Armin Sukri
Lembaga Penelitian STFT Jaffray

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perwujudan kebahagiaan dalam relasi interpersonal: Implementasi etika Kerajaan Allah berdasarkan Matius 5:3-9 Widiyanto, Mikha Agus; Sukri, Armin
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 8, No 1: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v8i1.547

Abstract

Happiness is hope for all human beings. Happiness is not just affected by income or economic factors, but also by social dimensions related to the relationship built with others. Through the implementation of Kingdom of God ethical principles based on Matthew 5:3-9 make one’s interpersonal relationship to be good and impact the happiness realization. This research used a mixed method design, namely exploratory sequential design, examining Matthew 5:3-9 by qualitative approach with exegeses, followed by a quantitative approach to find the causal relationship between variables. The result showed that: there is a significant influence on the implementation of the ethical principles based on Matthew 5:3-9 on the interpersonal relationship; there is a significant influence on the implementation of the ethical principles based on Matthew 5:3-9 to the happiness; and, there is no significant influence on the interpersonal relationship to the happiness. Implementing the Kingdom of God ethical principles by being poor before God or living in submission and relying on God, expressing meek attitudes, showing generosity, and being able to bring peace will improve the personal relationship to be good and happiness realization.  AbstrakKebahagiaan menjadi harapan bagi semua manusia. Kebahagiaan tidak hanya dipengaruhi faktor pendapatan atau ekonomi, melainkan dimensi sosial terkait dengan relasi yang terbangun dengan orang lain. Melalui pengimplementasikan prinsip-prinsip etika Kerajaan Allah berdasarkan Matius 5:3-9 membuat relasi interpersonal seseorang menjadi baik dan berdampak pada terwujudnya kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perwujudan kebahagiaan melalui implementasi prinsip-prinsip etika Kerajaan Allah dalam relasi interpersonal berdasarkan Matius 5:3-9. Penelitian ini menggunakan desain mixed methods ini yang dinamakan exploratory sequential design, dengan mengkaji Matius 5:3-9 melalui pendekatan kualitatif dengan eksegese, kemudian dilanjutkan dengan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui hubungan kausal antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:  terdapat pengaruh yang signifikan implementasi prinsip-prinsip etika Kerajaa Allah berdasarkan Matius 5:3-9 terhadap relasi interpersonal; terdapat pengaruh yang signifikan implementasi prinsip-prinsip etika Kerajaa Allah berdasarkan Matius 5:3-9 terhadap kebahagiaan; dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan relasi interpersonal terhadap kebahagiaan. Mengimplementasikan prinsip-prinsip etika Kerajaan Allah dengan menjadi miskin di hadapan Allah atau hidup berserah dan mengandalakan Tuhan, menampilkan sikap lemah lembut, menampilkan kemurahan hati dan mampu menjadi pembawa damai akan meningkatkan relasi interpersonal menjadi baik dan terwujudnya kebahagiaan.
Korupsi dari Perspektif Etika Kristen:: Aspek Potensi Korupsi dan Upaya Gereja Meminimalisir Perilaku Korupsi Tumbol, Johana Betris; Sukri, Armin
Jurnal Salvation Vol. 3 No. 1 (2022): Juli 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56175/m81wvv97

Abstract

Abstract: This study aims to find aspects of the potential for corruption in the church and how to minimize this corrupt behavior. The method used is the descriptive qualitative method. By collecting literature in the form of books and journals related to corruption, corrupt behavior, church and corruption, and Christian ethics - using the tools Publish or Perish, and VOS viewer. Information collected and synthesized to find potential aspects of corruption in the church, namely: Pastors from business backgrounds, church financial management that is not transparent, the Church becomes a place for money laundering, hedonic/materialistic lifestyles of pastors and assemblies, and the existence of prosperity theology. The church's efforts to minimize corrupt practices are: Pastors do not do business, the Church forms a foundation that manages church businesses, transparent church financial management is audited using a public accountant, emphasizes a simple lifestyle, and correct biblical-theological education through interpretation (hermeneutic exegesis) and not misinterpretation (eisegesis hermeneutic). This effort is carried out in awareness of the consequences, obligations, and responsibilities of Christians who have high ethical-moral standards, namely the Bible. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan aspek potensi korupsi dalam gereja dan cara meminimalisir perilaku korupsi tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dengan mengumpulkan literatur-literatur berupa buku-buku dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan korupsi, perilaku korupsi, gereja dan korupsi, dan etika kristen - menggunakan alat bantu Publish or Perish, dan VOSviewer. Informasi yang dikumpulkan dan disintesis sehingga menemukan aspek potensi korupsi dalam gereja yaitu: Pendeta dari latar belakang pebisnis, pengelolaan keuangan gereja yang tidak transparan, Gereja menjadi tempat pencucian uang, gaya hidup hedonis/materialistik pendeta dan majelis, dan adanya teologi kemakmuran. Upaya gereja untuk meminimalkan praktek korupsi yaitu: Pendeta tidak berbisnis, Gereja membentuk Yayasan yang mengelola bisnis gereja, pengelolaan keuangan gereja secara transparan diaudit menggunakan seorang akuntan publik, menekankan gaya hidup sederhana, dan pendidikan teologi alkitabiah yang benar melalui penafsiran (eksegesis hermeneutic) dan bukan penafsiran yang keliru (eisegesis hermeneutic). Upaya ini dilakukan dalam kesadaran akibat, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai orang-orang Kristen yang memiliki standar moral etis yang tinggi yaitu Alkitab.