Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Be Godogan Kuliner Tradisional Bali Di Ambang Kepunahan A. A. Ketut Sri Candrawati; Ni Nyoman Widani
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 1 No 1 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v1i1.18

Abstract

Salah satu Kuliner Tradisional Bali (KTB) yang hampir punah adalah Be Godogan (daging kodok sawah). Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan gastronomi be godogan Bali dan memperoleh strategi untuk mempertahankan eksistensi sumber daya hayati bahan utama be godogan. Untuk mencapai tujuan digunakan teori gastronomi dan teori budi daya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa be gedogan memiliki sumber protein hewani yang tinggi, rasanya enak, sehingga disejajarkan dengan daging ayam. Sebagian orang percaya daging kodok dapat menyembuhkan beberapa penyakit dan meningkatkan vitalitas laki-laki. Cara perawatan tanaman di sawah dengan pestisida telah mengancam kehidupan kodok sawah ini dan populasinya menurun drastis. Strategi mempertahankan eksistensi sumber daya hayati bahan utama be godogan adalah dengan dilakukannya peternakan kodok untuk keberlangsungan dari KTB ini.
Be Jangkrik Dan Be Bluang Sebagai Kuliner Musiman Di Bali Ni Nyoman Widani; A. A. Ketut Sri Candrawati
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 1 No 1 (2019): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v1i1.19

Abstract

Masyarakat petani pedesaan di Bali, mengenal lauk dari jangkrik dan bluang (orong-orong atau anjing tanah). Serangga digunakan sebagai pengganti daging yang harganya mahal. Tujuan penulisan artikel ini adalahuntuk memahami gastronomi mengenai be jangkrik dan be bluang dan memperoleh strategi menghindari kepunahan dari sumber hidup bahan utama be jangkrik dan be bluang. Teori yang digunakan adalah teorigastronomi dan teori peternakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan jangkrik dan bluang dapat memenuhi kebutuhan protein dan vitamin. Cara untuk mencegah kepunahan kuliner musiman ini adalah dengan menternakkan bahan utama kuliner berupa jangkrik dan bluang. Peternakan juga akan murah dan tidak mudah, dalam waktu singkat juga dapat dipanen. Diperlu eksplorasi sebanyak mungkin kuliner nusantara khususnya Bali sebelum memasuki kepunahannya, dengan harapan Kuliner Tradisional Bali (KTB) dapat bertahan dan terus dilestarikan.
Strategi Pengembangan Potensi Kuliner Lokal Dalam Menunjang Desa Wisata Ekologis (DWE) Di Desa Nyambu Kediri, Tabanan A. A. Ketut Sri Candrawati; A. A. Nyoman Sri Wahyuni
Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management Vol 4 No 1 (2021): Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Ev
Publisher : Politeknik Internasional Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46837/journey.v4i1.67

Abstract

Potensi kuliner yang dimiliki oleh Desa Nyambu, tidak terlihat jika wisatawan berkunjung dan keliling sendiri di Desa Nyambu untuk menikmati makanan lokal. Setelah wisatawan mengambil paket wisata DWE di Desa Nyambu, makanan lokal disajikan oleh Desa Wisata Ekologis (DWE) di Desa Nyambu untuk tamu yang berkunjung ke DWE di desa Nyambu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pengembangan dan implikasi pengembangan potensi kuliner lokal dalam menunjang Desa Wisata Ekologi (DWE) di Desa Nyambu Kediri, Tabanan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu teknik observasi, teknik wawancara mendalam, dan studi dokumen. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis SWOT, diverifikasi (display data), dan disimpulkan dalam narasi, tabel, foto, dan bagan. Ada dua teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Community Based Tourism (CBT) dan Teori Daya Tarik Wisata. Strategi pengembangan potensi kuliner lokal dalam menunjang DWE di Desa Nyambu Kediri, Tabanan ditetapkan melalui analisis SWOT dan matriks analisis SWOT, sebagai berikut: Strategi SO (Strength-Opportunity), yaitu strategi pengembangan potensi kuliner lokal dan strategi pengembangan desa wisata; Strategi WO (Weaknesses-Opportunity), yaitu strategi pembentukan kelompok/organisasi pengelola kuliner lokal dan strategi pengembangan CBT; Strategi ST (Strength-Threats), yaitu strategi meningkatkan kerjasama dibidang kuliner dan strategi peningkatan promosi; Strategi WT (Weaknesses-Threats), yaitu strategi meningkatkan dukungan stakeholders terhadap terbentuknya kelompok kuliner lokal. Implikasi pengembangan potensi kuliner terhadap pengolah kuliner lokal, DWE dan masyarakat Desa Nyambu sangat besar. Semakin besar dukungan stakeholders semakin meningkat potensi kuliner lokal di Desa Nyambu, begitu juga sebaliknya.