Penelitian ini di latar belakangi pentingnya kemampuan mengenal warna anak melalui media pembelajaran di PAUD. Permasalahan yang terjadi pada anak disebabkan kurangnya motivasi belajar anak, serta pemikiran orangtua yang mengesampingkan pengetahuan tentang mengenal warna, orangtua hanya cenderung mementingkan pengetahuan huruf dan angka, serta pendidik hanya menggunakan media papan warna dan origami dengan metode bercakap-cakap sehingga kurang efektif dalam pembelajaran pengenalan warna. Peneliti melakukan observasi awal didapatkan hasil 11% tingkat keberhasilan belajar yang dicapai yakni kemampuan anak menyebutkan warna primer, mengelompokkan warna, dan menginformasikan hasil dari pencampuran warna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal warna melalui kegiatan mencampur warna di kelompok A TK Kehidupan Elfhaluy Tenggarong.Jenis penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah anak kelompok A TK Kehidupan Elfhaluy Tenggarong yang berjumlah 12 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan. Prosedur penelitian yang digunakan adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukan nilai rata-rata peningkatan kemampuan pengenalan warna anak pada pra tindakan adalah 11% dengan kategori Belum Berkembang (BB), siklus I adalah 23% dengan kategori Mulai Berkembang (MB), siklus II adalah 67% dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan siklus III adalah 86% dengan kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan mencampur warna dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna anak di kelompok A TK Kehidupan Elfhaluy Tenggarong.