Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Severe Acute Respiratory Syndrome(SARS) Indriani Kurniadi Sumadikarya
Jurnal Kedokteran Meditek vol. 11 no. 28 April-July 2003
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v11i28.123

Abstract

Insufisiensi Vena Kronik Patofisiologi dan Jenis Gangguan yang Sering Terjadi Indriani Kurniadi Sumadikarya
Jurnal Kedokteran Meditek vol. 13 no. 33 Januari-April 2005
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v13i33.151

Abstract

Chronic venous insufficiency is a disease taht has quite serious social and economic consequences, especially in productive population. In europe about 40% adult poulation suffer from venous disturbances. Whereas in United Kingdom about £600-800 milion has been spent to afford the treatment of chronic venous insufficiency, it means about 2% of the total health program expenses. The prevalences of venous disturbances is 10-15% varicose veins, 5-15% chronic venous incuffciency, and 1% leg ulcers. The prevalency is higher with increasing age but remain relatively constant in adult age. Chronic venous insufficiency vary from symptomatic valve incompetencies, varicose veins, up to skin efflorecencies and leg ulcers as the most serious complication. In USA varicose vein is the seventh major cause if medical problem. The main function of the vein is to bring the blood back to the heart. besides, the vein, as the blood reservoir, can adjust the vascular complilance and contains about 64% of the total blood volume. Many factors affect venous return, such as: venous capacity, pressure gradient, sympathetic activity, skeletal muscle contraction, vein valve, respiration, and pumping action of the heart. This article describe the role of those factors and some of venous insufficiency most found in the clinic: acute venous thrombosis, thrombophlebitis, valve incompetency, primary varicose vein, chronic venous thrombosis and postphlebitis syndrome.Key words : venous return, pumping action venous insufficiency, thrombophiebitis, valve incompetency
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah Mahasiswa FKIK Ukrida Angkatan 2023 Antoni, Marcel; Rumiati, Flora; Rickie, Rickie; Heriyanto, Heriyanto; Satriabudi, Mirza Indrajanti; William, William; Sumadikarya, Indriani Kurniadi
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.27021

Abstract

Obesitas merupakan kondisi ketidakseimbangan antara masukan dan penggunaan energi, dimana kelebihan energi diakumulasikan dalam / berupa jaringan lemak. Meskipun, obesitas dapat dipicu oleh faktor-faktor lain dalam tubuh, namun obesitas juga menjadi faktor risiko utama penyakit-penyakit metabolik dan kardiovaskular; yang jumlah penderitanya  terus bertambah di seluruh dunia. Kondisi obesitas dapat dinilai dengan menggunakan beberapa metode pengukuran antropometrik, diantaranya indeks massa tubuh (IMT). Hipertensi merupakan penyakit yang dapat dipicu oleh kondisi obesitas. Beberapa publikasi telah berusaha mengungkap hubungan antara obesitas dengan hipertensi. Penelitian ini bertujuan mengkaji kembali hubungan antara kondisi gizi lebih terhadap tekanan darah dengan fokus utama pada kelompok populasi remaja akhir-dewasa awal. Desain penelitian ini deskriptif observasional, dimana subjek mahasiswa program studi kedokteran FKIK Ukrida Angkatan 2023 berjumlah 63 subjek. Penelitian dikerjakan dengan mengukur tekanan darah, berat badan dan tinggi badan untuk menentukan nilai IMT. Berdasarkan hasil uji Fisher didapatkan p-value = 0,092 (>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara nilai IMT terhadap tekanan darah. Hal ini mungkin disebabkan karakteristik usia subjek penelitian yang bersifat homogen, yaitu pada kisaran usia, dimana obesitas “belum cukup” memperlihatkan manifestasi klinis yang bermakna. Namun demikian, ditemukan 4,8% subjek yang mengidap hipertensi memang merupakan penderita obesitas 2.