Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENCEGAH PENULARAN VIRUS CORONA Etriyanti ,; Nova Fridalni; Harmawati ,
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.553

Abstract

Virus Corona atau human coronavirus setidaknya telah menyebabkan tiga wabah besar penyakit di dunia selama dua dekade terakhir, yaitu SARS, MERS, dan Covid-19. Di Indonesia, sejak dua kasus pertama Covid-19 diumumkan pada 2 Maret 2020, jumlah kasus terus meningkat. Penularan antarmanusia adalah droplet atau cairan yang dikeluarkan saat batuk atau bersin serta yang menempel di benda sekitar. Banyak orang belum paham gejala infeksi virus Corona yang mirip dengan penyakit flu. Kelompok usia dewasa adalah kelompok yang memiliki tingkat produktifitas dan mobilitas tinggi karena harus bekerja memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga. Mobilitas yang tinggi memungkinkan bari mereka untuk kontak dengan orang lain yang mungkin terinfeksi virus Corona. Situasi ini sangat berpotensi menjadi awal penyebaran virus dalam keluarga. Untuk mencegah penularan virus Corona dalam keluaga perlu dilakukan peningkatan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan tentang Mencegah Penularan Virus Corona Penyebab Covid-19 diberikn kepada orang tua murid kelas IV MIN 3 Padamg yang tergabung dalam grup Whatsapp orang tua. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 April 2020 yang dimulai pada jam 10.00 - 11.00 WIB, yang diikuti oleh 40 orang, dengan rincian rentang usia 25-40 tahun. Hasil yang diperoleh terdapat 68% peserta yang bertanya tentang materi dan terdapat 80 % peserta yang telah memahami materi pendidikan kesehatan yang diberikan. Peningkatan pengetahuan masyarakat yang dimulai dari keluarga tentang mencegah penularan virus Corona penyebab Covid-19 sangat dibutuhkan untuk meningkatkan implementasi tindakan pencegahan penularan ini sehingga dapat menurunkan angka kejadian penyakit Covid-19.
BERAT BADAN AKSEPTOR KB HORMONAL DENGAN AKSEPTOR KB NON HORMONAL ratna indah sari dewi; Etriyanti ,
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.518

Abstract

Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang menggunakan hormon,  progesterone  sampai  kombinasi  estrogen. Kontrasepsi non hormonal adalah kontrasepsi yang tidak mengandung hormon. Kontrasepsi  hormonal  memiliki  faktor  resiko  lebih  besar  dibandingkan akseptor non hormonal, selain itu jangka waktu penggunaan kontrasepsi juga mempengaruhi besarnya resiko terjadinya obesitas. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan berat badan akseptor KB hormonal dengan akseptor KB non hormonal. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriftif komparatif dengan desain case control yang dilaksanakan di Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh pada Juli 2016. Populasi akseptor KB yang berkunjung di Puskesmas Desa Gedang berjumlah 648 orang, dengan jumlah sampel KB non hormonal sebanyak 65 orang dan KB hormonal dengan teknik sampel simple random dengan jumlah 65 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data di olah secara komputerisasi dengan analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji t dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan rata-rata berat badan akseptor KB hormonal adalah 61,34 kg. Rata-rata berat badan akseptor KB non hormonal adalah 56,18 kg. Ada perbedaan berat badan akseptor KB hormonal dengan KB non hormonal (p = 0,000), maka diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya perawat puskesmas untuk memberikan informasi yang tepat kepada setiap calon akseptor KB, setiap penggunaan kontrasepsi baik hormonal dan maupun non hormonal sebaiknya selalu dikaji faktor resiko dan dievaluasi perkembangan berat badan dan pencegahan peningkatan berat badan yang berlebihan.
Pengaruh Pemberian Gambir (Uncaria Gambir) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Etriyanti ,; Honesty Diana Morika; Harmawati ,; Siti Aisyah Nur
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.543

Abstract

Diabetes Melitus Tipe II atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan bentuk diabetes yang paling umum, penyebabnya bervariasi mulai dominan resistensi insulin sampai defek resistensi insulin.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian gambir terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Kota Sungai Penuh Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimentdengan pendekatan Two Group Posttest Design yang dilaksanakan tanggal 3-11 Juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru. Teknik sampel Purposive Sampling dengan jumlah 16 orang yang terdiri dari 8 orang kelompok intervensi dan 8 orang kelompok kontrol. Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji T Test Independent.Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar gula darah pada kelompok intervensi yang telah diberikan gambir adalah 199,88 mg/dL, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 326,25 mg/dL. Berdasarkan uji statistik di dapatkan p value = 0,003 ≤ 0,05 yang berarti ada pengaruh pemberian gambir dan kadar gula darah.Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian gambir terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II. Diharapkan agar hasil penelitian ini menjadi salah satu program Penyakit Tidak Menular di lingkungan Puskesmas Koto Baru dalam memanfaatkan gambir untuk membantu menurunkan kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe II, serta mampu mengajarkan cara pengolahan dan konsumsi gambir dengan benar bagi pasien diabetes melitus tipe