Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN PERUBAHAN FISIK RUMAH TINGGAL PADA EKS UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI KAMPUNG WARBO, PAPUA Hasrul Hasrul; Inayatul Ilah Nashruddin
DINAMIS Vol 2 No 12 (2015): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keerom regency is one of 217 area which is ex- Transmigration residence in Papua, that is developed to be an independent district and support the development others areas. Warbo is one of ex-transmigration village which in 1990 began settled by majority of java tribes, Nusa Tenggara Timur tribes, and Sulawesi Selatan tribes. The warbo village is quickly developed because it is located near with Abepura city. This in the reason why many people want to continue to live in there. The development is mostly shown by their house which almost chage entire their construction around main road. This difference is caused by several factors. The purpose of this review is to know about the changing of the ex-transmigration’s residence of their house physical shape and what kind of the factors influenced it. The methodology of the research is descriptive method and explanatory approachment. The approachment is used to identify what kind of changing that happened from; the function and how many rooms, structure changing, the change of building envelope, and what factors are influenced that changing. The result of this study is know that the change happened because the changing of the house ground plane with add several rooms, changing of building structural, and chaging of building envelope. The factors that influenced of the changing are: (1) the basic needs of the house which than increase become the demand getting the comfortable house; (2) the response of the environment condition, especially climate and antivipate of the flooding; (3) amount of the families members which it becomes the primary factor og the changing of the house physic shape that usually done by add the room or change the room’s function,; (4) the activities of the house members, it is also another factor that influenced the changing of the house physic shape. This is shown through the adding of room which it is function as the provider of activities done before, and (5) the last one is social factor.
KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR JALAN POROS KOTA ABEPURA Inayatul Ilah Nashruddin; Hazrul H.
DINAMIS Vol 2 No 12 (2014): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The presence of street vendors in the city of Abepura experiencing growth and increase thenegative impact fisual the face of the city. In addition, the location of the trade, which generallyuse a portion of the road / pavement and public facilities to make such a designation does notfunction optimally fit. On the other side of the street vendors is one source of livelihood for themajority of citizens and drive the local economy. Therefore, it is important to do the arrangementand management of the existence of street vendors so that the economy can continue tooperate and be fisual kept tidy and does not damage the function of public space. The purposeof this study was to identify the characteristics of street vendors around the shaft of Abepuracity, as a basis for policy formulation and regulation of street vendors in the city of Abepura. Themethod used is descriptive qualitative and quantitative descriptive. The approach taken is todetermine the characteristics of the activities of street vendors, street vendors sitecharacteristics, and consumer perceptions of the existence and activities of street vendors.Quantitative analysis techniques used include frequency distributions and cross-tabulations.The end result of this research is the profile of the street vendors, the characteristics of streetvendors, street vendors of consumer profiles, as well as consumer perceptions of the existenceand activities of street vendors, so that could be the basis for the city government in policyformulation and structuring of street vendors in the city of Abepura city for the creation of acomfortable environment.
ARSITEKTUR VERNAKULAR PAPUA DALAM RANCANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA M. Amir Salipu; Hasrul Hasrul; Sugito Utomo
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.048 KB)

Abstract

Vernacular berasal dari kata ‘verna‘ yang artinya adalah tenaga kerja setempat. Nilai-nilai vernacular justru terkandung tidak pada apa yang nampak tetapi hubungan yang terjalin antara penghuni dengan bangunan, bangunan dengan lingkungan dan site, serta antara bangunan dengan bangunan lain membentuk sebuah permukiman. Bangunan vernacular merupakan contoh yang sempurna, bagaimana sebuah lingkungan dibangun selaras dengan lingkungan sekitarnya, menyelesaikan persoalan-persoalan kebutuhan ruang, pemilihan bahan, teknik konstruksi serta mampu bertahan selama bertahun tahun. Pariwisata merupakan sektor yang potensial dan berperan penting dalam pembangunan suatu wilayah. Permintaan pariwisata terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun sejak decade 1970-an. Dampak positif dari pembangunan pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah, menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat memunculkan kegiatan ekonomi di daerah. Hal ini menunjukan bahwa industri pariwisata memiliki hubungan erat dan kuat dengan lingkungan fisik. Hubungan dengan lingkungan fisik terkait dengan Arsitektur vernacular dapat menjadi salah satu faktor yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata di Danau Sentani, dengan tujuan meningkatkan pengenalan budaya lokal kepada wisatawan. Danau Sentani dihuni oleh masyarakat asli sentani, yang bermukim di dalam danau/ pulau – pulau maupun di pesisir dan daratan. Masyarakat sekitar danau hidup dengan cara memanfaatkan alam, kehidupan masyarakat sekitar yang khas juga dapat menjadi atraksi wisata bagi wisatawan. Potensi yang dimiliki belum dimanfaatkan secara maksimal, hal tersebut terlihat dari kurangnya sarana dan fasilitas pendukung wisata serta kurangnya atraksi wisata, sehingga Kawasan Danau Sentani belum menjadi daerah tujuan wisata bagi wisatawan domistik maupun internasional. Penelitian ini bertujuan untuk memberi usulan tentang pengembangan potensi Danau Sentani sebagai destinasi wisata, yakni memberikan kontribusi pengetahuan dengan mengeksplorasi Arsitektur Vernakular Papua yang di wujudkan dalam sebuah rancangan pengembangan kawasan wisata danau Sentani. Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa usulan bentuk saran wista Danau Sentani yang dapat dipergunakan untuk menjadi dasar dalam desain fasilitas wisata.
PERANCANGAN CITY APARTMENT DI KOTA JAYAPURA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR POSTMODERN Febri A Halib; Alfini Baharuddin; Hasrul Hasrul
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.293 KB) | DOI: 10.58839/jmap.v11i1.973

Abstract

Semakin padatnya lahan untuk permukiman di Kota Jayapura dan tingginya harga tanah yang menuntut pemanfaatan tanah secara optimal, memerlukan solusi berupa fasilitas akomodasi seperti wadah hunian vertikal atau bangunan apartemen. Membangun hunian vertikal di lahan yang terbatas di pusat kota dapat mengoptimalkan penggunaan ruang kotanya. Pembangunan apartemen juga dapat mengubah wajah kawasan dan mengubah cara serta pandangan hidup masyarakat yang terbiasa hidup di perumahan. Berdasarkan kegunaannya, pengertian apartemen sama dengan rumah susun, namun berbeda pada penghuninya, lokasi/letak bangunan, dan kondisi fisiknya. Sasaran pengguna apartemen yang dikaji di sini adalah masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah yang menginginkan kepraktisan dan keamanan namun sesuai dengan anggaran mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep perencanaan City Apartment yang terletak di pusat Kota Jayapura. Tema yang digunakan dalam perancangan apartemen ini adalah postmodern. Tema tersebut diambil untuk memasukan unsur lokal dalam desain, atau dengan kata lain menggabungkan unsur modern dengan unsur lokal, sehingga diharapkan desain apartemen tetap memiliki identitas setempat.
PENERAPAN TEORI KEVIN LYNCH DALAM PENATAAN LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA SENTANI TIMUR KABUPATEN JAYAPURA M Amir Salipu; Hasrul Hasrul; Inayatul Ilah Nashruddin; Ahmad Mu’iz Shofiyulloh
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.046 KB)

Abstract

Citra kota, yang merupakan suatu gambaran khas yang melekat pada kota, dapat menciptakan representasi kota bagi penduduk maupun pengunjung. Citra kota pada umumnya dipengaruhi oleh aspek fisik kota tersebut. Kevin Lynch mengungkapkan ada 5 elemen pembentuk image kota secara fisik, yaitu: path (jalur), edge (tepian), district (kawasan), nodes (simpul), dan landmark (penanda). Kelima elemen ini dapat mewakili cita rasa dari suatu kawasan dan memberikan citra yang kuat terhadap kota. Kawasan Sentani Timur merupakan salah satu wilayah pengembangan wisata Danau Sentani, dihuni oleh masyarakat asli Sentani, yang bermukim di atas danau/ pulau–pulau maupun di pesisir dan daratan. Masyarakat sekitar danau hidup dengan cara memanfaatkan alam. Kehidupan masyarakat sekitar yang khas juga dapat menjadi atraksi wisata bagi wisatawan. Potensi yang dimiliki belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut terlihat dari belum tertatanya kawasan wisata di Sentani Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memberi masukan tentang penataan lingkungan kawasan wisata Sentani Timur, berdasarkan Teori Kevin Lynch tentang citra kota agar memberi dampak pada pengembangan wisata yang sesuai karakteristik wilayah kawasan Danau Sentani. Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa usulan penataan kawasan yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pengembangan kawasan wisata Sentani Timur, diantaranya pembagian segmen kawasan Sentani Timur menjadi 4 bagian dengan peruntukan lahan berdasar potensi masing-masing kawasan. Selain itu penting memperhatikan dan menghadirkan nilai sosial-budaya dan lokalitas dalam pengembangan wisata di kawasan Sentani Timur.