Jakobus Nifanngelyau
Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Etnomatematika pada Rumah Adat Desa Lorulun Kecamatan Wertamrian Kabupaten Kepulauan Tanimbar Sebagai Sumber Belajar Matematika Margarita Kartini Iraratu; Samuel Urath; Olivir Srue; Jakobus Nifanngelyau
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 2 No. 12 (2021): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.433 KB) | DOI: 10.36418/japendi.v2i12.394

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Pendidikan di dunia ini sangatlah penting dimanapun dan kapan pun, karena adanya pendidikan dapat mengembangkan potensi yang ada pada setiap manusia, oleh karena itu di Indonesia ada program wajib belajar 9 tahun, agar setiap warga negara Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak agar potensi yang dimilikinya dapat dikembangkan. Salah satu budaya di antara beragam suku dan budaya Indonesia adalah suku Tanimbar yang terletak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang terdiri dari gugusan kepulauan dan memiliki ragam budaya yang bervariasi. Budaya yang dimaksud berupa budaya duan lolat, monumen perahu, cerita rakyat, ritual adat, rumah adat, benda-benda adat, kesenian, peralatan seni, pakaian adat, kehidupan sosial. Salah satu yang dapat menjembatani antar budaya, matematika dan pembelajaran matematika adalah merupakan etnomatematika. Tujuan: Untuk mengetahui aspek-aspek matematika pada rumah adat desa lorulun. Metode pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif karena berorientasi pada fakta atau fenomena. Hasil: Pada rumah adat Desa Lorulun terdapat 4 (empat)fungsi yaitu sebagai tempat tinggal seorang mangafwayak (pemerintah/orang kaya), tempat musyawarah tua-tua adat, tempat menyimpan segala dokumen atau harta, sebagai tempat berdoa secara adat. Selain fungsi yang ada, ternyata terdapat juga aspek-aspek matematika berupa bangun datar dan bangun ruang diantaranya adalah segitiga, persegi, persegi panjang, balok, lingkaran, tabung (silinder), geometri elip tunggal, kerucut, elips, parabola, dan hiperbola. Hal ini menunjukan bahwa adat istiadat Desa tetap dilestarikan dan dipegang teguh oleh seluruh warga Desa. Terdapat 4 (empat) fungsi rumah adat yaitu Kesimpulan: terdapat aspek-aspek matematika pada rumah adat desa lorulun yaitu pada bagian-bagian pada rumah adat dan benda-benda yang ada pada rumah adat yaitu Tutuk (Batu tumbuk siri dan pinang), mel-mel (batu adat), lololi (alat tumbuk siri dan pinang), kosoro (piring), sedangkan materinya adalah sebagai berikut segitiga, persegi, balok, lingkaran, tabung, geometri eliptik tunggal.
Kajian Etnomatematika Ditinjau dari Aspek Ajaran, Pesan Moral, dan Konsep Matematis pada Patung Tumbur di Desa Tumbur Kecamatan Wertambrian Kabupaten Kepulauan Tanimbar Emiliana Fenanlampir; Samuel Urath; Deby Marlina Kewilaa; Jakobus Nifanngelyau
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 2 No. 12 (2021): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.463 KB) | DOI: 10.36418/japendi.v2i12.432

Abstract

Latar Belakang: Etnomatematika adalah suatu pendekatan budaya pemikiran matematika yang dibentuk oleh masyarakat tentang objek-objek matematika. Tujuan: Untuk mengetahui aspek-aspek ajaran, pesan moral dan konsep matematis yang terdapat pada patung tumbur di Desa Tumbur Kabupaten Kepulauan Tanimbar Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian etnografi dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 3 orang dari unsur masyarakat yang pernah berinteraksi langsung dengan seni ukir patung. Data berupa hasil wawancara. Hasil: Menunjukkan bahwa (1) Patung tumbur sebagai produk etnomatematika menyajikan berbagai konsep agama, moral, budaya, dan matematika, (2) Secara keseluruhan, konsep-konsep tersebut memiliki hubungan dan keterkaitan antara satu sama lain, (3) Konsep-konsep yang disepakati dan diterapkan dalam realita kehidupan, telah membawa matematika sebagai produk budaya yang tertanam sejak zaman dahulu yaitu pada zaman Neolitikum atau Zaman Batu Muda, sekitar Tahun 1910 masehi. (4) patung tumbur merupakan ukiran orkestra matematika dalam bentuk etnomatematika. Kesimpulan: (1) Patung tumbur sebagai produk etnomatematika menyajikan berbagai konsep agama, moral, budaya, dan matematika, (2) Secara keseluruhan, konsep-konsep tersebut memiliki hubungan dan keterkaitan antara satu sama lain, (3) Konsep-konsep yang disepakati dan diterapkan dalam realita kehidupan, telah membawa matematika sebagai produk budaya yang tertanam sejak zaman dahulu yaitu pada zaman Neolitikum atau Zaman Batu Muda, sekitar Tahun 1910 masehi. (4) patung tumbur merupakan ukiran orkestra matematika dalam bentuk etnomatematika.