FOOD WASTE BERAS RUMAH TANGGA DI PEMUKIMAN INDUSTRI Faridatun Nafiroh; Idah Lumhatul Fuad

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.043 KB) | DOI: 10.35891/agx.v10i1.1461

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi sisa makanan yang difokuskan pada sisa nasi dalam rumah tangga di Permukiman Industri. Sisa nasi yang dihitung adalah nasi yang terbuang didalam rumah tangga dalam sebulan, baik nasi basah biasa maupun nasi basah santan. Desain penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptif Kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sisa nasi basah biasa di dusun Jambe sebesar 1136,425 g, Pandean sebesar 1375,161 g, Banjar sebesar 870,97 g dan Mantren sebesar 1432,763 g. Selanjutnya sisa nasi basah santan dusun Jambe sebesar 425,632 g, Pandean sebesar 742,224 g, Banjar sebesar 482,032 g, dan Mantren sebesar 801,632 g. Pendapatan responden dengan nilai rata-rata diketahui sebesar Rp. 3.700.000,00/rmhtgg/bln. Rata-rata food waste rumah tangga di objek daerah penelitian, mencapai 108 g/rmhtgg/bln atau 1.296g/rmhtgg/thn. Jika waste diluar rumah diasumsikan dengan setengah dari hasil waste didalam rumah yakni sebesar 54g/rmhtgg/bln atau 648g/rmhtgg/thn, maka rumah tangga mengalami kerugian sebesar Rp. 1.950/rmhtgg/bln atau Rp. 23.400/rmhtgg/thn. Food waste beras rumah tangga di objek penelitian dengan perlakuan sama mencapai 22.464g/bln atau 269.568g/thn. Kerugian ekonomi mencapai Rp. 405.600/bln atau Rp. 4.867.200/thn. Prosentase kerugian dari prndapatan per bulan sebesar 9,36%/bln atau 112,32%/thn. Adapun saran yang diberikan penulis adalah perlu adanya standarisasi porsi pada tiap kali makan dari Dinas ketahanan Pangan atau Dinas Kesehatan dan perlu ada pendidikan usia dini untuk anak agar tidak menyisakan makanan dari orangtua maupun guru sekolah.
IbM TEKNOLOGI PEMBUATAN PULI LELE SEHAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA IBU PKK DI DESA WONOREJO PASURUAN Ernawati Ernawati; Idah Lumhatul Fuad

Publisher : Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.781 KB) | DOI: 10.35891/jsb.v3i2.580

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu dharma atau tugas pokok perguruan tinggi di Indonesia, di samping dharma pendidikan dan dharma penelitian. Dengan dilaksanakannya dharma pengabdian kepada masyarakat, diharapkan selalu ada keterkaitan, bahkan kebersamaan antara perguruan tinggi dan masyarakat. Salah satunya kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Madurejo Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan. Madurejo merupakan salah satu dusun yang terdapat di Desa Wonorejo dimana sebagain besar masyarakatnya bertani sehingga pada periode tertentu tidak memiliki kegiatan atau pengangguran. Mengingat distribusi pekerjaan di bidang pertanian yang tidak merata sepanjang musim. Disela-sela waktu senggang, ada beberapa kaum ibu yang membuat kerupuk puli dari sisa nasi konsumsi keluarga. Kerupuk puli tersebut biasa disebut juga dengan kerupuk gendar. Kerupuk yang dihasilkan mempunyai rasa yang cukup enak. Sayangnya, kerupuk puli itu jika ditinjau dari segi kesehatan kurang baik karena dalam pengolahannya menggunakan bleng atau disebut juga boraks. Ketrampilan ibu-ibu di daerah tersebut dalam membuat kerupuk puli perlu diarahkan dengan penerapan teknologi pengolahan di bidang pangan dan perikanan yaitu membuat kerupuk puli yang bebas boraks dan disubstitusi dengan ikan lele. Sebagai pengganti boraks ditambahkan tepung tapioka, sehingga kerupuk tersebut sehat, murah dan aman untuk dikonsumsi. Adapun pelaksanaan program ini diharapkan Mampu melakukan Sebagai berikut : 1) Kemitraaan dalam meningkatkan produktifitasnya, 2) melakukan hasil Pelatihan oleh mitra dan masyarakat , 3) mampu memanfaatkan alat teknologi tepat guna, 4) meningkatkan pemahaman mitra mengenai manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan dan pemasaran dan 5) mampu menerapkan secara bertahap dalam mengelola keuangan rumah tangga.