Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLITIK UANG DAN PEMILU SERENTAK 2019 DI TUBAN Satya Irawatiningrum; Nibrosu Rohid
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v5i2.2021.353-361

Abstract

Pemilihan umum atau Pemilu merupakan proses demokrasi yang menjadi sarana kedaulatan rakyat dalam memilih wakil-wakil rakyat di tingkat kabupaten/kota hingga pusat, Peserta pemilu atau bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Kabupaten Tuban secara keseluruhan yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tuban sebanyak 569 calon. Salah satu startegi yang digunakan untuk menarik simpati masyarakat adalah adanya money politic. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan rekomendasi yang berkaitan dengan politik uang untuk lembaga terkait sehingga pemahaman masyarakat Tuban tentang politik uang akan meningkat. Metode yang digunakan adalah memberikan pertanyaan kepada responden di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban. Pertanyaan berupa angket tertutup dan terbuka. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat menganggap bahwa politik uang merupakan sesuatu yang wajar/biasa terjadi menjelang pemilu. Bahkan pada pemilu serentak tahun 2019 lalu, pelaksanaan politik uang merata untuk pemilihan capres/cawapres dan calon anggota DPR. Rekomendasi pada lembaga terkait adalah meningkatkan sosialisasi bahaya polirtik uang kepada masyarakat, dan menjelaskan bahwa politik uang bisa merusak demokrasi di Indonesia.Kata kunci: politik uang, pemilu serentak, TubanĀ 
Digital Activism in Contemporary Islamic Politics: A Critical Analysis of Social Media's Impact on Islamic Movements Nibrosu Rohid; Rahma Sugihartati; Bagong Suyanto; Daniel Susilo; Afriul Zikri
MILRev: Metro Islamic Law Review Vol. 4 No. 1 (2025): MILRev: Metro Islamic Law Review
Publisher : Faculty of Sharia, IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/milrev.v4i1.10159

Abstract

This study explores the phenomenon of digital activism within the context of contemporary Islamic politics in Indonesia, focusing on the influence of social media on the dynamics of Islamic movements. Social media has emerged as a new space for political mobilization and religious discourse, enabling Islamic groups to expand their reach, enhance participation, and consolidate support. The study employs a qualitative approach with a critical analysis of the content, strategies, and impacts of social media use by various Islamic movements, ranging from moderate to conservative. The findings reveal that social media serves as a communication tool and a discursive space for shaping identities, conveying political narratives, and mobilizing collective action. On the other hand, the use of social media by Islamic movements also presents challenges, including polarization, misinformation, and the potential for radicalization. The research highlights that digital activism has reshaped the landscape of Islamic politics in Indonesia, with social media as a key catalyst for this transformation. However, its impact must be critically understood within broader social, political, and cultural contexts. These findings significantly contribute to studying Islamic politics and digital transformation in the modern era. The research expands academic literature on contemporary Islamic politics by analyzing the role of social media as a tool for political transformation within Islamic movements in Indonesia. This study offers a fresh perspective on the intersection of religion and digital technology, emphasizing how social media shapes political identity, mobilizes support, and influences public discourse and policy. Academically, this research contributes by providing a nuanced understanding of the digitalization of religious, political movements in a non-Western democratic context, enriching comparative studies on digital activism and political Islam.