Enceng Mulyana
IKIP Siliwangi, Cimahi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ANGKLUNG UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI Sri Nursanti; Enceng Mulyana; Fifiet Dwi Tresna Santana
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 Nomor 3, Mei 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i3.p%p

Abstract

Early childhood education learning is carried out through providing educational stimulation to assist growth and development. Angklung learning activities are an effort to increase success in achieving learning objectives. This study aims to describe the implementation of angklung learning to improve the creativity of early childhood in Kober the group of foster parents Al-Hidayah Sumber Sari Indah Bandung. This research used a qualitative approach with a case study method to gain more in-depth data with the subject of research are managers, teachers, students, and caregivers. Data collection is done by interview, observation, and documentation. In this study, data analysis was carried out by collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results of this study indicate that: (1) The planning is done by the principal, teachers, and caregivers. The learning process is carried out in a group with angklung activities the opening prayer, the core activities direct play angklung appropriate referrals from the coach, and concludes with a prayer as well as greetings. Model learning using a model cooperative. Learning assessment angklung is performed by looking at the indicator guidelines play angklung (2) Children's understanding of angklung increased after following activities angklung (3) Factors supporting learning, angklung is the facilities and infrastructure in use to learn already adequate, angklung is comfortable and spacious. Factors restricting learning angklung is coach come late, children do play, don't pay attention to the instruction from the coach, the child does not want to ring the angklung.Pembelajaran pendidikan anak usia dini dilaksanakan melalui pemberian stimulasi pendidikan dalam rangka membantu pertumbuhan dan perkembangan. Kegiatan pembelajaran angklung merupakan suatu upaya untuk meningkatkan keberhasilan dalam pencapaian tujuanpembelajaran. Penelitian ini bertjuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran angklunguntuk meningkatkan kreativitas seni anak usia dini di KOBER Kelompok Orangtua Asuh Al-Hidayah Sumber Sari Indah Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan data secara mendalam dengan subjek penelitian adalah pengelola, guru, peserta didik, dan wali murid.  Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan wali murid. Proses pembelajaran angklung dilaksanakan secara berkelompok dengan kegiatan pembuka yaitu berdoa, kegiatan inti yaitu langsung bermain angklung sesuai arahan dari pelatih, dan diakhiri dengan berdoa serta memberi salam. Model belajar menggunakan model kooperatif. Penilaian pembelajaran angklung dilakukan dengan melihat pedoman indikator bermain angklung (2) Kreativitas seni anak meningkat setelah mengikuti kegiatan pembelajaran angklung (3) Faktor pendukung pembelajaran angklung adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk belajar angklung sudah memadai, nyaman serta luas. Faktor penghambat pembelajaran angklung yaitu pelatih datang terlambat, anak tidak memperhatikan instruksi dari pelatih, anak tidak mau membunyikan angklungnya.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI KOBER ALAMANDA MELALUI METODE BERCERITA Yani Setiani; Enceng Mulyana; Heni Nafiqoh
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 3 (2021): Volume 4 Nomor 3, Mei 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i3.p%p

Abstract

Listening is a process of listening actively and creatively to get the information conveyed orally. The ability to listen in Kober Alamanda based on observations is still very low, it can be seen from children who do not pay attention to the teacher when giving assignments, children are absorbed in their activities, when teachers ask children not to answer, do not understand the two commands given simultaneously, it is difficult to understand the story presented, Efforts to improve listening skills can be done by the method of storytelling. The purpose of this study was to determine the implementation of the method of storytelling to improve listening skills in children. This study uses classroom action research (CAR) with the stages of planning, implementation, observation, and reflection. The population in the study was 20 children aged 4-5 years and 2 teachers as subjects. In collecting data used observation and interviews. The analysis used is the Miles & Huberman approach with data reduction activities, data presentation, conclusions. Based on data analysis the results obtained in the first cycle of the meeting I amounted to 35%, then the second cycle meeting II increased to 50%. In cycle II the first meeting obtained 70% results, in the second cycle the second meeting the data rose to 95%. Seeing these it can be concluded that the method of storytelling can improve listening skills in children in Kober Alamanda.Menyimak merupakan suatu proses dalam mendengarkan secara aktif dan kreatif guna mendapatkan informasi yang disampaikan secara lisan. Kemampuan menyimak di Kober Alamanda berdasarkan hasil pengamatan masih sangat rendah hal ini terlihat dari anak yang tidak memperhatikan guru ketika memberikan tugas, anak asyik sendiri dengan kegiatannya, ketika guru bertanya anak tidak menjawab, belum mengerti dua perintah yang diberikan secara bersamaan, sulit memahami cerita yang disajikan.Upaya dalam meningkatkan kemampuan menyimak  dapat dilakukan dengan metode bercerita. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi dari metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Jumlah populasi dalam pemelitian adalah sebanyak 20 orang anak dan 2 orang guru sebagai subjek. Dalam pemgumpulan data digunakan observasi dan wawancara. Analisis yang digunakan yaitu pendekatan Miles & Huberman dengan kegiatan reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pada siklus I pertemuan I sebesar 35%, selanjutnya siklus I pertemuan II meningkat hingga 50%. Pada siklus II pertemuan I didapatkan hasil 70%, pada siklus II pertemuan II data naik hingga 95%. Melihat data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada anak di Kober Alamanda.