Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ARSITEKTUR VERNAKULAR PAPUA DALAM RANCANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA M. Amir Salipu; Hasrul Hasrul; Sugito Utomo
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.048 KB)

Abstract

Vernacular berasal dari kata ‘verna‘ yang artinya adalah tenaga kerja setempat. Nilai-nilai vernacular justru terkandung tidak pada apa yang nampak tetapi hubungan yang terjalin antara penghuni dengan bangunan, bangunan dengan lingkungan dan site, serta antara bangunan dengan bangunan lain membentuk sebuah permukiman. Bangunan vernacular merupakan contoh yang sempurna, bagaimana sebuah lingkungan dibangun selaras dengan lingkungan sekitarnya, menyelesaikan persoalan-persoalan kebutuhan ruang, pemilihan bahan, teknik konstruksi serta mampu bertahan selama bertahun tahun. Pariwisata merupakan sektor yang potensial dan berperan penting dalam pembangunan suatu wilayah. Permintaan pariwisata terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun sejak decade 1970-an. Dampak positif dari pembangunan pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah, menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat memunculkan kegiatan ekonomi di daerah. Hal ini menunjukan bahwa industri pariwisata memiliki hubungan erat dan kuat dengan lingkungan fisik. Hubungan dengan lingkungan fisik terkait dengan Arsitektur vernacular dapat menjadi salah satu faktor yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata di Danau Sentani, dengan tujuan meningkatkan pengenalan budaya lokal kepada wisatawan. Danau Sentani dihuni oleh masyarakat asli sentani, yang bermukim di dalam danau/ pulau – pulau maupun di pesisir dan daratan. Masyarakat sekitar danau hidup dengan cara memanfaatkan alam, kehidupan masyarakat sekitar yang khas juga dapat menjadi atraksi wisata bagi wisatawan. Potensi yang dimiliki belum dimanfaatkan secara maksimal, hal tersebut terlihat dari kurangnya sarana dan fasilitas pendukung wisata serta kurangnya atraksi wisata, sehingga Kawasan Danau Sentani belum menjadi daerah tujuan wisata bagi wisatawan domistik maupun internasional. Penelitian ini bertujuan untuk memberi usulan tentang pengembangan potensi Danau Sentani sebagai destinasi wisata, yakni memberikan kontribusi pengetahuan dengan mengeksplorasi Arsitektur Vernakular Papua yang di wujudkan dalam sebuah rancangan pengembangan kawasan wisata danau Sentani. Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa usulan bentuk saran wista Danau Sentani yang dapat dipergunakan untuk menjadi dasar dalam desain fasilitas wisata.
‘GREEN ARCHITECTURE’ SEBAGAI PENCERMINAN SIKAP HIDUP MASYARAKAT MODERN Sugito Utomo
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 1 No 01 (2011): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.304 KB)

Abstract

Kesadaran global akan lingkungan hidup dan perubahan iklim, khususnya dalam bidang arsitektur dan lingkungan Gerakan hijau yang tengah berkembang pesat saat ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi sumber daya alam, tetapi juga upaya efisiensi penggunaan energy dan meminimalisir kerusakan lingkungan sekitar. Akan sangat bermanfaat apabila dilakukan secara merata dan berkelanjutan, khususnya di Indonesia. Sosialisasi terhadap upaya-upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim terus dilakukan Pemerintah. Tranformasi budaya tradisional ke modern yang telah terjadi di Indonesia, tidak di barengi dengan perangkat yang ada yang menjamin perubahan yang terjadi tidak akan terjadi dampak yang lebih buruk terhadap lingkungan. Salah satu solusi adalah dengan menerapkan konsep Green Architecture, atau Green Building yang kini sudah dijalankan oleh pemerintah.oritas Green Architecture Sebagai suatu gerakan Global sebagai langkah penyelamatan lingkungan perlu kinerja yang maksimal yang bersinergi antar berbagai pihak. Dalam Era modern dunia yang kuasai kelompok mayoritas masyarakat modern yang sangat peka terhadap perubahan dan pengaruh global, perilaku dari masyarakat tersebut menjadi tolok ukur berhasilnya gerakan tersebut dapat tercapai dengan adaya timbal balik dengan perilaku dalam sikap hidup masyarakat modern.
An Ethnographic Study of Preservation Strategies of the Kun Traditional House in Sarmi, Papua Anggia Riani Nurmaningtyas; Yudha Yapsenang; Muh Jundullah D Ulhaq; Sugito Utomo
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 27 No 2 (2025): December
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v27.n2.p208-216.2025

Abstract

This study presents an ethnographic exploration of the Kun House, the traditional dwelling of the Armati community in Sarmi Regency, Papua. The Kun Households have profound symbolic and spiritual significance, reflecting social relations and human–environment interactions within traditional settlements. However, modernization, through changes in livelihoods, the introduction of new materials, and the expansion of infrastructure, has transformed settlement patterns and diminished the socio-spatial role of the Kun House. Fieldwork conducted in Binyer Village, East Sarmi District, employed a qualitative approach grounded in architectural anthropology, combining interviews with community leaders, participant observation, spatial documentation, and archival analysis. The findings reveal community-based and policy-supported strategies for safeguarding the Kun House as part of sustainable settlement planning. This study highlights the importance of integrating cultural heritage values into contemporary development to preserve the Armati community’s identity amid socio-economic transitions.