Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam Rangka Pencegahan Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Fory Armin Naway; Arifin Arifin; Pupung Puspa Ardini
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v10i1.10400

Abstract

Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19, sehingga masyarakat Kelurahan Hutuo mampu menghadapi adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman terhadap Covid-19. Masyarakat di Kelurahan Hutuo pada umumnya lebih cenderung pada penggunaan obat-obatan kimia dalam mengatasi masalah kesehatan. Untuk itu, pengenalan TOGA kepada masyarakat di Kelurahan Hutuo merupakan sebuah terobosan baru yang dapat dilakukan pada masyarakatnya, meskipun tanaman obat tradisional sudah dikenal oleh masyarakat. Kenyataanya, banyak masyarakat yang mulai lupa akan khasiat tanaman obat tradisonal untuk upaya mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan menggunakan metode pendampingan langsung , penguatan, serta pendidikan dan pelatihan pada masyarakat dengan melibatkan aparat pemerintah Desa setempat, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mahasiswa peserta KKN, serta narasumber yang memiliki kualitas SDM/pakar di bidang tanaman herbal. Hasil pelaksanaan yang dicapai pada program KKN Pengabdian ini antara lain: 1) Terciptanya sarana untuk memperbaiki status kesehatan dan gizi masyarakat terutama dalam mencegah penyebaran Covid19, sebab banyak tersedianya tanaman obat dan tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran. 2) Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat-obat tradisonal yang bersifat herbal. 4) Terciptanya sarana untuk pelestarian alam, terutama pembudidayaan kembali tumbuh-tumbuhan yang akan mengalami kepunahan. 5) Adanya gerakan penghijauan untuk lokasi yang mengalami penggundulan dengan penyebarluasan wilayah penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon. 6) Adanya sarana untuk pemerataan pendapatan dan sumber penghasilan bagi keluarga. 7) Terciptanya lingkungan yang indah melalui penataan dan perawatan apotik hidup yang baik. 8) Tersosialisasinya program KKN pengabdian pada media cetak maupun media elektronik. 8) Terbitnya artikel pada jurnal nasional. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, disarankan kepada masyarakat setempat agar senantiasa memperhatikan keberlangsungan taman TOGA di pekarangan rumah dan lebih diperkaya lagi dengan berbagai jenis tanaman terutama tanaman yang tergolong langkah sulit untuk didapatkan.
Quality Approach In The Development Of Management Information System In Higher Education Fory Armin Naway; Arifin Suking; Ikhfan Haris; Abdul Rahmat
Jurnal Manajemen Vol. 22 No. 1 (2018): February 2018
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jm.v22i1.316

Abstract

Management Information Systems (MIS) is a data processing procedure based on the information technology as a tool to produce the information in a timely and effective way to support the management in decision making process. In developing a management information system, quality approach has become essential factor due to the function of quality control in assuring the performance of the organization activities. Establishing of Management Information Systems at the higher education institution driven by many reason, such as: (1) Management Information Systems is designed to support the operations, management, and decision functions of an organization, (2) Management Information Systems enable the organizations planning, control, and operational functions to be carried out effectively and the means of efficient coordination between Departments; quick and reliable referencing (3) Management Information System could be a tool by striving to  highest quality standards in the teaching and learning process, (4) Management Information Systems provides a valuable time-saving benefit to the workforce in term of quick and reliable referencing; access to relevant data and documents; use of less labor; improvement in organizational and departmental techniques; management of day-to-day activities and (5) Management Information Systems can effectively respond to the changing of society demands in their interest in dependable and reliable information as well as easily.
Tata Kelola In service Training Guru di SDN Se-Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango Nista Piyohu; Fory Armin Naway; Arwildayanto
JAMBURA Elementary Education Journal Vol 4 No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1, JUNI TAHUN 2023
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata kelola in service training guru di SDN Se-Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango, pada dimensi: (1) analisis kebutuhan in service training; (2) peserta in service training; (3) materi in service training; (4) metode in service training; (5) evaluasi in service training. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis pendekatan eksplanatori. Subjek penelitian terdiri dari 44 orang guru yang tersebar di SDN Se-Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, survey, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan formula persentase. Hasil penelitian menunjukkan: (1) analisis kebutuhan in service training berada pada kategori baik; (2) peserta in service training berada pada kategori cukup baik; (3) materi in service training berada pada kategori cukup baik; (4) metode in service training berada pada kategori cukup baik; (5) evaluasi in service training berada pada kategori cukup baik. Untuk itu disarankan: (1) sekolah, lebih mengoptimalkan tata kelola in service training terkait dengan kebutuhan peserta seperti persoalan sarana prasarana penunjang dan memperhatikan relevansi materi sesuai dengan tuntutan perkembangan dunia pendidikan masa kini; (2) kepala sekolah, agar mengembangkan program-program yang ada dalam in service training sehingga kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional lebih meningkat; (3) guru, hendaknya berpartisipasi aktif dalam setiap penyelenggaraan kegiatan in service training guna meningkatkan wawasan yang lebih luas.