Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH LAMA PEREBUSAN KULIT TELUR PADA PEMBUATAN BUBUK SUPLEMEN KALSIUM Rafika Dwi Puspitasari; Muh. Aniar Hari Swasono

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.11 KB) | DOI: 10.35891/tp.v9i1.934

Abstract

Telur merupakan makanan yang banyak di konsumsi di indonesia. Bukan hanya untuk konsumsi telur juga di gunakan dalam proses produksi berbagai macam roti dan kue, itu menjadikan tingkat limbah dari kulit telur semakin meningkat. Dengan adanya upaya pemanfaatan limbah berupa kulit telur menjadi produk pangan dapat mengurangi jumlah limbah pada industry berbahan baku telur. Penelitian ini meneliti tentang prosentase lama perebusan bubuk kulit telur bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Tunggal non factorial. Terdapat 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Analisis data menggunakan metode ANOVA apabila ada pengaruh dilanjutkan dengan uji BNT 5% untuk mencari beda nyata antara substitusi bubuk cangkang telur. Pengamatan yang dilakukan meliputi uji kadar kalsium dan uji organoleptik rasa, warna dan aroma. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata kadar kalsium bubuk kulit telur diperoleh 131.451,16. Kadar kalsium terendah diperoleh pada bubuk perlakuan T0 (Tanpa perebusan), sedangkan kadar kalsium tertinggi diperoleh pada bubbuk perlakuan T4 dengan lama perebusan 60 menit. Hasil perhitungan indeks efektifitas menunjukkan kombinasi perlakuan terbaik pada pada T0 (Tanpa perebusan) yaitu rasa dengan nilai 3,25%, aroma dengan nilai 3,3%, warna dengan nilai 3,75%.
PENGARUH PROPORSI GULA DAN PEKTIN PADA PEMBUATAN PERMEN JELLY CARICA (Carica Pubescens L.) M. Nuzul Minggi; Muh. Aniar Hari Swasono

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.458 KB) | DOI: 10.35891/tp.v9i2.1189

Abstract

Buah Carica pubescens memiliki beberapa perbedaan ciri dibanding dengan Carica papaya yaitu buah beraroma khas, ukuran lebih kecil, daging buah lebih tipis dengan warna kuning sedikit jingga dan rasanya masam. Sehingga perlu adanya inovasi pengolahan carica yait u permen jelly carica yang merupakan permen dari ekstrak buah carica dengan tambahan proporsi pektin dan gula. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktoria l yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 proporsi pektin (P) terdiri dari 2 lev el yaitu 40gr dan 60gr. Faktor 2 proporsi gula (G) terdiri dari 3 level yaitu 0gr, 20gr dan 50gr sehi ngga terdapat 6 kombinasi perlakuan yang masing masing diulang 2 kali. hasil analisa indeks efektif itas terdapat pada perlakuan P2G2 (Proporsi pektin 60 gr dan gula 20 gr) yaitu kadar air dengan nilai 65,06 %, total gula dengan nilai 7,74 %, vitamin C dengan nilai 11,50 mg/100g, rasa dengan nilai 3,55 (netral), aroma dengan nilai 3,25 (netral), warna dengan nilai 3,60 (netral) dan tekstur dengan nilai 3,50 netral. Analisis data menggunakan ANOVA dengan selang kepercayaan 1% dan 5 %, apabila ditemukan pengaruh terhadap salah satu variabel maka dilanjutkan dengan uji BN T (5%). Pengamatan yang dilakukan meliputi uji fisikokimiawi yaitu kadar air de ngan metode gravimetri, total gula dengan metode Spektrofotometri UV-Vis, vitamin C deng an metode Iodimetri Titrasi dan uji organoleptik yaitu rasa, aroma, warna dan tekstur. -
OPTIMASI TEKNIK BUDIDAYA PADI SRI2 (Sustainable Rhizosphere Improvement Innovations) PADA POLA TANAM BERBEDA MENGGUNAKAN VERMICOMPOST Muh. Aniar Hari Swasono; Idah Lumhatul Fuad

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.652 KB) | DOI: 10.35891/agx.v5i1.698

Abstract

Penelitian ini merupakan  salah satu upaya menemukan tekn ologi baru dalam meningkatkan  produktivitas padi dengan menggunakan metode yang ramah lingkungan yakni  pemanfaatan kascing. Metode penelitian menggunakan RAK (Racangan Acak  Kelompok)  Non Faktorial dimana perlakuannya adalah sebagai berikut : A:  p emberian kascing  +mikoriza pada pola tanam 30 x 30 cm dengan SRI2 umur bibit 10 hss, B:  p emberian  kascing +mikoriza pada pola tanam 30 x 30 cm dengan  k onvensional umur tanam 10 hss,  C :  p emberian kascing +mikoriza pada pola tanam  j ajar legowo 40 x 25 cm  k onvensional  umur tanam 10 hss, D: Pemberian kascing +mikoriza pada pola tanam Jajar legowo 40 x  25 cm SRI2 umur tanam 10 hss, E: Pemberian kascing +mikoriza pada pola tanam Jajar  legowo 40 x 25 cm SRI2 umur tanam 5 hss, F:  m etode konvensional pola tanam jajar  legowo 40 x 25 cm um ur 20 hss (semua konvensional) .  Masing - masing perlakuan diulang  sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 perlakuan. Pengamatan terdiri dari pengamata n  destruktif dan non destruktif , pengamatan destruktif (merusak) meliputi : panjang akar  (dimulai saat 10 hst dengan interval 2 minggu sekali) dan panen.  P engamatan non  destruktif (tidak merusak) yaitu tinggi tanaman dan jumlah anakan (dimulai saat 10 hst  dengan interval  2 minggu sekali). Hasil dari data pengamatan dianalisa menggunakan  analisis of varians  (Anova) dan diuji dengan BNT 5% .  Hasil dari penelitian  adalah  p engamatan jumlah anakan dan panjang akar pada perlakuan E menunjukkan hasil yang  signifikan dibandingkan dengan perlakuan lain. Pengamatan tinggi tanaman pada  perlakuan C menunjukkan signifikan disbanding dengan perlakuan lain sampai umur 80  HST setelah itu tidak s ignifikan. Pemberian vermicompost memberikan pengaruh  signifikan terhadap pertumbuhan tanaman khususnya panjang akar dan jumlah anakan.
DAMPAK PROGRAM KRPL (KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI) TERHADAP POLA PANGAN HARAPAN (PPH) Muh. Aniar Hari Swasono; Nur Cholilah

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.06 KB) | DOI: 10.35891/agx.v4i2.716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari program KRPL terhadap gizi masyarakat melalui analisis Pola Pangan Harapan. Gizi yang tercukupi sesuai anjuran tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas tetapi juga perlu dianalisis dari aspek kualitas. Kualitas gizi dapa t diketahui dari perhitungan Pola Pangan Harapan (PPH) yang menggunakan skor ideal 100 sesuai anjuran WNPG dan Badan Pangan Nasional. Berdasarkan PPH, variabel yang diteliliti meliputi jenis pangan, partisipasi konsumsi pangan, frekuensi konsumsi, asal pan gan dan AKE. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan dari setiap konsumsi dikonversi dalam Daftar Konsumsi Bahan Makanan (DKBM) nasional. Hasil analisis PPH di KRPL Desa Pucangsari adalah kuran g dari skor ideal, yaitu 70,8% sehingga belum dikatakan ideal. Skor tertinggi dari semua kelompok pangan adalah kelompok sayur dan buah yaitu 109,94 dari skor maksimal 30. Kelompok sayur dan buah mayoritas dari hasil pekarangan secara mandiri. Artinya, pro gram KRPL berdampak dalam penganekaragaman pangan meskipun belum mencapai ideal.
PENGARUH PERLAKUAN BIJI DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) Muh. Aniar Hari Swasono

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.812 KB) | DOI: 10.35891/agx.v1i3.724

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan tumbuh tunas pada saat perkecambahan serta mengetahui pertumbuhan awal tanaman mahkota dewa dengan berbagai perlakuan biji pada media tanam yang berbeda. Penelitian  ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yaitu :faktor pertama yaitu macam perlakuan biji (B): Faktor kedua yaitu macam media perkecambahan (M). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapat kombinasi perlakuan sebanyak  36 kombinasi perlakuan Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan uji F kemudian dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biji mahkota dewa yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, pada jumlah daun dan munculnya tunas berpengaruh sangat nyata, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap besarnya diameter batang.dan berat kering tanaman. Perlakuan media pada tanaman mahkota dewa yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata pada tinggi tanaman dan saat munculnya tunas, sedangkan pada jumlah daun, diameter batang dan berat kering berpengaruh nyata.Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah B1M3 yaitu biji yang tanpa cangkang dan kulit dan media tanah ditambah pupuk kandang dengan tinggi tanaman 9,55 cm ; jumlah daun 12,76 buah ;  waktu muncul bunga 12 hari setelah tanam ( 2 minggu) ; diametr batang 3,54 cm. ; berat kering tanaman 5,7 gram
ANALISIS PENGEMBANGAN PASAR DURIAN DI KABUPATEN PASURUAN Muh. Aniar Hari Swasono; Rr Sri Karuniari Nuswardhani

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.436 KB) | DOI: 10.35891/agx.v8i2.790

Abstract

Buah durian merupakan salah satu komoditas unggulan yang ada di Kabupaten Pasuruan.Walaupun Kabupaten Pasuruan menyumbang hasil produksi durian terbesar di Provinsi Jawa Timur, tetapi dalam hal pemasaran masih kalah dengan durian dari Luar Jawa atau dari Kabupaten Malang yang lebih dikenal di pasaran. Hal ini dikarenakan pemasarannya masih skala lokal saja.Oleh karena itu, untuk mewujudkan peningkatan pengembangan pasar durian di Kabupaten Pasuruan, maka penelitian mengenai “Potensi Pengembangan Pasar Durian di Kabupaten Pasuruan” sangat diperlukan dan diharapkan dapat membantu kebijakan pemerintah daerah terkait dengan pengembangan komoditas unggulan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) pengembangan pasar durian di daerah penelitian.Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa SWOT. Dari hasil penelitian didapatkan Faktor-Faktor Internal yang memiliki tingkat kepentingan dari yang tertinggi sampai tingkat terendah terdiri dari: Faktor Kekuatan, potensi sumber daya alam yang dimiliki, Durian masak di pohon, Panen tetap banyak walaupun perawatan tidak intensif, Memiliki warna daging kuning, rasa yang manis dengan aroma harum dan daging yang tebal, Pelayanan ke konsumen yang sudah baik. Faktor Kelemahan, Belum adanya promosi yang lebih intensif, Menggunakan kios seadanya, Harga lebih mahal dari pada durian yang dijual di seberang jalan raya, Kualitas SDM yang masih rendah, Tidak ada kelompok yang menaungi petani durian. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang memiliki tingkat kepentingan dari yang tertinggi sampai tingkat terendah terdiri dari: Faktor Peluang, Minat konsumen yang masih tinggi, Daerah pemasaran durian yang masih luas, Adanya pelanggan setia, Adanya keinginan pemerintah untuk memajukan durian kucur. Faktor Ancaman, Perubahan cuaca yang tidak menentu, Adanya pesaing baru, Maraknya impor durian, Kurangnya pemerintah dalam mengembangkan durian lokal, Tidak ada pendampingan dalam berkebun durian. Strategi yang patut di gunakan di dalam Peluang Usaha Agribisnis Buah Durian Di Desa Sumber Rejo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan adalah strategi S-O (Kekuatan-Peluang) Strategi ini di buat dengan cara memanfaatkan kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapi serta mengatasi ancaman. Strategi yang di gunakan antara lain : Menginformasikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki durian kucur, Optimalisasi penggunaan berbagai media untuk media promosi dan Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen serta memperbaiki jaringan distribusi dan pemasaran
Interaksi Lama Fermentasi dan Waktu Roasting Terhadap Sifat Kimiawi Kopi Bubuk Irwan Deo Alzidan; Muh. Aniar Hari Swasono
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v2i5.2515

Abstract

The quality of the coffee fermentation and roasting process is the main factor that influences the taste and aroma of the coffee produced. Some common problems that often arise include incorrect fermentation times and over-roasting or under-roasting. Therefore, monitoring the correct fermentation and roasting times is important to pay attention to, because inappropriate fermentation and roasting times can reduce the quality of the coffee beans produced. The aim of the research is to determine the interaction between fermentation time and roasting time on the physicochemical properties of ground coffee. This research used a randomized block design (RAK) with two main factors in this research, namely the first factor was fermentation time (F) with 3 levels of fermentation time (12 hours, 24 hours and 36 hours) and the second factor was roasting time ( R) with 3 levels of roasting time (10 minutes, 15 minutes and 20 minutes). And it will be repeated 2 times, so there are a total of 18 combination treatments. The analysis carried out is physicochemical analysis including water content, ash content, caffeine content, and organoleptic analysis including color, aroma and taste. The best result is F2R3 (Fermentation 24 hours Roasting 20 minutes) including water content 2.83%, ash content 5.00%, caffeine content 0.19%, color 4.2 (like), aroma 4.00 (like), and taste 4.12 (like).
Pengaruh varietas dan konsentrasi broth kulit pisang sebagai media alternatif pertumbuhan Aspergillus niger Nucky Istiqomah Mulyawati; Muh. Aniar Hari Swasono; Deny Utomo

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.212 KB) | DOI: 10.35891/agx.v10i2.1578

Abstract

Banana is an influential agriculture commodity in Indonesia, for consuming the fruit or making use of the leafs and steam, with high demand of banana fruit, there’s also left with tons of peel waste. Banana peel waste which usually contain cellulose (35 %–50 %), hemicellulose (25 %–30 %), and lignin (25 %–30 %). The fruit peel wastes containing sugars that are metabolized by microorganisms which make the potential of microbiology growth. Aspergillus niger as one of influental fungi for industrial can be used on production of α-Amylase. The experimental design used was Completely Randomized Design factorial with two factors. Factor I is Banana peel variety, with 4 level which contain ( Ambon Banana Peel, Kepok Banana Peel, Raja Banana Peel and Candi Banana Peel. Factor II is broth media concentration with 3 level ( 2gr banana peel : 100ml Aquadest ; 4gr banana peel : 100ml Aquadest; 6gr banana peel : 100ml Aquadest) with the result 12 combinations with 3 repeat. The result of the streak will be observed for seven days. The result of analysis will be analyzed with Analysis of Variance (ANOVA), if there’s a significant result, the analysis will be continued to LSD test 5%. The result of research pointed that variance of banana peel and concentration of broth media did show significant difference according to ANOVA result on day one until seven. Best variance of treatment found in V2K3 (Kepok Banana Peel with 6gr / 100ml concentration) resulted with average diameter reaching 55mm.