Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AGROSILVOPASTURA SEBAGAI SISTEM PERTANIAN TERENCANA MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN Amar Ma'ruf
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 1 (2017): Bernas Februari 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.74 KB)

Abstract

Agroforestri juga sebagai model pertanian berkelanjutan. Sistem agroforestri terbentuk atas tiga komponen pokok yaitu perhutanan, pertanian, peternakan. Sistem agrosilvopastura adalah pengombinasian komponen berkayu (kehutanan) dengan pertanian (semusim) dan sekaligus peternakan/binatang pada unit manajemen lahan yang sama.Urutan prioritas alternatif pilihan terpenting untuk pertanian berkelanjutan antara lain penguatan kelembagaan petani, mengembangkan pengkaderan petani/kelompok tani sadar pertanian berkelanjutan, dan peningkatan kegiatan demplot teknologi pertanian berkelanjutan. Analisis finansial menunjukkan bahwa secara ekonomi semua sistem agroforestri, dan agrosilvopastura yang paling banyak memberikan input dibanding agrosilnikultur dan silvopastura. Erosi yang terjadi pada lahanagroforestri, terutama agrosilvokultura di kawasan penyangga Kabuaten Langkat tidak membahayakan karena lebih kecil dari erosi yang diperbolehkan (<31,6 ton/ha/thn). Total biomassa dan karbon tegakan pada sistem agroforestri dengan tipeagrosilvopastura masingmasing sebesar 104.17 dan 46.74 ton per hektar hampir sama dengan total biomassa dan karbon total tegakan pada hutan mangrove Rhizophora apiculata dengan kerapatan 463 pohon per hektar yang masing-masing sebesar 169.46 (biomassa) dan 47.08 (karbon) ton per hektar. Sistem agrosilvopastura dapat berperan dalam memitigasi banjir dibandingkan pada sistem pertanian monokultur untuk setiap hektar lahan pada setiap 1 jam kejadian hujan.
PENGARUH PEMANASAN GLOBAL TERHADAP BEBERAPA TANAMAN C3 DI INDONESIA Amar Ma&#039;ruf; Apresus Sinaga
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 12, No 2 (2016): Bernas Juli 2016
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.248 KB)

Abstract

Ancaman dan krisis pangan dunia yang menggejala secara global sejak awal 2008 memiliki kaitan sangat erat dengan perubahan iklim global. Penurunan produksi pangan di berbagai negara disebabkan oleh berbagai perubahan iklim antara lain peningkatan kadar gas rumah kaca (GRK), perubahan pola curah hujan dan kejadian iklim ekstrim, peningkatan suhu udara, kenaikan muka air laut dan rob. Berdasar tipe fotosintesis, tanaman dibedakan menjadi C3, C4,dan CAM.Pada makalah ini diperlihatkan pengaruh pemanasan global terhadap beberapa spesies tanaman C3, baik diukur dari produktvitas tanaman, kandungan klorofil akibat suhu tinggi, serta evapotranspirasi. Tanaman yang dibahas adalah Phaseolus radiatus, Glicine max L., Capsicum frutescens L., dan Solanum tuberosum. Pada tanaman kacang hijau, volume curah hujan bulan Mei sangat mempengaruhi produktivitas kacang hijau yang ditanam pada musim tanam ke dua (MT) di lahan kering di Kabupaten Pati.Besarnya nilai evapotranspirasi kedelai dipengaruhi oleh curah hujan.jika jumlah curah hujan tinggi maka evapotrasnpirasi juga tinggi. Laju evepotranspirasi tanaman kedelai di Malang dari tahun 1997 – 2011 terus meningkat. 1997 – 2001 rata-rata laju evapotranspirasi kedelai 3.21 mm hari -1, 2002 – 2006rata-ratalaju evapotranspirasi kedelai 3.29 mm hari -1, 2007 – 2011 laju evapotranspirasi kedelai 3.35 mm hari -1.Dampak perubahan iklim menyebabkan terjadinya.
Food Legume Production Performance in Support of World Food Amar Ma&#039;ruf; Muhammad Fahmi Sidiq; Ni Luh Suriani; Popiha Bordoloi
Tropical Plantation Journal Vol 1, No 2 (2022): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.408 KB) | DOI: 10.56125/tpj.v1i2.8

Abstract

Over the past 50 years (1970-2020) the world's population has risen by an average of 1.49% per year so that in 2020 it reached 7.79 billion people. This increase automatically increases food needs. While to this day there are still over 820 million undernourished people. Food legumes have enormous potential in supporting food security because they are rich in nutrients, including high energy, protein, carbohydrate, fiber, and other nutrients. Even among them, like chickpeas have higher energy content than some major cereal crops. Food legumes production continues to increase from year to year. Compared to three decades ago, soybean annual production more than tripled with production in 2017 reaching 352.2 million tons, as well as pulses that increased more than 35 million tons with production in 2017 reaching 96 million tons. These improvements are not only supported by field expansion, but also the impact of technological improvements which have effect on increasing yield. This review describes the trends in increasing production and yield of food legumes, as well as the progress of breeding technologies in order to increase diversities have impact on increasing the yields and adaptation against the environment. These explanations are discussed in each food legume species
A Comprehensive Process Of Nitrogen Fixation In Plants Amar Ma’ruf; Syahminar Syahminar; Cik Zulia
Agrium Vol 20, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i4.13994

Abstract

Nitrogen is a component of several biomolecules that are essential for all organisms' growth and development. Nitrogen fixation is the biological process that converts molecular nitrogen to ammonia. Biological nitrogen fixation is mediated by diazotroph microorganisms that use nitrogenase enzymes to enhance atmospheric nitrogen. Much of this is accomplished through a symbiotic interaction between plants and diazotrophic bacteria. Microbiology and plant biology are discussed in symbiotic nitrogen fixation discussions. Some of the nitrogen fixation mechanisms mentioned in this paper begin with the formation of nodules, the action of the nitrogenase enzyme in reducing nitrogen to ammonia, and the presence of rhizobia in nodules. This study provides a comprehensive overview of the nodule formation process, the role of the nitrogenase enzyme in reducing nitrogen to ammonia, and the presence of rhizobia in nodules. A more complete literature review on biological nitrogen fixing in plants is required to obtain more specific information.