Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMAKNAAN VISUAL PERANGKO BENCANA ALAM TSUNAMI BERDASARKAN TEORI DIFFERANCE JACQUES DERRIDA Fentisari Desti Sucipto; Rino Yuda
IKONIK : Jurnal Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2021): JANUARI 2021
Publisher : LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ijsd.v3i1.869

Abstract

Bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh dan beberapa kota di dunia pada tahun 2004 menyisakan kerugian bukan hanya material melainkan juga psikologi. Banyak bantuan datang dari seluruh Indonesia. PT Pos Indonesia juga berkontribusi untuk membuat suatu kampanye sosial melalui penjualan perangko. Perangko tsunami tersebut pertama kali diterbitkan pada bulan mei 2005. Secara visual, perangko bencana alam tsunami berbeda dengan perangko bencana alam yang juga dikeluarkan oleh PT. Pos Indonesia. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pemaknaan perangko utamanya dari cabang dekonstruksi yaitu differance. Kata differance merujuk pada suatu jejak antar sistem tanda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara kepada penyintas tsunami untuk memperoleh gambaran dan juga persepsi subjektif berdasarkan pengalaman empiris terhadap kejadian tsunami. Teknik Analisis menggunakan pengkodean (coding). Hasil dari penelitian ini adalah adanya pemaknaan dalam sistem kepercayaan, sifat dasar manusia dan juga ketegangan politik yang terjadi pada saat itu.Natural disaster, tsunami, occurred in 2004 in Aceh and several cities in the world inflicted heavy losses not only materially, but also psychologically. A lot of help came from all over Indonesia. PT. Pos Indonesia also made contribution to organize a social campaign by selling stamps. The tsunami stamps were first issued in May 2005. Visually, the tsunami stamps were different from other natural disaster stamps that were also issued by PT. Pos Indonesia. This encouraged the researcher to conduct a research on the meaning of stamps, especially from the branch of deconstruction, which was difference. The term difference refers to a trace between sign systems. This was a qualitative research. Data were collected through interview with tsunami survivors in order to obtain overviews and subjective perceptions based on empirical experience on tsunami event. The analysis technique used was coding. This research found that there were meanings in the belief system, human natures, and political tensions occurred at that time.
PERANCANGAN MASKOT ISBI ACEH SEBAGAI UPAYA PENGUATAN BRAND AWARENESS Rino Yuda; Fentisari Desti Sucipto; Muhammad Ghifari
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 1 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i1.29315

Abstract

Institut Seni Budaya Indonesia Aceh (ISBI Aceh) is the only one an art institution in Aceh. However, the citizen have not yet been aware that institution does exist. On Visual Communication Design study, the case might happen because the society are less awareness toward the brand. So, the negative impact of losing awareness from the society toward one institution is that society’s lost appreciation, society’s low interest to enroll their children at ISBI Aceh and student’s low interest to continue their study at ISBI Aceh. Therefore, designing a mascot is the way to strengthen the brand awareness. The goal of designing a mascot is a tool to promote to society in order to help them easier to remember that ISBI Aceh is exist. Instead of strengthen the Brand awareness, there are some steps to do in the project planning; they are formulation of creative concept, data collecting, data analyzing using SWOT, visual strategic implementation, implementation on the media and launching the mascot in the dorm of the exhibition of design. The result of the design is mascot which is visually inspired from Ceumpala Kuneng bird with several changing. Keywords: ISBI Aceh’s Mascot, brand awareness. AbstrakInstitut Seni Budaya Indonesia Aceh (ISBI Aceh) merupakan satu-satunya Institut berbasis Seni yang ada di Provinsi Aceh. Namun, belum banyak masyarakat Aceh yang mengetahui atau aware bahwa di Aceh sudah ada Institusi Seni. Pada kajian Desain Komunikasi Visual, hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya brand awareness dari masyarakat di Aceh. Dampak negatif jika brand awareness masyarakat terhadap suatu institusi tidak cukup kuat adalah kurangnya apresiasi masyarakat, kurangnya masyarakat yang tertarik untuk mengizinkan anaknya belajar di ISBI Aceh dan kurangnya minat siswa untuk melanjutkan kuliah di ISBI Aceh. Oleh karena itu, untuk memperkuat brand awareness yang ada di Aceh dapat dilakukan dengan merancang maskot. Tujuan dari perancangan maskot selain untuk memperkuat brand awareness juga dapat menjadi salah satu media promosi yang mudah diingat oleh masyarakat. Beberapa tahapan akan dilakukan dalam perancangan ini yaitu perumusan konsep kreatif, mengumpulkan data, analisis data menggunakan analisis SWOT, penerapan strategi visual, implementasi pada media dan peluncuran maskot dalam bentuk pameran desain. Hasil dari perancangan ini adalah sebuah maskot ISBI Aceh yang secara visual terinspirasi dari burung Ceumpala Kuneng dengan beberapa perubahan unsur visual.    Kata Kunci: Maskot ISBI Aceh, brand awareness. Authors:Rino Yuda : Institut Seni Budaya Indonesia AcehFentisari Desti Sucipto : Institut Seni Budaya Indonesia AcehMuhammad Ghifari : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References: Ardi, R. F., & Wiratama, D. (2018). Perancangan "Si Meton" sebagai Maskot Pilkada Provinsi Nusa Tenggara Barat 2018. Jurnal Imajinasi.Armayuda, E., & Praga, D. R. (2020). Metode Desain dari Brand Menjadi Maskot Berdasarkan Adaptasi Metode Alina Wheeler ke Dalam Model 5M. Andharupa: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia.Christstefannie, N. D., Budiarjo, H., & Riqqoh, A. K. (2018). Perancangan Brand Identity Lembaga Bimbingan UComic Berupa Maskot Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat. Jurnal Desain Komunikasi Visual.Delano, L. R., Gone, J. P., & Fryberg, S. A. (2020). The Psychosocial Effects of Native American Mascots A Comprehensive Review of empirical Research Findings. Race Ethnicity and Education, 613-633.Hotogi, M., & Hagiwara, M. (2015). Analyses of Local Mascot Characters and Proposal of Automatic Character Creation System Using Affective Words. International Journal of Affective Engineering, 299-307.Kusuma, P., Dharsono, Marianto, D., & Guntur. (2020). Maskot Kota Yogyakarta. Mudra, 250-255.Lin, R., Lin, P., & Ko, K. (1999). A Study of Cognitive Human Factors in Mascot Design. International Journal of Industrial ergonomics , 107-122.Mahendra, Y. A., Bahruddin, M., & Sutrisna, A. A. (2015). Perancangan Maskot "Planktoon Fingerboard" Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Loyalty. Art Nouveau.Moriarty, S., Mitchell, N., & Wells, W. (2015). Advertising. Jakarta: Cahaya Insan Printing.Perancangan Maskot untuk Memperkuat Identitas Visual Kota Kediri. (2018). Jurnal Sains dan Seni ITS, 48-52.Soewardikoen, D. W. (2019). Metodologi Penelitian Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Kanisius.Wheeler, Alina. (2003). Designing Brand Identity. New Jersey : John Willey & Sons.
REDESAIN KEMASAN “IKAN KAYU CAP KAPAL TSUNAMI” Fentisari Sucipto; Rino Yuda
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 1 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i1.29503

Abstract

Aceh Tsunami Incident that happen in 2004 has saving bad memories for all its survivor. In this phycological crisis, Ibu Fauziah as an owner of UD Tuna Cap Kapal Tsunami Aceh tried to survive through produce food from Tuna Flakes Fish. The ilustration design on its packaging ilustrates incident after Tsunami around Lampulo, Banda Aceh. Incident as one of the art inspiration sources is popular between the artist, but the research of an ilustration after the incident in the packaging design is unfamiliar . Thus, this research tried to understand and interpret packaging design using qualitative approach. The data collecting using interview and also observation. Study model using grounded theory. Keywords: packaging design, redesign. AbstrakBencana Tsunamiyang  pernah melanda Aceh pada tahun 2004 menyisakan kenangan pahit bagi semua penyintasnya, namun Ibu Fauziah yang merupakan pemilik UD Tuna Cap Kapal Tsunami di Aceh mencoba untuk bertahan hidup dengan memproduksi makanan yaitu Ikan Kayu yang terbuat dari Tuna. Desain ilustrasi pada kemasan Ikan Kayu Cap Tuna menggambarkan kejadian pasca Tsunami di daerah Lampulo, Banda Aceh. Bencana alam sebagai salah satu inspirasi dalam karya seni sering diterapkan oleh seniman, namun sebuah ilustrasi pasca bencana pada desain kemasan oleh-oleh belum banyak kajiannya. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba membaca dan memaknai ilustrasi desain kemasan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan juga observasi. Model telaah pada penelitian ini adalah grounded theoryKata Kunci: desain kemasan, redesain. Authors:Fentisari Desti Sucipto : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh Rino Yuda : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh  References: Brown, Tim. (2008). Change by Design: How Design Thinking Transforms Organizations and Inspires Innovation. New York: Harper Collins.Creswell, JW. (2016). Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.Donida, D. A. H., Prastawa, H., & Mahachandra, M. (2019). Perancangan Desain Kemasan Produk Carica dengan Konsep Kansei Engineering dan Model Kano. Industrial Engineering Online Journal, 8(2).Julianti, Sri. (2014). The Art Of Packaging. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Pulungan, M. H., Hastari, L. D., & Dewi, I. A. (2019). Perbaikan desain kemasan produk biskuit brownies menggunakan metode quality function deployment (QFD). Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian, 13(2), 39-46.Saldana, J. (2011). Understanding Qualitative Research. Fundamentals Of Qualitative Research. New York: Oxford University Press.Soedarso. (2006). Trilogi Seni Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: Balai Penerbit ISI Yogyakarta.Widjaya, D. O., Yuwono, E. C., & Mardiono, B. (2016). Perancangan Redesain Kemasan Makanan Ringan Roti Kecik Merk Ganep's sebagai Buah Tangan Khas kota Surakarta. Jurnal DKV Adiwarna, 1(8), 9.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KREATIFITAS MASYARAKAT JANTHO MAKMUR MELALUI PELATIHAN ECOPRINT GUNA Niko Andeska; Muhammad Ghifari; Rino Yuda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19593

Abstract

Kota Jantho merupakan pusat administrasi Kabupaten Aceh Besar saat ini menjadi tujuan salah satu destinasi wisata alam yang diminati wisatawan local maupun wisatawan domestik. Majunya pariwisata tentunya sangat berpengaruh dengan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, khususnya masyarakat yang bergerak dibidang UMKM. Akan tetapi saat ini produk oleh-oleh yang ditawarkan masyarakat Jantho masih sebatas kuliner. Hal tersebut dikarenakan masih rendahnya pengetahuan dan kreatifitas masyarakat untuk menghadirkan berbagai pilihan oleh-oleh bagi wisatawan yang datang ke destinasi-destinasi wisata yang terdapat di Kota Jantho. Permasalahan tersebut tentunya menjadi perhatian dari berbagai kalangan termasuk Pemerintah Kabupaten, meskipun demikian untuk masyarakat ataupun pelaku UMKM Kota Jantho masih belum menemukan gagasan inovasi untuk memanfaatkan potensi besar yang dimiliki di Kota Jantho yang asri dan hijau. Oleh karena itu sebagai dosen melalui salah satu kewajibannya dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi, penulis bersama tim memberikan solusi dalam mengatasi masalah tersebut melalui pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan ecoprint dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Dan Kreatifitas Masyarakat Jantho Makmur Melalui Pelatihan Ecoprint Guna Menghasilkan Produk Kreatif”. Metode penngabdian Masyarakat yang dilakukan yaitu metode ceramah, demonstrasi, dan paktek. Pelatihan ini tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi pengusul menargetkan agar peserta pelatihan mampu berwirausaha. Pengabdian Masyarakat yang dilakukan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam bidang ecoprint.
Perancangan Maskot SMK Grafika Iss Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Brand Awareness Suriani; Rino Yuda; Muhammad Ghifari
IKONIK : Jurnal Seni dan Desain Vol. 6 No. 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ijsd.v6i1.16438

Abstract

Perancangan ini mencerminkan nilai-nilai positif serta visi misi SMK Grafika melalui sebuah maskot menjadi konsep dasar dalam perancangan maskot SMK Grafika ISS, Visi SMK Grafika ISS  “melahirkan insan professional dalam desain digital yang siap pakai didunia usaha, industri dan berakhlakul karimah” dikerucutkan menjadi kata kunci dalam konsep perancangan maskot ini. Sehingga terwujudnya keyword “beriman, berkarakter, dan professional”. Dalam perancangan ini perancang membuat karakter maskot dari lebah yang menyenangkan dan menarik, meliputi beberapa ekspresi seperti ceria, gerakan yang lucu, sedih, dan karakter yang menunjukan hal-hal positif sehingga dapat menciptakan ikatan emosional antar siswa, orang tua dan khalayak umum. Metode perancangan Design Thinking digunakan untuk mencari solusi yang paling efektif dan efisien untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks dengan melalui tahapan Emphatize, Define, Ideate, Prototype, dan test. Dengan demikian SMK Grafika ISS memiliki elemen visual yang menarik, sehingga dapat memperkuat erat brand awarness dan membantu memperkuat kesadaran akan merek tersebut di kalangan Masyarakat. Keseluruhan karya disajikan dalam bentuk visualisasi gambar vector dengan style flat design dan rangkum dalam bentuk 2D serta dilengkapi media pendukung lainnya, seperti motion graphic, baliho, x-banner, poster dan beberapa desain mock-up stiker, pin, totebag, gantungan kunci.
Perancangan Maskot Sebagai Identitas Pariwisata Simeulue Rain Nauli; Fentisari Desti Sucipto; Rino Yuda
IKONIK : Jurnal Seni dan Desain Vol. 6 No. 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ijsd.v6i1.16497

Abstract

Kabupten Simeulue merupakan salah satu daerah kepulauan yang memiliki beragam keindahan alam yang masih terjaga. Keindahan alam ini menjadi aset penting bagi daerah dalam mempromosikan citra daerah yang lebih baik. Keragaman budaya dan bahasa juga menjadi suatu daya tarik yang tidak kalah hebat. Kehidupan masyarakat yang sederhana, bertika, dan memiliki nilai-nilai moral yang tinggi menjadikan Kabupaten Simeulue sebagai salah satu daerah yang spesial. Dalam membangun dan menjaga kelestarian kekayaan alam yang dimiliki perlu adanya suatu bentuk branding agar bisa memberikan informasi mengenai Kabupaten Simeulue dengan cara yang lebih modern. Bentuk branding yang tepat ialah maskot. Maskot Kabupaten Simeulue yang cocok untuk ditampilkan adalah komoditi yang dimiliki Kabupaten Simeulue, salah satunya adalah lobster. Lobster merupakan komoditi yang dijaga dan dipelihara kearifannya sehingga menjadi satu bentuk promosi untuk citra Kabupaten Simeulue. Untuk merancang maskot yang tepat dalam mempromosikan Kabupaten Simeulue diperlukan data-data yang kuat mengenai pariwisata, budaya, dan juga nilai-nilai yang dimiliki kehidupan masyarakat Kabupaten Simeulue. Dengan adanya komoditi dan mengangkat nilai-nilai budaya, akan menghasilkan suatu branding yang mampu memperkenalkan kekayaan alam daerah, budaya, dan nilai-nilai kemasyarakatan yang dimiliki. Metode perancangan maskot untuk merancang maskot sebagai identitas pariwisata Kabupaten Simeulue menggunakan metode Design Thinking yang bisa mengumpulkan data, mengolah data, dan menerapkan data itu dalam perancangan sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki Kabupaten Simeulue. Design Thinking dibagi dalam 5 tahap yaitu, emphatize, define, ideate, prototype, dan test.