Nurwuni Nurwuni
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA DINI Pipit Rahmawati; Nurwuni Nurwuni; Agus Sumitra
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Maret 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i2.p%p

Abstract

Fine motor skills are the ability to control movements through the coordination of the nervous system, fibrils, and muscles such as fingers and hands. Fine motor skills also play an important role in the process of developing cognitive abilities in early childhood. This research is to look at ways to develop motor skills in early childhood. The study was conducted using qualitative descriptive (single case multi site case study design) involving 2 teachers. Data is collected through observation and interviews, then analyzed by thematic. The results showed that fine motor development research was conducted using the assignment method in four ways: (i) Providing tools and materials, (ii) providing direction and opportunities for training, (iii) spending children with individuals and groups, (iv) Successful improve their motor skills. This lesson shows how to use it can be used in developing fine motor skills at early childhood.Keterampilan motorik halus (untuk selanjutnya disingkat Kemampuan motorik halus) adalah kemampuan untuk mengontrol gerakan melalui kegiatan koordinasi saraf sistem, fibril, dan otot seperti jari dan tangan. Kemampuan motorik halus  juga dipandang sebagai sangat faktor penting dalam proses pengembangan kemampuan kognitif pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana mengembangkan Kemampuan motorik halus. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif (desain studi kasus multi situs kasus tunggal) yang melibatkan 2 guru. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, kemudian dianalisis secara tematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Kemampuan motorik halus dilakukan menggunakan metode penugasan dalam empat cara: (i) Menyediakan alat dan bahan, (ii) memberikan arahan dan peluang untuk latihan, (iii) mengamati anak-anak secara individu dan dalam kelompok, (iv) mengevaluasi pengembangan Kemampuan motorik halus mereka secara berkelanjutan. Pelajaran ini menunjukkan bahwa keempat cara ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengembangkan Kemampuan motorik halus.