Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Infrastruktur di Kelurahan Dembe Jaya Kelurahan Dembe II dan Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Zuhriati A Djailani; Elvi Fatmah Mokodongan; Nurnaningsih N Abdul
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 8, No 3 (2019): Jurnal Sbermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v8i3.8235

Abstract

Program yang mendapatkan presentasi terbesar dalam pembangunan desa/kelurahan adalah bidang infrastruktur, namun permasalahan yang muncul kemudian adalah kurangnya tenaga ahli dalam bidang perancangan (desain) arsitektur. Sejalan dengan itu, permasalahan krusial juga yang tidak kalah pentingnya di kota yang sementara berkembang adalah merosotnya kualitas lingkungan. Berdasarkan hal ini, maka prodi arsitektur yang konsentrasi keilmuan di bidang perancangan merasa berkewajiban melakukan pendampingan kegiatan-kegiatan tersebut melalui kegiatan KKN Proyek di Desa Kampus Medeka yang merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. Metode yang dilaksanakan adalah sosialisasi, kemudian menyusun rencana kegiatan, lalu melakukan pendampingan pelaksanaan pekerjaan peningkatan kualitas lingkungan dan infrastruktur. Kegiatan ini menghasilkan beberapa pekerjaan desain dan master plan pekerjaan-pekerjaan infrastruktur serta sosialisasi terkait permasalahan lingkungan utamanya penanganan sampah
Perancangan Pusat Kerajinan dan Kuliner sebagai Aset Wisata Budaya Gorontalo Thesar Apriliano Idrus; Zuhriati A. Djailani; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 4, No 1 (2022): JJoa : Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v4i1.14609

Abstract

Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki karya kerajinan dan kuliner yang merupakan pusaka kebudayaan peninggalan leluhur masyarakat Gorontalo yang patut untuk dilestarikan. Potensi industri kerajinan tangan dari Gorontalo juga cukup menjajikan khususnya Kopiah Karanji dan Kain Karawo yang sudah dikenal di kancah nasional maupun internasional. Disamping itu daerah Gorontalo yang terletak di sebelah utara pulau Sulawesi serta lokasi yang berada di tepi laut menjadikan potensi industri kuliner dari darat maupun laut berkembang dengan baik. Akan tetapi, permintaan untuk produk kerajinan dan kuliner di Gorontalo masih terbatas pada konsumen lokal. Penyebab kurangnya minat konsumen terhadap produk kerajinan dan kuliner di Gorontalo yakni dikarenakan masih berpencarnya keberadaan potensi unggulan di berbagai penjuru provinsi Gorontalo serta terbatasnya sarana produksi yang dimiliki. Melihat kondisi ini perlu adanya pengembangan potensi industri kerajinan dan kuliner guna meningkatkan perekonomian penduduk Gorontalo. Tempat tersebut bernama Pusat Kerajinan dan Kuliner Gorontalo yang bertujuan membantu menyalurkan serta mengenalkan hasil potensi yang dimiliki Gorontalo khususnya industri kerajinan dan kuliner kepada masyarakat luas. Penerapan Arsitektur Analogi Langsung digunakan sebagai pengembangan desain rancangan untuk mengangkat bentuk  serta pola tata sirkulasi dalam perancangan Pusat Kerajinan dan Kuliner Gorontalo. Kata kunci: Pusat Kerajinan dan Kuliner Gorontalo, Analogi Langsung, Provinsi Gorontalo
PERANCANGAN KEMBALI KANTOR DESA HUTABOHU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Nurnaningsih Nico Abdul; Zuhriati A Djailani
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 6 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i6.12983

Abstract

One of the infrastructure improvement programs in Hutabohu village is the construction of a village office and meeting hall. The implementation method is carried out in three stages 1) Primary and secondary data collection; 2) Stages of analyzing existing data and recognizing the potential in problems that arise, looking for relationships between problems so that an overview of the causes of problems arises; 3) The design stage is making design drawings which are the embodiment of ideas based on the results of the analysis that has been done previously. The results obtained are the redesign of the village office building and meeting hall to accommodate the needs of village officials and the presence of a comfortable meeting room for the village community. The hope is that the government and the community can continue this program to the development stage by means of self-management so that the community as the main actors and owners feel directly and can be fully responsible for the results of their work, so that the quality can be maximized
MERANCANG BANGUNAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN FUNGSI KANTOR DINAS PARIWISATA PROVINSI GORONTALO DENGAN PENERAPAN DESAIN ARSITEKTUR REGIONALISME Icha Nursafitri Hafisrawati Suwandi; Ernawati Ernawati; Zuhriati A. Djailani
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 1 (2023): JJoA : Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i1.18283

Abstract

Arsitektur regionalisme merupakan hasil penggabungan antara arsitektur modern dan tradisional mengikuti keistimewaan beberapa bagian ataupun keseluruhan bangunan tersebut dengan memperlihatkan sudut pandang masa lampau dan masa kini melalui penekanan unsur estetika, history, desain, teknologi dan mengandung simbol pemaknaan nilai-nilai spiritual yang terdapat pada bentuk bangunan asli agar dapat diterima dalam bentuk bangunan baru. Dinas Pariwisata memiliki peran dalam pengembangan objek wisata budaya yang harus dijalankan oleh aparatur dinas yang bersangkutan. Akibat krisis identitas maka penerapan arsitektur regionalisme pada bangunan Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo akan lebih mudah dikenali karena mengangkat unsur kebudayaan Provinsi Gorontalo dan mengikuti perkembangan yang mereferensikan kedua makna. Dasar konsep bentuk merujuk pada arsitektur Gorontalo dengan contoh objek rumah adat Dulohupa. Secara filosofi bentuk mengambil bentuk rumah panggung yang dianalogikan sebagai bentuk tubuh manusia meliputi bagian bawah sebagai kolong bangunan, tengah dan bagian atas berupa atap.
PENERAPAN ARSITEKTUR TROPIS PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA GORONTALO Sofyan Ali; Zuhriati A Djailani; Muh Rijal Syukri
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20725

Abstract

ABSTRACT. The Office of Public Works and Spatial Planning which is the office of the local government, the PUPR Service Office of Gorontalo City was founded in 1960 and has undergone several renovations and rehabilitations but until now has not been able to meet the PUPR Service Office Space Requirements Standards as Service Office building requirements PUPR . Research methodology is a rare thing that is owned and carried out by researchers in order to collect information or data and conduct investigations on the data that has been obtained. The research method provides an overview of the research design which includes procedures and steps to be taken, research time, data sources, procedures and steps in which the data were obtained and then processed and analyzed. There are adaptations of tropical architecture to the climate that characterize tropical architecture as follows: there is an overstek in the building to prevent direct sunlight radiation, a sloping roof 30 degrees to prevent high rainfall, reducing the surface area facing east and west, protecting the surface of the building with a layer of whter shield material, the use of bright building colors to prevent excessive absorption of heat from sunlight, vegetation on buildings is used as shade during the day.  Keywords Public Works Service Office, Tropical Architecture, Facilities ABSTRAK. Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang merupakan kantor dari pemerintah daerah , Kantor Dinas PUPR Kota Gorontalo didrikan sejak tahun 1960 sudah mengalamai beberapa kali renovasi dan rehabilitasi namun sampai dengan saat ini masih belum dapat memenuhi Standar Kebutuhan Ruang Kantor Dinas PUPR Sebagaimana Persyaratan gedung Kantor Dinas PUPR . Metodologi penelitian adalah langka yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi, prosedur dan langkah langkah yang harsu di tempuh, waktu penelitian, sumber data, prosedur dan langkah – langkah apa data – data tersebut diperoleh dan selanjutya diolah dan dianalisis. Adapaun adaptasi arsitektur tropis menghadapi iklim yang menjadi ciri – ciri arsitektur tropis adalah sebagai berikut adanya overstek pada bangunan untuk mencegah radiasi sinar matahari langsung, atap miring 30 derajat utnuk mecegah curah hujan yang tinggi, memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat, melindungi permukaan bangunan dengan lapisan material whter shield, penggunaan warna bangunan yang terang untuk mencegah penyerapan panas dari sinar matahari yang berlebih, vegetasi pada bangunan digunakan sebagai peneduh di siang hari.   Kata kunci: Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Arsitektur tropis, Fasilitas
PENERAPAN ARSITEKTUR MODERN PADA PERANCANGAN PELABUHAN PENYEBERANGAN KELAS III SALAKAN KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN Muh. Wirawan Kiliu; Zuhriati Djailani; Muhammad Rijal Syukri
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21654

Abstract

Pelabuhan sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan pelayaran memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sehingga penyelenggaraannya dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menunjang, menggerakkan dan mendorong pencapaian tujuan nasional.Pelabuhan penyeberangan adalahpelabuhan yang khusus dipergunakan untuk angkutan penyeberangan dengan menggunakan kapal ro-ro. Pelabuhan penyeberangan Salakan merupakan pelabuhan yang terletak di desa Bongganan Kec.Tinangkung Kab.Banggai Kepulauan, dengan tujuan Luwuk Kab.Banggai. Pada perancangan pelabuhan penyeberangan salakan menggunakan penekanan arsitektur modern, hal ini didasari karena gaya arsitektur modern adalah sederhana serta desain lebih menekankan pada fungsi dari bangunan tersebut.Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode deskriptif. dengan menganalisis kondisi lokasi serta mengumpulkan data-data fisik ataupun non fisik. Tujuan perancangan pelabuhan salakan adalah untuk mengatasi persoalan yang ada pada pelabuhan saat ini dan dapat meningkatkan fungsi pelayanan Pelabuhan Salakan sebagai pelabuhan kelas III. manfaat dari perancangan ini adalah tampilan dari terminal pelabuhan yang terlihat lebih modern yang terlihat pada fasad bangunan, trestle dan dermaga sandar kapal.
PERANCANGAN AGROWISATA KECAMATAN MOADAYAG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOAGI Yusnan Mokoagow; Zuhriati A. Djailani; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21660

Abstract

ABSTRACT.In accordance with the vision "The Realization of Modayag Regency which is Independent in Staple Foods" with several missions related to improving the quality of human resources and being able to trigger growth in socio-economic development, as well as increasing economic business in the agricultural sector. By Tourism Law no. December 2009, a tourist destination is anything that has uniqueness, beauty and natural, cultural and man-made wealth which is the object or destination of tourist visits. The main problem in this design is the geographical and climatic conditions in the adjustment of plant species with the arrangement of agro-tourism areas. The ecological architectural approach aims to minimize the impact of natural damage by integrating with the environment. The method used in this research is descriptive quantitative. The implementation technique is by conducting a site survey and collecting primary and secondary data which is analyzed descriptively. Then the management of primary data and secondary data will become an alternative solution to the problem and become a reference for agro-tourism design concepts. Data that includes design requirements are processed into analysis. This analysis becomes a reference for the concept of agro-tourism planning. By prioritizing ecological aspects so as to use bamboo and wood as the main materials in the designer, as well as maximizing natural lighting, ventilation in each room and outdoor space arrangement taking into account user comfort.Keywords: agrotourism, ecology, designABSTRAK.Sesuai dengan visi “Terwujudnya Kecamatan Modayag Yang Mandiri Pangan Pokok" dengan beberapa misi diantaranya terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia dan dapat memicu pertumbuhan pembangunan sosial ekonomi, serta meningkatkan usaha ekonomi dalam sektor hasil pertanian. Dengan Undang-undang Kepariwisataan No. Desember 2009, destinasi wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan kekayaan alam, budaya, dan buatan manusia yang menjadi obyek atau tujuan kunjungan wisata. Permasalahan utama dalam perancanagn ini adalah keadaan geografis dan iklim dalam penyesuaian untuk jenis tanaman hingga pada penataan kawasan agrowisata. Pendekatn arsitektur ekologi bertujuan untuk meminimalisir terkait dampak kerusakan alam dengan cara berintegrasi dengan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Teknis pelaksanaanya dengan melakukan survei lokasi dan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder yang dianalisis secara deskriptif. Kemudian, mengelola data primer dan data sekunder akan menjadi alternatif pemecahan masalah dan menjadi acuan konsep perancangan agrowisata. Data-data yang mencakup kebutuhan perancangan di olah menjadi analisis. Analisis tersebut menjadi acuan konsep perencanaan agrowisata. Dengan mengedepankan aspek ekologi sehingga mengunakan bambu dan kayu sebagia material utama dalam perancang, serta memaksimalkan pencahayaan alam, penghawaan pada setiap ruangan dan penataan pada ruang luar untuk mempertimbangkan kenyamanan pengguna.Kata kunci: agrowisata, ekologi, perancangan
PENATAAN KAWASAN WISATA BENDUNGAN PAGUYAMAN DI KECAMATAN WONOSARI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI Zuhriati A. Djailani; I Gede Wiranatha
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 12 No. 2 (2024): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v12i2.459

Abstract

Tourism is a development sector that has become the focus of the Indonesian government because it plays a crucial role in the country’s progress, especially as a foreign exchange contributor. As one of the important economic sectors, tourism not only drives the economy but also serves as an effective means to reduce unemployment rates. One of the potential tourist attractions in Gorontalo is the Paguyaman Dam. This dam offers beautiful natural scenery, often utilized by the community for recreation and tourism. However, using the Paguyaman Dam as a tourist attraction has not gotten serious attention from the local government,necessitating improvements in various aspects such as area development, facility provision, and enhancement of supporting infrastructure. Applying the ecological architecture approach, the design concept adapts to the climate and surrounding environment, optimizes low energy use,and utilizes existing resources. The focus of developing the Paguyaman Dam tourism area aims to provide facilities that support tourism and recreational activities there. This research employs a descriptive qualitative method, with primary and secondary data, involving direct observation,interviews, literature studies, book references, journals, and online sources. The collected data are analyzed to produce a design concept that adheres to applicable regulations. The results of this report are a design concept that can serve as a guide for continuing the development of the Paguyaman Dam tourism area.