This Author published in this journals
All Journal INOVTEK POLBENG
Edi Haryono
Jurusan Teknik Pernesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Kampus ITS, Keputih Sukolilo Surabaya 60111

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISA UNJUK KERJA TWO STROKE MARINE DIESEL BERBAHAN BAKAR CAMPURAN HSD DAN BIODIESEL MINYAK KESAMBI PADA KONDISI BALAST LOAD Edi Haryono
INOVTEK POLBENG Vol 7, No 1 (2017): INOVTEK VOL.7 NO 1 - 2017
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.277 KB) | DOI: 10.35314/ip.v7i1.157

Abstract

ABSTRAKPertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat berdampak pada makin meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi dan aktivitas industri. Hal ini tentu saja menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar cair juga semakin meningkat. Menurut data Automotive Diesel Oil, konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Diperkirakan dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan, cadangan minyak Indonesia akan habis. Perkiraan ini terbukti dengan seringnya terjadi kelangkaan BBM di beberapa daerah di Indonesia. Berbagai penelitian telah dilakukan dalam usaha-usaha menemukan sumber energi alternatif terbarukan tersebut salah satu diantaranya adalah penggunaan bahan bakar nabati untuk mensubtitusi bahan bakar fosil tersebut. Salah satu energi alternatif diantaranya adalah biodiesel dari minyak kesambi. Biodiesel umumnya digunakan sebagai substitusi bahan bakar fosil dengan cara dicampurkan dengan rasio tertentu. Pencampuran dilakukan agar biodiesel dapat digunakan pada motor diesel tanpa perlu modifikasi. Pada penelitian ini biodiesel dari minyak kesambi dicampur dengan HSD dengan rasio prosentase 10%, 20%, 30%. Karakteristik biodiesel minyak kesambi yang dicampur dengan HSD mempunyai nilai flash point 1450C, viskositas@400C sebesar 12,20 cst dan nilai kalori 41.650 kJ/kg. Semakin tinggi prosentase biodiesel minyak kesambi yang ditambahkan pada minyak solar (HSD) menyebakan kenaikan viskositas yaitu pada B10 4,24 cst, B20 5,22 cst, dan B30 6,66 cst dan untuk nilai kalori dan flash point mengalami penurunan yaitu B10 42.561 kJ/kg, B20 41.782 kJ/kg, B30 40.510 kJ/kg dan B10 89 0C, B20 93 0C dan B30 90 0C. Bahan bakar campuran tersebut diuji cobakan pada motor diesel untuk mengetahui karakteristik unjuk kerjanya. Eksperiment dilakukan dengan variasi putaran pada kondisi balast load. Balast load adalah beban simulasi keadaan kapal tanpa muatan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji Karakteristik properties dan eksperiment yang dilakukan pada masing-masing bahan bakar maka komposisi bahan bakar campuran yang memberikan unjuk kerja terbaik pada kondisi balast load adalah B10 disusul B30 yang terdiri dari 10 % biodiesel minyak kesambi dan 90 % minyak solar (HSD) dan B30 yang terdiri dari 30 % biodiesel minyak kesambi dan 70 % minyak solar (HSD).Kata kunci: Biodiesel minyak kesambi,HSD, Karakteristik biodiesel, unjuk kerja, motor diesel.
STUDI KOMPARASI EKSPERIMENTAL EMISI GAS BUANG LSCS PISTON CHAMBER DAN FLAT PISTON CHAMBER FOUR STROKE SMALL MARINE DIESEL ENGINE PADA BEBAN KONSTAN 1000 WATT Heroe Poernomo; Edi Haryono
INOVTEK POLBENG Vol 7, No 2 (2017): INOVTEK Volume 7, No 2, November 2017
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.848 KB) | DOI: 10.35314/ip.v7i2.214

Abstract

Performa pembakaran dan karakteristik emisi gas buang dari motor diesel dipengaruhi oleh pembentukan campuran bahan bakar/udara. Oleh karena itu, campuran bahan bakar/udara yang homogen dalam ruang bakar dan peningkatan daerah campuran bahan bakar/udara secara signifikan dapat meningkatkan pemanfaatan udara dan membatasi pembentukan jelaga dalam motor diesel. Saat ini, rasio udara berlebih dari motor diesel pada umumnya adalah sekitar 1,8-2,2 dan rasio udara berlebih dari motor diesel yang digunakan untuk alat alat berat seperti marine diesel engine adalah sekitar 1,6-1,8. Dengan demikian, perlu untuk mengusulkan sistem pembakaran baru untuk mengurangi beban pada sistem turbocharger dan sistem intake/exhaust dan menunjukkan kinerja yang sangat baik di bawah rasio udara berlebih yang rendah. Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan sistem motor diesel pembakaran baru, yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan kinerja emisi gas buang pada rasio udara lebih dari 1/3. Beban dari sistem turbocharger dan sistem intake/exhaust berkurang. Densitas daya dan Efisiensi termal ditingkatkan, dan konsumsi bahan bakar berkurang secara cukup signifikan. Selain itu, sistem pembakaran baru ini menunjukkan kinerja emisi yang sangat baik di bawah kondisi udara tipis/berkurang. Sistem pembakaran baru ini kita kenal dengan nama Lateral swirl combustion system (LSCS). Dan pada penelitian ini kita membandingkan emisi gas buang yang dihasilkan dari dua buah bentuk Piston Chamber yaitu LSCS Piston Chamber dan Flat Piston Chamber. Untuk mengetahui kelayakan penggunaan LSCS Piston Chamber, maka dilakukanlah pengujian kandungan gas buang pada sebuah motor diesel. Gas buang yang dihasilkan motor diesel diukur dengan menggunakan alat GreenLine 4000 Gas Analyser. Gas yang diukur terdiri atas CO2, SO2, NOx, CO, dan HC. Hasil pengukuran tersebut nantinya akan dibandingkan dengan hasil pengukuran yang didapatkan pada penggunaan Flat Piston Chamber. Dari analisa dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pergantian Flat Piston ke LSCS Piston pada beban 1000 Wattt pada variasi putaran engine mengalami penurunan konsentrasi emisi gas buang rata – rata CO2, SO2, CO, NOx, HC dan (NOx+HC) sebesar 1,46 %, 1,56 %, 0,13 %, 0,31 %, 0,51 % dan 0,38 % . Hasil pengukuran emisi gas buang CO2, SO2, NOx, CO, dan HC pada beban konstan 1000 Watt dan variasi putaran engine dapat diperoleh kesimpulan bahwa LSCS Piston Chamber yang mempunyai konsentrasi emisi gas buang paling rendah dibandingkan dengan Flat Piston Chamber. Kata kunci - Motor diesel, emisi gas buang, LSCS Piston Chamber, Flat Piston Chamber.
KAJIAN EKSPERIMENTAL EMISI GAS BUANG TWO STROKE MARINE DIESEL ENGINE BERBAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK SOLAR (HSD) DAN BIODIESEL MINYAK JELANTAH PADA BEBAN SIMULATOR FULL LOAD Raden Dimas Endro Witjonarko; Edi Haryono
INOVTEK POLBENG Vol 7, No 2 (2017): INOVTEK Volume 7, No 2, November 2017
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.405 KB) | DOI: 10.35314/ip.v7i2.210

Abstract

Memasuki abad ke 21, dunia mulai mengalami krisis energi terutama energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Dimana cadangan bahan bakar yang masih tersisa di dalam bumi hampir tidak mampu mencukupi permintaan masyarakat akan energi yang terus meningkat dari hari ke hari. Cadangan bahan bakar fosil yang semakin berkurang tentu saja berakibat pada peningkatan harga bahan bakar tersebut. Apalagi bahan bakar fosil termasuk kedalam kelompok energi yang tak terbaharukan atau unrenewable energy yang berarti energi jenis ini dapat habis pada suatu waktu. Penggunaan bahan bakar yang terus meningkat memberikan dampak negatif pada lingkungan yaitu tingginya tingkat pencemaran di udara akibat emisi hasil proses pembakaran bahan bakar fosil. Emisi berupa partikulat(debu, timah hitam) dan gas(CO, NO, SO, H2S) dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kerusakan pada lingkungan.Biodiesel sangat ramah lingkungan karena gas buang hasil pembakarannya yang dilepaskan ke atmosphir akan diserap kembali oleh tumbuhan untuk keperluan proses fotosintesis. Biodiesel akan mengurangi emisi gas buang tanpa mengorbankan unjuk kerja dan efisiensi dari mesin. Untuk mengetahui kelayakan penggunaan biodiesel dari minyak jelantah, maka dilakukanlah pengujian kandungan gas buang pada sebuah motor diesel. Gas buang yang dihasilkan motor diesel diukur dengan menggunakan alat GreenLine 4000 Gas Analyser. Gas yang diukur terdiri atas CO2, SO2, NOx, CO, dan HC. Hasil pengukuran tersebut nantinya akan dibandingkan dengan hasil pengukuran yang didapatkan pada penggunaan minyak solar(HSD). Hal ini dilakukan untuk mengetahui campuran metil ester minyak jelantah dan minyak solar(HSD) berapa perbandingan campuran yang layak untuk digunakan sebagai bahan bakar. Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa campuran bahan bakar biodiesel yang direkomendasikan untuk digunakan adalah B30 dan B20. Kata kunci - Biodiesel, minyak jelantah, HSD, emisi gas buang, motor diesel.
ANALISA UNJUK KERJA MESIN DIESEL KAPAL DUA LANGKAH(TWO STROKE MARINE DIESEL ENGINE)BERBAHAN BAKAR CAMPURAN MINYAK SOLAR(HSD) DAN BIODIESEL MINYAK JELANTAH PADA BEBAN SIMULATOR FULL LOAD Edi Haryono; Raden Dimas Endro Witjonarko
INOVTEK POLBENG Vol 7, No 2 (2017): INOVTEK Volume 7, No 2, November 2017
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.988 KB) | DOI: 10.35314/ip.v7i2.220

Abstract

Berbagai penelitian telah dilakukan dalam usaha-usaha menemukan sumber energi alternatif terbarukan, salah satu diantaranya adalah penggunaan bahan bakar nabati untuk mensubtitusi bahan bakar fosil. Sumber minyak nabati ini bisa digunakan langsung atau bisa juga dikombinasikan dengan bahan bakar fosil yang sudah ada seperti yang sudah kita kenal sebagai disebut sebagai biofuel. Biofuel biasanya disebut bioethanol yang digunakan pada motor bakar bensin dan biodiesel yang bisa digunakan pada motor bakar diesel. Salah satu energi alternatif diantaranya adalah biodiesel dari minyak jelantah. Biodiesel umumnya digunakan sebagai substitusi bahan bakar fosil dengan cara dicampurkan dengan rasio tertentu. Pencampuran dilakukan agar biodiesel dapat digunakan pada motor diesel tanpa perlu modifikasi. Pada penelitian ini biodiesel dari minyak jelantah dicampur dengan HSD dengan merk dagang pertamina dex dengan rasio prosentase 10%, 20%, 30%. Karateristik biodiesel minyak jelantah yang dicampur dengan HSD mempunyai nilai flash point 1760C, viskositas@400C sebesar 8,09 cst dan nilai kalori 9325 Cal/gr. Semakin tinggi prosentase biodiesel minyak jelantah yang ditambahakan pada minyak solar(HSD) menyebakan kenaikan viskositas yaitu pada B10 2,90 cst, B20 3,23 cst, dan B30 3,71 cst dan untuk nilai kalori dan flash point mengalami penurunan yaitu B10 10.764 Cal/gr, B20 10.657 Cal/gr, B30 10.450 Cal/gr dan B10 77 0C, B20 79 0C dan B30 85 0C. Bahan bakar campuran tersebut diuji cobakan pada motor diesel untuk menegetahui karateristik unjuk kerjanya. Eksperiment dilakukan dengan variasi putaran pada kondisi beban simulator full load. Beban simulator full load adalah beban simulasi keadaan kapal dengan muatan penuh. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji karateristik properties dan eksperiment yang dilakukan pada masing – masing bahan bakar maka komposisi bahan bakar campuran yang memberikan unjuk kerja terbaik pada kondisi beban simulator full load adalah B30 pada putaran 900 rpm keatas dan B10 pada putaran 600 rpm sampai 900 rpm. Kata kunci - Biodiesel minyak jelantah,HSD, karateristik biodiesel, unjuk kerja, motor diesel.