Fani Yayuk Supomo
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL SIMULASI JARINGAN PIPA DENGAN EPANET 2.0 DAN PENENTUAN TARIF AIR MINUM DI KECAMATAN PRACIMANTORO Supomo, Fani Yayuk; Fitrianingsih, Fitrianingsih
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 7, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan air bersih dan air baku di Kecamatan Pracimantoro saat ini sangatmemprihatinkan. Kondisi curah hujan yang semakin rendah serta elevasi daerah yang relativetinggi menjadi faktor utama kesulitan masyarakat Pracimantoro untuk mem-peroleh air baku.Adanya hasil analisa dari program Epanet 2.0 dan simulasi pelayanan baik dalam 8 jampelayanan maupun 24 jam pelayanan, mempunyai tujuan untuk di-pergunakan dalam halpengambilan rekomendasi atas penyediaan air baku di wilayah tersebut. Selain itu, analisaprogram Epanet 2.0 dimaksudkan untuk melihat pe-rencanaan pelayanan air baku yang akanditerima oleh masyarakat sekitar, mampu atau tidak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Data jumlah penduduk, elevasi permukaan, serta dimensi pipa, reservoir, tangki maupun hidranumum, akan sangat diperlukan untuk pencapaian desain pelayanan yang lebih baik.AbstractThe need for clean water and raw water in the District Pracimantoro currently very poor.Rainfall conditions of the lower elevation areas and high relative to the main factorPracimantoro community difficulties to obtain raw water. The existence of the program analysisand simulation Epanet 2.0 good service in 8 hours of service or 24 hours of service, has theobjective to be used in making recommendations for the provision of raw water in the region. Inaddition, analysis Epanet 2.0 program intended to see the planning of basic water services will beaccepted by the people around, able or not to fulfill their daily needs. Data population, surfaceelevation, and dimensions of pipes, reservoirs, tanks or public hydrants, will be required toachieve design better services.
ANALISIS PERBANDINGAN KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR DENGAN PILE DRIVING ANALYZER (PDA) TEST DAN METODE MAYERHOF (1976) Supomo, Fani Yayuk; Lastin, Wike Wedya
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perencanaan pondasi dalam, terdapat beberapa jenis pondasi yang dapat disesuaikan dengan lingkungan serta keunggulan dari pondasi tersebut. Salah satu pondasi dalam yang sering digunakan adalah pondasi tiang bor. Pengujian pondasi tiang bor dilakukan melalui uji pembebanan dinamis, guna mendapatkan daya dukung ujung tiang, daya dukung selimut serta daya dukung tiang. Hasil pengujian Pile Driving Analyzer (PDA) test dijadikan ukuran dalam mendapatkan kapasitas ijin pondasi tiang bor. Selain pengujian tersebut, juga dilakukan perhitungan manual dengan Metode Mayerhof (1976) berdasarkan data Standard Penetration Test (SPT) tanah di sekitar lokasi pelaksanaan proyek. Gedung hunian yang dijadikan sampel pengukuran berdiri diatas lahan seluas 3.700 m2. Jumlah Dari hasil pengetesan PDA yang dilakukan pada salah satu titik pondasi tiang bor yaitu pada titik 139 dengan dimeter 1000 mm didapat daya dukung ujung ultimit yaitu 242 ton sedangkan dari hasil perhitungan dengan data SPT didapat 1028,29 ton. Untuk daya dukung selimut pada hasil tes PDA didapat sebesar 703 ton dan hasil perhitungan dengan data SPT didapat 442,2753 ton.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BAKU PADA KECAMATAN PRACIMANTORO BERDASARKAN PENURUNAN KAPASITAS SUMBER SEROPAN Supomo, Fani Yayuk; Santosa, Budi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 10, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan air bersih dan air baku di Kecamatan Pracimantoro saat ini sangat memprihatinkan. Kondisi curah hujan yang semakin rendah serta elevasi daerah yang relative tinggi menjadi faktor utama kesulitan masyarakat Pracimantoro untuk memperoleh air baku. Diperkiraan untuk 10 tahun kedepan wilayah Kecamatan Pracimantoro, khususnya keenam desa di sana akan mengalami kekeringan yang berkepanjangan dan hilangnya sumber-sumber air yang ada. Untuk menangani permasalahan tersebut, Pemda Kabupaten Wonogiri dan Pemda Yogyakarta melakukan kerjasama dengan pengambilan air baku Sumber Seropan yang telah dilakukan sejak tahun 2005. Akan tetapi, debit air dari sumber Seropan tersebut mengalami penurunan dari 800 lt/dtk menjadi 500 lt/dtk. Analisis ini ditujukan untuk mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari penurunan debit air yang dirasakan sangat besar, baik dalam hal pendistribusian air baku sampai pada jam pelayanan pompa untuk masing-masing reservoir.
Model Perencanaan Ulang Drainase Untuk Mengurangi Genangan: Studi Kasus Di Perumahan Taman Griya Asri Cilebut, Kabupaten Bogor: Drainage Redesign Model To Reduce Influencing: A Case Study In Taman Griya Asri Cilebut Housing, Bogor Regency Diyanti; Supomo, Fani Yayuk; Qodriah, Hamidah Nur
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13 No. 2 (2025): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Griya Asri Cilebut housing complex, Bogor Regency, often experiences flooding due to high rainfall and inadequate drainage capacity. This study aims to redesign the drainage system, including calculating the planned flood discharge and determining the channel dimensions. The algebraic method is used for hydrological analysis because the catchment area is less than 500 km². The results of the study show that the planned flood discharge for a 5-year return period for secondary and tertiary channels varies between 0.02 m³/s to 0.39 m³/s. The redesign produces appropriate channel dimensions, for example tertiary channel 2 (h=0.5 m, b=0.4 m), tertiary 3 (h=0.6 m, b=0.8 m), and tertiary 4 (h=0.6 m, b=0.5 m) with a square shape using U-Ditch Precast. This redesign is expected to reduce flooding in the housing complex.