Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Meningkatkan Sikap Ilmiah Mahasiswa Menggunakan Strategi Inkuiri Terbimbing Berbasis Blended Learning Melalui Lesson Study Pada Perkuliahan Genetika Waris Waris
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa menggunakan implementasi strategi inkuiri terbimbing berbasis Blended Learning melalui Lesson Study (LS) dalam kuliah genetika. Subjek penelitian adalah 54 mahasiswa Pendidikan Biologi IKIP PGRI Jember yang mengambil mata kuliah genetika, yang dibagi dalam 2 kelas, yaitu kelas A (LS pertama) dan kelas B (LS kedua). Subjek diambil secara purposive. Data diperoleh dengan 2 cara, yaitu dengan tes dan pengamatan proses pembelajaran. Analisis data menggunakan statistik gains skor ternormalisasi rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan sikap ilmiah pada siswa setelah proses pembelajaran genetika menggunakan strategi inkuiri terbimbing berbasis Blended Learning melalui Lesson Study. Peningkatan sikap ilmiah di kelas A adalah 0,78 di kategori tinggi, peningkatan sikap ilmiah di kelas B adalah 0,83 di kategori tinggi. Hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata sikap ilmiah di kelas B adalah 12,00 lebih tinggi dari nilai rata-rata sikap ilmiah di kelas A adalah 11,60. Peningkatan sikap ilmiah siswa terjadi karena penerapan strategi inkuiri terbimbing berbasis Blended Learning, siswa dapat mencari dan menemukan konsep genetika mereka sendiri dengan menggunakan teknologi informasi.
Pemanfaatan Media Lingkungan untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita pada Anak Usia Dini Waris Waris; Supatmi Supatmi
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol 3 No 2 (2021): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v3i2.617

Abstract

Peran pendidik (orang tua, guru, dan orang dewasa lain) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak usia 4-6 tahun. Perkembangan bahasa anak usia dini memang masih jauh dari sempurna, namun demikian potensinya dapat distimulasi lewat komunikasi yang aktif dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kualitas bahasa yang digunakan orang-orang yang dekat dengan anak akan mempengaruhi keterampilan bercerita pada anak. Pada proses pembelajaran, seorang guru sangat dituntut untuk selalu berinovasi dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, khususnya yang dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bercerita pada anak usia dini dengan mengimplementasikan media lingkungan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok A di TK Al Furqon Maesan Bondowoso yang berjumlah 33 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan/pelaksanaan, observasi, dan evaluasi/refleksi. Berdasarkan hasil observasi dan analisis hasil observasi pada siklus I diperoleh data bahwa 22 siswa (63,6%) masih belum bisa bercerita dengan baik dan 12 siswa (36,4%) sudah mampu bercerita dengan baik. Data pada siklus I belum sesuai dengan KKM (>80%), sehingga dilanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil observasi dan analisis hasil observasi pada siklus II diperoleh bahwa 4 (13%) siswa masih belum bisa bercerita dengan baik dan 29 siswa (87%) sudah mampu bercerita dengan baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi media lingkungan dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada anak usia dini.
The Effect of Fermented Shallot Skin on The Growth Of Muscle Plants (Brassica Juncea) Waris Waris; Hasni Ummul Hasanah; Raudhatul Hasanah
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol 3 No 2 (2021): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v3i2.623

Abstract

Shallot skin is a kitchen waste that contains good nutrients for plant growth. Shallot skin contains calcium, phosphorus, and iron. The fermented shallot skin has nutrients N-total 1.29%, C-organic 17.32%, P2O5-total 0.46%, K2O-total 0.70%, and so on. This study aims to determine the effect of shallot skin fermentation on the growth of mustard (Brassica juncea) plants. This research was conducted using a Randomized Block Design method consisting of 6 treatments and 4 replications, including; P0 (without fertilizer as negative control), P1 (inorganic fertilizer as positive control), P2 (25 gr), P3 (50 gr), P4 (75 gr), and P5 (100 gr). The observed growth parameters include; plant height, number of leaves, wet weight, and leaf area of ​​mustard plants. The data obtained were analyzed using Anova analysis at a 95% confidence level, then further tested with Duncan's test. The results of this study showed that the application of organic fertilizer from the fermented shallot skin had a significant effect on the parameters of plant height, number of leaves, and wet weight, but had no significant effect on leaf area of ​​mustard plants. Treatment of organic fertilizer from shallot skin at a dose of 25 grams can replace the application of inorganic fertilizer (urea) on all parameters, except for leaf area.
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI di SMA Negeri Tamanan Bondowoso Waris Waris
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol 4 No 2 (2022): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v4i2.721

Abstract

ABSTRAK Komunikasi satu arah dalam proses pembelajaran dapat menimbulkan rasa kebosanan pada diri siswa, sehingga motivasi siswa untuk belajar menjadi lemah, tetapi masih sering kita jumpai beberapa guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan komunikasi satu arah. Guru sebagai pengendali dalam proses pembelajaran diharapkan menerapkan strategi, metode, atau model pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar, aktivitas dan kreativitas belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa melalui implementasi model pembelajaran kooperatif terpadu. Jenis penelitian adalah tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XIA di SMAN Tamanan Bondowoso. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan/observasi selama tahap tindakan dalam proses pembelajaran. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang berisikan indikator-indikator motivasi belajar. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dari data hasil observasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi belajar pada siklus I adalah 78,5 dan rata-rata skor motivasi belajar siswa pada siklus II adalah 85,3. Selisih skor rata-rata motivasi belajar siklus I dengan siklus II sebesar 6,8 atau terjadi peningkatan sebesar 0,08%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif terpadu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Implementasi model pembelajaran kooperatif terpadu dapat membuat siswa merasa senang untuk belajar, karena model pembelajaran kooperatif terpadu menitikberatkan pada pembelajaran secara kolaboratif antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Proses pembelajaran kooperatif terpadu dapat mendorong siswa untuk sharing pendapat, pengalaman, dan pengetahuan antar siswa.
Meningkatkan Sikap Ilmiah Mahasiswa Menggunakan Strategi Inkuiri Terbimbing Berbasis Blended Learning Melalui Lesson Study Pada Perkuliahan Genetika Waris Waris
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 1 No. 2 (2019): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa menggunakan implementasi strategi inkuiri terbimbing berbasis Blended Learning melalui Lesson Study (LS) dalam kuliah genetika. Subjek penelitian adalah 54 mahasiswa Pendidikan Biologi IKIP PGRI Jember yang mengambil mata kuliah genetika, yang dibagi dalam 2 kelas, yaitu kelas A (LS pertama) dan kelas B (LS kedua). Subjek diambil secara purposive. Data diperoleh dengan 2 cara, yaitu dengan tes dan pengamatan proses pembelajaran. Analisis data menggunakan statistik gains skor ternormalisasi rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan sikap ilmiah pada siswa setelah proses pembelajaran genetika menggunakan strategi inkuiri terbimbing berbasis Blended Learning melalui Lesson Study. Peningkatan sikap ilmiah di kelas A adalah 0,78 di kategori tinggi, peningkatan sikap ilmiah di kelas B adalah 0,83 di kategori tinggi. Hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata sikap ilmiah di kelas B adalah 12,00 lebih tinggi dari nilai rata-rata sikap ilmiah di kelas A adalah 11,60. Peningkatan sikap ilmiah siswa terjadi karena penerapan strategi inkuiri terbimbing berbasis Blended Learning, siswa dapat mencari dan menemukan konsep genetika mereka sendiri dengan menggunakan teknologi informasi.
Pemanfaatan Media Lingkungan untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita pada Anak Usia Dini Waris Waris; Supatmi Supatmi
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 3 No. 2 (2021): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v3i2.617

Abstract

Peran pendidik (orang tua, guru, dan orang dewasa lain) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak usia 4-6 tahun. Perkembangan bahasa anak usia dini memang masih jauh dari sempurna, namun demikian potensinya dapat distimulasi lewat komunikasi yang aktif dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kualitas bahasa yang digunakan orang-orang yang dekat dengan anak akan mempengaruhi keterampilan bercerita pada anak. Pada proses pembelajaran, seorang guru sangat dituntut untuk selalu berinovasi dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, khususnya yang dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bercerita pada anak usia dini dengan mengimplementasikan media lingkungan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok A di TK Al Furqon Maesan Bondowoso yang berjumlah 33 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan/pelaksanaan, observasi, dan evaluasi/refleksi. Berdasarkan hasil observasi dan analisis hasil observasi pada siklus I diperoleh data bahwa 22 siswa (63,6%) masih belum bisa bercerita dengan baik dan 12 siswa (36,4%) sudah mampu bercerita dengan baik. Data pada siklus I belum sesuai dengan KKM (>80%), sehingga dilanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil observasi dan analisis hasil observasi pada siklus II diperoleh bahwa 4 (13%) siswa masih belum bisa bercerita dengan baik dan 29 siswa (87%) sudah mampu bercerita dengan baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi media lingkungan dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada anak usia dini.
The Effect of Fermented Shallot Skin on The Growth Of Muscle Plants (Brassica Juncea) Waris Waris; Hasni Ummul Hasanah; Raudhatul Hasanah
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 3 No. 2 (2021): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v3i2.623

Abstract

Shallot skin is a kitchen waste that contains good nutrients for plant growth. Shallot skin contains calcium, phosphorus, and iron. The fermented shallot skin has nutrients N-total 1.29%, C-organic 17.32%, P2O5-total 0.46%, K2O-total 0.70%, and so on. This study aims to determine the effect of shallot skin fermentation on the growth of mustard (Brassica juncea) plants. This research was conducted using a Randomized Block Design method consisting of 6 treatments and 4 replications, including; P0 (without fertilizer as negative control), P1 (inorganic fertilizer as positive control), P2 (25 gr), P3 (50 gr), P4 (75 gr), and P5 (100 gr). The observed growth parameters include; plant height, number of leaves, wet weight, and leaf area of ??mustard plants. The data obtained were analyzed using Anova analysis at a 95% confidence level, then further tested with Duncan's test. The results of this study showed that the application of organic fertilizer from the fermented shallot skin had a significant effect on the parameters of plant height, number of leaves, and wet weight, but had no significant effect on leaf area of ??mustard plants. Treatment of organic fertilizer from shallot skin at a dose of 25 grams can replace the application of inorganic fertilizer (urea) on all parameters, except for leaf area.
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI di SMA Negeri Tamanan Bondowoso Waris Waris
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 4 No. 2 (2022): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v4i2.721

Abstract

ABSTRAK Komunikasi satu arah dalam proses pembelajaran dapat menimbulkan rasa kebosanan pada diri siswa, sehingga motivasi siswa untuk belajar menjadi lemah, tetapi masih sering kita jumpai beberapa guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan komunikasi satu arah. Guru sebagai pengendali dalam proses pembelajaran diharapkan menerapkan strategi, metode, atau model pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar, aktivitas dan kreativitas belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa melalui implementasi model pembelajaran kooperatif terpadu. Jenis penelitian adalah tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XIA di SMAN Tamanan Bondowoso. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan/observasi selama tahap tindakan dalam proses pembelajaran. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang berisikan indikator-indikator motivasi belajar. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dari data hasil observasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi belajar pada siklus I adalah 78,5 dan rata-rata skor motivasi belajar siswa pada siklus II adalah 85,3. Selisih skor rata-rata motivasi belajar siklus I dengan siklus II sebesar 6,8 atau terjadi peningkatan sebesar 0,08%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif terpadu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Implementasi model pembelajaran kooperatif terpadu dapat membuat siswa merasa senang untuk belajar, karena model pembelajaran kooperatif terpadu menitikberatkan pada pembelajaran secara kolaboratif antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Proses pembelajaran kooperatif terpadu dapat mendorong siswa untuk sharing pendapat, pengalaman, dan pengetahuan antar siswa.
Implementasi Model Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar untuk Meningkatkan Retensi melalui Lesson Study pada Siswa Kelas IX di SMPN 09 Jember Waris Waris
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 4 No. 1 (2022): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v4i1.1042

Abstract

Retensi merupakan kemampuan mengingat suatu pengetahuan (konsep, prinsip atau teori) yang diperoleh oleh seseorang. Retensi akan lemah jika pengetahuan yang diperoleh melalui menghafal, tetapi retensi akan kuat bila pengetahuan yang diperolehnya melalui pengalaman langsung. Untuk memperoleh pengetahuan secara langsung, maka proses pembelajaran biologi sebaiknya dilakukan tidak hanya di dalam kelas atau di ruang laboratorium, tetapi pembelajaran biologi dapat dilakukan di luar kelas seperti di halaman sekolah, kebun, sawah, lapangan dan sebagainya. Pembelajaran biologi juga dapat dilakukan dengan berbagai variasi pendekatan dan model pembelajaran, salah satunya adalah dengan pendekatan jelajah alam sekitar. Jelajah alam sekitar merupakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengajak siswa keluar kelas seperti ke halaman sekolah untuk mengamati alam di sekitar siswa, sehingga siswa akan mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman secara langsung dari objek yang diamatinya. Proses pembelajaran biologi dapat dilakukan oleh seorang guru atau beberapa orang guru secara kolaboratif, sharing antar teman sejawat (Lesson Study). Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui ada tidaknya peningkatan retensi siswa dengan diimplementasikannya model pembelajaran jelajah alam sekitar melalui Lesson Study. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPN 09 Jember. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan test. Teknik analisis data menggunakan statistik uji-t yang dilakukan dengan SPSS for windows versi 17. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh adanya peningkatan retensi siswa. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran jelajah alam sekitar melalui Lesson Study mampu meningkatkan retensi siswa.
PENGARUH MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI Amindari Amindari; M. Rudy Sumiharsono; Waris Waris
Journal of Education Technology and Inovation Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Program Pasca Sarjana, Universias PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian dapat memahami 1) Pengaruh media kartu kata bergambar terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan Anak Usia Dini, 2) Pengaruh audio visual terhadap kenaikan ketrampilan awal membaca Anak Usia Dini, 3) Pengaruh secara bersama-sama media kartu kata bergambar dan audio visual terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan Anak Usia Dini. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif kausal. Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling area. Pada penelitian ini metode penentuan responden adalah population reseach. Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah 1) Observasi (pengamatan), 2) Interview (wawancara), 3) Kuesioner (angket), 4) Dokumentasi dan 5) Tes. Pra penelitian meliputi uji coba instrumen penelitian baik validitas, reliabilitas, taraf kesukaran maupun daya pembeda. Sedangkan pasca penelitian adalah menggunakan One-way ANOVA, uji yang dilakukan untuk mengetahui hasil penelitian yang akan menentukan diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis penelitian. Dari hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa 1) Ada pengaruh media kartu kata bergambar terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan Anak Usia Dini, 2) Ada pengaruh audio visual terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan Anak Usia Dini, 3) Ada Pengaruh secara bersama-sama media kartu kata bergambar dan audio visual terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan Anak Usia Dini.