Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BISPESIFIK IL-17A DAN IL-17F (IL-17A/F) SEBAGAI INOVASI TERAPI TERBARU BAGI PARA PENDERITA PSORIASIS: SEBUAH TELAAH PUSTAKA SISTEMATIS Rexel Kuatama; Rivaldi Ruby; Ghea Mangkuliguna
Essence of Scientific Medical Journal Vol 18 No 1 (2020): Volume 18 No. 1 (Januari - Juni 2020) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ESTL.2020.v18.i01.p04

Abstract

Pendahuluan: Psoriasis adalah penyakit inflamasi kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan, scaling, indurasi, kegatalan, dan penebalan kulit dan memperburuk kualitas hidup penderitanya, secara khusus, penderita sedang dan berat. Meskipun kemunculan molekul biologis telah menjadi pengobatan revolusioner pada terapi pasien psoriasis sedang dan berat, sejumlah pasien menunjukan ketidakefektivitasan. Berbagai studi terbaru menunjukkan molekul biologis bispesifik sebagai alternatif yang efektif dan efisien. Telaah pustaka ini bertujuan untuk menilai efektivitas dan efek samping bispesifik IL-17A/F pada berbagai studi klinis.Pembahasan: Dari hasil telaah, ~100% dan >80% dari pasien yang diterapi dengan bispesifik IL-17A/F berhasil mencapai PASI75 dan PASI90, secara berturut-turut, pada minggu ke 12 studi fase I dan II. Terlebih lagi, bispesifik IL-17-A/F berhasil menurunkan indikator inflamasi secara signifikan pada biopsi lesi kulit penderita psoriasis. Efek samping yang dilaporkan tergolong ringan dan tidak ada imunogenisitas terdeteksi. Simpulan: Bispesifik IL-17A/F memberikan terapi efektif dengan efek samping yang minimal dalam jangka waktu yang lebih singkat. Studi fase lanjut diperlukan untuk membandingkan keefektivitasannya dengan molekul biologis lain. Kata kunci: bimekizumab, biologics, bispecific IL17A/F, M1095, psoriasis, telaah pustaka sistematis
N-MYC DOWNSTREAM-REGULATED GENE 2 (NDRG2): INOVASI PENANDA TUMOR DIAGNOSTIK DAN PROGNOSTIK TERBARU UNTUK KANKER PARU Yulian Prastisia; Ghea Mangkuliguna; Nikolaus Tobian
Essence of Scientific Medical Journal Vol 19 No 1 (2021): Volume 19 No. 1 (Januari - Juni 2021) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ESTL.2021.v19.i01.p07

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Kanker paru menyebabkan kematian pada satu dari lima orang di dunia. Tingginya angka mortalitas ini dikarenakan oleh belum adanya metode diagnosis yang dapat mendeteksi lesi dini kanker paru secara akurat. Akibatnya, banyak pasien yang baru terdiagnosis ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut yang tingkat kelangsungan hidup tidak lebih dari 5%. Pada kondisi ini, terapi pembedahan sudah tidak dapat dilakukan dan terapi farmakologis pun kurang memberikan manfaat yang berarti. Baru-baru ini, ekspresi dari gen N-myc downstream-regulated 2 (NDRG2) ditemukan mengalami penurunan pada jaringan kanker paru yang menjadi dasar aplikasi NDRG2 sebagai penanda tumor diagnostik dan prognostik. Metode: Penelitian dilakukan dengan melakukan tinjauan pustaka dari beberapa database jurnal, yakni PubMed, ScienceDirect, dan Proquest dengan literatur yang dipublikasikan dalam kurun waktu 2009-2019. Pembahasan: Studi literatur ini menunjukkan bahwa sebanyak 56,7-64,5% dari pasien dengan kanker paru memiliki ekspresi NDRG2 yang sangat rendah. Ekspresi NDRG2 juga dikorelasikan dengan invasi tumor & vaskular, ukuran, status diferensiasi, dan stadium tumor. Ekspresi NDRG2 yang rendah dapat menjadi indikator prognostik buruk bagi pasien kanker paru yang ditandai dengan penurunan tingkat kelangsungan hidup hingga 2 kali lipat lebih rendah. Simpulan: Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa NDRG2 memiliki potensi yang menjanjikan untuk menjadi penanda tumor diagnostik dan prognostik kanker paru.
KOMBINASI IPSC-DNSC BERBASIS ?CPP 3D-PRINTED BIOMIMETIC SCAFFOLDS DAN ANTI-HMGB1 MAB: INOVASI TERAPI REGENERATIF TERBARU BAGI PARA PENDERITA SPINAL CORD INJURY Glenardi Glenardi; Ghea Mangkuliguna; Caroline Tanadi
Essence of Scientific Medical Journal Vol 17 No 1 (2019): Volume 17 No. 1 (Januari-Juni 2019) ESSENTIAL: Essence Of Scientific Medical Jou
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ESTL.2019.v17.i01.p02

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Spinal cord injury (SCI) atau cedera tulang belakang merupakan sebuah kondisi patologis yang disebabkan akibat terjadinya kerusakan pada medula spinalis. Kondisi ini telah menjadi salah satu permasalahan kesehatan global yang paling kompleks karena tidak hanya menyebabkan kelainan neurologis, tetapi juga menimbulkan beban psikis dan sosial yang berat bagi para penderitanya. Baru-baru ini, sebuah terapi berbasis sel punca telah berhasil dikembangkan dan dapat menjadi solusi bagi permasalahan kesehatan yang satu ini. Sebuah sel punca berjenis iPSC-dNSC telah terbukti tidak hanya efektif dalam menginisiasi regenerasi sel neuron pada lokasi lesi SCI, tetapi juga dapat meredakan kondisi inflamasi yang terjadi pasca-trauma. Selanjutnya, untuk dapat menjaga kestabilan dan efek regeneratif dari iPSC-dNSCs, peneliti kemudian menggunakan sebuah media yang bernama ?CPP 3D-printed biomimetic scaffolds untuk menjadi wadah bagi sel punca tersebut. Sedangkan, untuk dapat meningkatkan efektifitas dari iPSC-dNSCs agar lebih poten lagi, peneliti mengkombinasikan terapi ini dengan sebuah terapi neuroprotektif terbaru bernama anti-HMGB1 mAb. Pembahasan: Studi literatur ini menunjukan bahwa terapi kombinasi iPSC-dNSC berbasis ?CPP 3D-printed biomimetic scaffolds dan anti-HMGB1 mAb telah terbukti mampu mengembalikan fungsi lokomotor hingga mendekati normal kembali, dengan didapatkannya nilai skor ~7 pada pemeriksaan dengan teknik skoring Basso Mouse Scale (BMS). Simpulan: Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terapi kombinasi iPSC-dNSC berbasis ?CPP 3D-printed biomimetic scaffolds dengan anti-HMGB1 mAb memiliki potensi yang menjanjikan untuk menjadi terapi utama bagi para penderita SCI diseluruh dunia Kata Kunci: Anti-HMGB1 mAb, iPSC-dNSC, NSC, SCI, ?CPP