Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PRINSIP DAN SASARAN SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAM Intan Triana Chintiyatmi; Kiki Wakhidah Fikriyati; Fahad Achmad Sadat; Delis Sri Maryati
Jurnal Ilmiah ATSAR Kuningan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal ATSAR UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Ilmiah ATSAR Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Prinsip-prinsip Umum Supervisi Pendidikan; 2) Prinsip Supervisi Pendidikan dalam Al-qur’an dan Hadits; 3) Sasaran Supervisi Pendidikan. Artikel ini meggunakan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang bersumber dari berbagai macam jurnal, internet dan buku yang ditulis oleh orang-orang yang faham tentang prinsip-prinsip supervisi pendidikan dan sasaran supervisi pendidikan. Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan secara garis besar dapat dibedakan atas dua prinsip yaitu prinsip praktis dan prinsip Fundamental. Prinsip fundamental merupakan dasar pokok dari semua prinsip yaitu Pancasila. Adapun prinsip praktis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu prinsip positif dan prinsip negative. Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti supervisor, sedangkan prinsip negative adalah prinsip yang perlu dihindari oleh supervisor. Prinsip supervisi menurut Sahertian adalah Ilmiah (scientific); Demokratis; Kooperatif; Konstruktif dan kreatif. 2) Prinsip Supervisi Pendidikan dalam Al-Qur’an dan Hadits terdiri dari Koreksi dan Introspeksi Diri (Check/Self-assessment); Integritas; Kejujuran dan Konsisten (Istiqomah); Objektivitas; Profesional sesuai keahlian. 3) Sasaran supervisi ditinjau dari objek yang disupervisi terdiri dari 3 bentuk supervisi, yaitu Supervisi Akademik; Supervisi Administrasi; Supervisi Lembaga. Sasaran supervise pendidikan menurut Prof. Sahertian adalah Pembinaan dan pengembangan kurikulum; Perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran; Pengembangan sumber daya guru dan staf sekolah.
PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA Fahad Achmad Sadat; Delis Sri Maryati; Ayu Maesyaroh; Ifah Nashifah; Ifin Arifin; Ridwan Maulani
Jurnal Ilmiah ATSAR Kuningan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal ATSAR UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Ilmiah ATSAR Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditolak dalam berbagai aspek kehidupaan. Salah satu aspek yang tidak dapat terlepas dari perubahan tersebut adalah pendidikan. Pendidikan sudah mengalami aneka macam perubahan & pemugaran kebijakan kurikulum. Kebijakan perubahan kurikulum 2013 adalah sebuah ikhtiar & wujud berdasarkan prinsip dasar kurikulum change amd continuity tersebut, yaitu output berdasarkan kajian, evaluasi, kritik, respon, prediksi, & aneka macam tantangan yg dihadapi. Jurnal ini memakai metode studi literatur menggunakan cara mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yg bersumber berdasarkan aneka macam macam buku, jurnal, & internet. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan yang tersusun rapih dan saling berkaitan satu sama lain yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa untuk mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan aspek tertentu. Penilaian pada kurikulum 2013 lebih rumit dari kurikulum sebelumnya dan metode yang digunakan untuk menyampaikan apa yang diajarkan tidak efektif atau bahkan tidak sesuai dengan apa yang diajarkan. Berdasarkan kajian pustaka, kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dikenal dengan Kebijakan Kebebasan Belajar. Kebijakan ini mencakup empat hal: 1) Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dikembangkan oleh masing-masing sekolah, 2) Ujian Nasional (UN) menjadi tes minimum kompetensi dan kepribadian, 3) Kebebasan bagi pendidik untuk merencanakan rencana pelajaran (RPS), 4) Fleksibilitas dalam Peraturan Penerimaan Mahasiswa Baru. Kurikulum mandiri yang berorientasi pada kurikulum adalah OBE (Outcome Based Education). OBE adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai hasil konkret tertentu (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang berorientasi pada hasil).