Ratna Dewi Puspita
Universitas Gadjah Mada Academic Hospital, Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelaksanaan Sistem Code Blue di RSA UGM dan Dampaknya Terhadap Pembiayaan Ratna Dewi Puspita; Agit Seno Adisetiadi; Purwadi Sujalmo; Renni Pusposari
The Journal of Hospital Accreditation Vol 3 No 01 (2021): Pembelajaran dari Kegiatan Akreditasi dan Peningkatan Mutu
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v3i01.68

Abstract

Latar Belakang: Code blue adalah sistem manajemen darurat yang dibentuk untuk kasus-kasus yang membutuhkan intervensi medis darurat, baik itu pasien, kerabat/keluarga pasien, maupun staf rumah sakit. Selama ini belum ada evaluasi pelaksanaan panggilan code blue terhadap outcome pasien (survival rate) dan pembiayaan pasien di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM).Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan code blue di RSA UGM terhadap outcome pasien yang mendapat pelayanan tersebut serta efisiensi pembiayaan rumah sakit dengan ketepatan pelaksanaan sistem code blue.Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Peneliti mengambil data dengan metode total sampling. Data diperoleh dari lembar code blue dan rekam medis pasien yang memperoleh tindakan code blue pada periode Januari–Desember 2018. Data dikumpulkan, ditelaah, dan disajikan dalam bentuk tabel sebagai gambaran pelaksaanaan sistem code blue. Peneliti melakukan simulasi diagnosis (diagnosis penelitian) dengan melengkapi diagnosis cardiac arrest dan respiratory arrest ke dalam sistem Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara offline. Hasil simulasi kemudian dibandingkan antara klaim BPJS Kesehatan yang sudah ada.Hasil: Dari total 86 pasien yang dilakukan panggilan code blue di RSA UGM, diperoleh 36% pasien mampu dicegah kegawatannya dan dikembalikan sirkulasi darahnya, hal ini melebihi konsensus American Heart Assosiation (AHA) sebesar 18%. Dari data diperoleh bahwa dari pasien yang mendapatkan pelayanan tim code blue, didapatkan bahwa 100% pasien tidak tertulis diagnosis cardiac arrest (I46.9) atau respiratory arrest (R09.2) sebagai landasan diagnosis diaktifkannya tim code blue. Terdapat efisiensi klaim pembiayaan pada beberapa pasien yang mengalami perbaikan setelah dilakukan simulasi diagnosis dengan ditambahkan diagnosis cardiac arrest (I46.9) dan atau respiratory arrest (R09.2).Kesimpulan: Tim code blue RSA UGM mampu mencegah kegawatan dan mampu mengembalikan sirkulasi darah pasien secara spontan sudah melebihi konsensus AHA. Kesuksesan penanganan tim code blue dalam menangani pasien henti jantung dan henti nafas mampu meningkatkan efektifitas pembiayaan terutama pasien dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan disertai kelengkapan rekam medis sesuai dengan diagnosis.
A Descriptive Analysis of Patient Safety at Universitas Gadjah Mada Academic Hospital Yogyakarta : A Case Study Using IHI Global Trigger Tool for Measuring Adverse Events Novi Zain Alfajri; Domas Fitria Widyasari; Ratna Dewi Puspita
Academic Hospital Journal Vol 1, No 1 (2018): March
Publisher : Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ahj.v1i1.33622

Abstract

Background: Management of medical treatment is a very complex multi-disciplinary process with many stages. During patient care at Universitas Gadjah Mada Academic Hospital (UGM Academic Hospital) incidents involving patient safety either go unreported or are accidentally found. According to some public health research only about 10-20% of incidents were reported. The purpose of this research aimed to provide data to the management about the level of patient safety and make recommendations to improve service quality, especially to reduce injury and increase patient safety.Methods: Our study was conducted by doing a review of patient medical records of hospitalized adults (n = 60) treated in September 2015 to detect trigger and adverse events using the IHI Global Trigger Tool for Measuring Adverse Events. Group Cares was designed to reflect the adverse events that occurred anywhere in UGM Academic Hopitaltal so that all samples should be reviewed by both modules. All three remaining modules were used if necessary depending on the unit where patients were treated. Technical analysis used in this research was descriptive statistics.Results: The study found 69 incidents / triggers that occurred in 27 patients (n = 60) consisting of 47 incidents in the treatment group, 16 incidents in the surgery group, one incident in intensive care, and 5 incidents at the Emergency Department. Based on the level of injury, the incidents which happened demanded extended day care, requiring more intervention and assistance of disability. No cases of death were reported due to the incidents.Conclusions: The incidence found in all categories according to the modules with the highest incidence was the incidence of treatment and the smallest was in intensive care. Most incidents resulted in extending the duration of treatment and require more intervention. No fatal cases were reported to have resulted in the studied sample.