This Author published in this journals
All Journal INOVTEK POLBENG
edi haryono
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Eksperimental Pengaruh Tekanan Injektor Pada Penggunaan Bahan Bakar Solar Dari Daur Ulang Minyak(Diesel – Like Fuel) Pelumas Bekas Terhadap Unjuk Kerja Four Stroke Small Marine Diesel Engine Pada Beban 2000 Watt edi haryono
INOVTEK POLBENG Vol 8, No 2 (2018): INOVTEK VOL.8 NO 2 - 2018
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.914 KB) | DOI: 10.35314/ip.v8i2.806

Abstract

Penggunaan bahan bakar minyak bumi pada saat ini semakin tinggi termasuk solar. Namun dengan semakin tingginya angka permintaan terhadap bahan bakar solar, persedian solar semakin sedikit dari kurun waktu ke waktu. Karena bahan bakar solar berasal dari minya bumi. Dimana minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu sekarang ini sudah banyak penelitian untuk mengembangkan bahan bakar alternatif untuk menggantikan solar dari minyak bumi. Pada penelitian ini peneliti tertarik pada oli bekas yang tersedia baik oli bekas dari kendaraan ringan maupun berat seperti minyak pelumas bekas dari alat – alat berat dan marine engine di kapal. Oleh sebab itu perlu dicari cara untuk memanfaatkan minyak pelumas bekas sebagai bahan bakar pada motor diesel dengan proses yang mudah dan murah. Penelitian ini dilakukakan untuk mendapatkan tekanan optimal pada injektor pada saat menggunakan solar dari daur ulang minyak pelumas bekas(Diesel – Like Fuel) sebagai bahan bakar dan dapat mengetahui unjuk kerja dari motor diesel saat menggunakan bahan bakar solar dari daur ulang minyak pelumas bekas tersebut. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian dilakukan dengan melakukan eksperimen pada variasi tekanan injektor 130, 140, 150, 160 Bar. Lalu akan dilakukan pengamatan terhadap unjuk kerja dari motor diesel yang digunakan untuk melakukan penelitian ini. Parameter unjuk kerja yang akan diamati adalah daya mesin dan BSFC. Dari hasil analisa terhadap daya motor diesel PE(Watt) pada penggunaan bahan bakar pertamina dex lebih tinggi daya yang dihasilkan dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar Diesel – Like Fuel/DLF sebesar rata – rata 8,29 %, 11,23 %, 13,37 %, 15,78 % pada semua kondisi tekanan injektor. Dari Hasil analisa terhadap BSFC pada tekanan injektor 130 Bar, 140 Bar, 150 Bar, BSFC pertamina dex lebih rendah dari Diesel – Like Fuel/DLF sebesar rata – rata 5,91 %, 3,86 %, 6,37 %. Kecuali pada injektor 160 Bar, BSFC pertamina dex lebih tinggi dari Diesel – Like Fuel/DLF sebesar 6,34 %. Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan BSFC dan daya motor(PE) agar bahan bakar Diesel – Like Fuel/DLF penggunaannya lebih ekonomis dioperasikan pada kondisi tekanan injektor 160 Bar.
Analisa Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Diesel Like Fuel dan Minyak Solar Terhadap Unjuk Kerja Multi Swirl Combustion System (MSCS) Piston Chamber pada Small Marine Diesel Engine edi haryono
INOVTEK POLBENG Vol 9, No 2 (2019): INOVTEK VOL.9 NO 2 - 2019
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.632 KB) | DOI: 10.35314/ip.v9i2.1176

Abstract

Produksi minyak dunia diperkirakan telah mencapai puncaknya pada tahun 2000, ini berarti bahwa eksplorasi minyak bumi sudah maksimal dan selanjutnya akan mengalami penurunan. Ini akan menyebabkan dalam kurun waktu 20 tahun produksi minyak dunia akan kembali seperti pada tahun 1980-an(OPEC ,2009). Di lain pihak ketergantungan terhadap minyak bumi pada waktu yang sama akan terus meningkat akibat pertambahan penduduk dan kegiatan industri dan pembangunan. Akibat dari hal ini adalah harga energi yang semakin tinggi dan pasokan minyak yang menurun. Hal ini dapat dirasakan dari naiknya harga minyak mentah dan dicabutnya subsidi harga bahan bakar minyak oleh pemerintah Indonesia. Pada penelitian ini peneliti tertarik pada minyak solar dari oli bekas(Diesel – Like Fuel) di gunakan sebagai bahan bakar pada motor diesel dengan menggunakan Multi Swirl Combustion System (MSCS) Piston Chamber. Penelitian ini dilakukakan untuk mengetahui unjuk kerja dari motor diesel Multi Swirl Combustion System (MSCS) Piston Chamber saat menggunakan bahan bakar solar dari daur ulang minyak pelumas bekas(Diesel – Like Fuel) dan minyak solar(Pertamina Dex) sebagai pembanding. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian dilakukan dengan melakukan eksperimen pada variasi bahan bakar. Lalu akan dilakukan pengamatan terhadap unjuk kerja dari motor diesel yang digunakan untuk melakukan penelitian ini. Parameter unjuk kerja yang akan diamati adalah daya motordan BSFC. Dari hasil analisa terhadap daya motor diesel PE(Watt) penggunaan MSCS Piston Chamber pada beban 1000 Watt, 1500 Watt, dan 2000 Watt, nilai PE(Watt) pertamina dex lebih tinggi dari Diesel – Like Fuel/DLF sebesar rata – rata 9,86 %, 10,09 %, dan 10,32 %. Dari hasil analisa terhadap BSFC penggunaan MSCS Piston Chamber pada beban 1000 Watt, 1500 Watt, dan 2000 Watt, BSFC pertamina dex lebih rendah dari Diesel – Like Fuel/DLF sebesar rata – rata 6,36 %, 8,98 % dan 13,26 %. Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan BSFC dan daya motor(PE) penggunaan bahan bakar minyak solar(Pertamina Dex) lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak solar dari oli bekas(Diesel – Like Fuel)
Kajian Eksperimental Pebandingan B20 Multi Feedstock Biodiesel Terhadap Unjuk Kerja Two Stroke Marine Diesel Engine Pada Beban Simulasi Balast Load Edi Haryono
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2946

Abstract

 Seiring dengan pesatnya perkembangan sarana transportasi dan aktivitas industri di Indonesia dari tahun ke tahun menyebabkan kebutuhan bahan bakar semakin meningkat. Salah satu sarana transportasi yang kian berkembang adalah sektor perkapalan, dimana perkapalan termasuk dalam moda transportasi laut. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sebagian besar kapal menggunakan motor diesel berbahan bakar utama solar. Solar merupakan minyak bumi yang persediaannya semakin menipis seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar. Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui ketersediannya. Biodiesel merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan, yang dapat dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor diantaranya digunakan pada semua jenis motor diesel, khususnya pada motor diesel kapal. Keunggulan dari biodiesel adalah bersifat biodegradable, tidak beracun, dan memiliki emisi yang lebih sedikit daripada dari minyak diesel yang berbasis minyak bumi ketika dibakar. Biodiesel terbuat dari minyak nabati yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan multi feedstock biodiesel dengan bahan dasar multi feedstock 1(minyak kelapa sawit, minyak kemiri, dan minyak jagung), multi feedstock 2(minyak kelapa sawit, minyak zaitun dan minyak canola) dan multi feedstock 3(minyak kelapa sawit, minyak kelapa dan minyak jelantah) yang akan dicampurkan dengan minyak diesel (solar) sehingga menjadi bahan bakar B20 multi feedstock. Bahan bakar variasi B20 multi feedstock tersebut diuji cobakan ke motor diesel marine two-stroke untuk mendapatkan data unjuk kerja. Hasil uji karateristik bahan bakar nilai kalori paling tinggi B20 Multi Feedstock 2, nilai viskositas paling rendah B20 Multi Feedstock 2, nilai flash point paling rendah B20 Multi Feedstock 2 dan nilai cetane number paling tinggi  B20 Multi Feedstock 3. Dari hasil uji karateristik bisa diambil kesimpulan yang mempunyai karateristik bahan bakar yang baik adalah B20 Multi Feedstock 2. Hasil analisa unjuk kerja yang paling optimum dari ketiga bahan bakar B20 Multi Feedstock 1, 2 dan 3 baik ditinjau dari daya motor, torsi motor dan Brake Specific Fuel Consumption(BSFC) adalah B20 Multi Feedstock 1. Melihat fenomena hasil uji karateristik dan uji unjuk kerja,  peneliti mengambil kesimpulan bahwa uji karateristik bahan bakar tidak sebatas hanya item nilai kalori, viskositas, flash point dan cetane number. Idealnya hasil uji karateristik bahan bakar dan hasil uji analisa unjuk kerja menghasilkan rekomendasi komposisi bahan bakar yang sama
Analisis Pengaruh Ketinggian Transom Terhadap Thrust Propeller Menggunakan Metode CFD Abdul Gafur; Edi Haryono; Iqbal Barlianta; Leli Pramesti; Erdimas Endro Witjonarko
Jurnal Inovtek Polbeng Vol 13, No 1 (2023): Inovtek VOL. 13 NO 1 2023
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i1.3208

Abstract

Smart Autopilot Unmanned Ship (SAUS) merupakan kapal penelitian ikan yang belum dipasang mesin tempel sebagai penggeraknya. Perhitungan hambatan kapal dilakukan untuk memilih mesin tempel yang optimal. Hasil perhitungan tahanan didapatkan nilai  sebesar 0,5 kN dengan menggunakan software Maxsurf Resistance. Mesin tempel yang dipilih adalah Yamaha F20 CMH. Pada penelitian ini gaya dorong propeller pada kapal SAUS dianalisa dengan 3 variasi yaitu ketinggian transom (sesuai desain 0,6 meter, 0,573 meter, dan 0,548 meter). Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). Hasil akhir dari penelitian ini adalah variasi tinggi 0,548 meter merupakan variasi maksimum. Gaya dorong yang dihasilkan sebesar 806,227 N dan torsi propeler sebesar 143,152 Nm dan kecepatan aliran fluida yang dihasilkan oleh putaran propeler sebesar 4,63113 m/s.
Analisis Pengaruh Ketinggian Transom Terhadap Thrust Propeller Menggunakan Metode CFD Abdul Gafur; Edi Haryono; Iqbal Barlianta; Leli Pramesti; Erdimas Endro Witjonarko
INOVTEK POLBENG Vol 13, No 1 (2023): Inovtek VOL. 13 NO 1 2023
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v13i1.3208

Abstract

Smart Autopilot Unmanned Ship (SAUS) merupakan kapal penelitian ikan yang belum dipasang mesin tempel sebagai penggeraknya. Perhitungan hambatan kapal dilakukan untuk memilih mesin tempel yang optimal. Hasil perhitungan tahanan didapatkan nilai  sebesar 0,5 kN dengan menggunakan software Maxsurf Resistance. Mesin tempel yang dipilih adalah Yamaha F20 CMH. Pada penelitian ini gaya dorong propeller pada kapal SAUS dianalisa dengan 3 variasi yaitu ketinggian transom (sesuai desain 0,6 meter, 0,573 meter, dan 0,548 meter). Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). Hasil akhir dari penelitian ini adalah variasi tinggi 0,548 meter merupakan variasi maksimum. Gaya dorong yang dihasilkan sebesar 806,227 N dan torsi propeler sebesar 143,152 Nm dan kecepatan aliran fluida yang dihasilkan oleh putaran propeler sebesar 4,63113 m/s.