Maslikhah
Universitas Negeri Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI BEKASI Maslikhah
Jurnal Tunas Bangsa Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.914 KB)

Abstract

Student learning motivation is a desire to activate, move, channel and direct individual attitudes and behaviors to produce changes, knowledge, understanding, skills, and attitudinal values, and changes that are relatively constant and constant. Group guidance services are to train students to dare to speak in front of many people, train students to tolerate their friends, develop their talents and interests, alleviate problems faced by groups, train students to dare to share in groups. Cooperative learning method is a method that places a teacher by giving questions that contain problems for students, or asking students to convey their problems, which must be solved together, by accommodating the possibility of differences that occur in their environment, knowledge and the skills delivered are more meaningful and stronger stored in the memories of each student. Group guidance services as a place to increase student learning motivation. The cooperative learning method helps students develop oral communication skills. Abstrak Motivasi belajar siswa adalah suatu keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap, serta perubahan yang bersifat secara relatif konstan dan tetap. Layanan bimbingan kelompok adalah melatih siswa agar berani berbicara dihadapan orang banyak, melatih siswa dapat bertoleransi dengan temannya, mengembangkan bakat dan minat masing-masing, mengentaskan permasalahan-permasalahan yang dihadapi kelompok, melatih siswa untuk berani melakukan sharing dalan keompok. Metode cooperative learning adalah suatu metode yang menempatkan seorang guru dengan jalan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengandung masalah bagi peserta didik, atau meminta peserta didik menyampaikan masalah yang dimiliki, yang harus diselesaikan secara bersama, dengan mengakomodir kemungkinan perbedaan yang terjadi di lingkungan mereka, pengetahuan dan keterampilan yang disampaikan lebih bermakna dan lebih kuat tersimpan dalam ingatan masing-masing siswa. Layanan bimbingan kelompok sebagai wadah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode cooperative learning membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi secara lisan. Kata Kunci: Motivasi Belajar Siswa, Layanan Bimbingan Kelompok, Metode Cooperative Learning
MINAT REMAJA TERHADAP PENGGUNAAN BUKU DIARY DAN JOTFORM DALAM KONSELING INDIVIDUAL Theodora Nurmalia; Riska Handayani; Maslikhah; R.A. Murti Kusuma W
Jurnal Selaras : Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/Jsvol2iss1pp1

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the interest of adolescents in the use of diary and jotform books that support individual counseling. The diary book is one of the media used by guidance and counseling teachers in supporting individual counseling. The diary (diary book) can be used as a trusted place for solving the problems encountered. Jotform application media can facilitate direct interaction and facilitate teacher guidance and counseling in carrying out their duties, utilizing the development of information and communication technology, and facilitate students in writing problems faced directly or online, anytime and anywhere but confidential. The subjects of the study were students of class VIII at one of the State Junior High Schools (SMPN) in Serang Regency, West Java, totaling 30 people. The instruments used in this study were made by researchers. The results showed that 83% thought it was easier to write directly in the diary on personal issues than to fill in a Jotform application. As many as 80% admit that filling out a Jotform application as a fun activity, while 20% admit writing a diary book as a boring activity. 73% considered it more practical to use the Jotform application as a supporting medium in individual counseling. Basically, the media used in individual counseling only helps students in expressing their thoughts, feelings and problems to make it easier, more comfortable, and to maintain their confidentiality. Keyword: diary, individual counseling, jotform, interes ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat remaja terhadap penggunaan buku diary dan jotform yang menunjang konseling individual. Buku diary merupakan salah satu media yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling dalam menunjang konseling individual. Buku harian (buku diary) dapat dijadikan sebagai tempat yang dipercaya dalam penyelesaian masalah yang dihadapi. Media aplikasi jotform dapat memudahkan interaksi secara langsung dan memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam menjalankan tugasnya, memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta memudahkan peserta didik dalam menuliskan masalah yang dihadapi secara langsung atau online, kapan dan dimana saja tetapi rahasia. Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas VIII pada salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Serang, Jawa Barat yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% menganggap lebih mudah menuliskan secara langsung pada buku diary mengenai permasalahan pribadi daripada mengisi aplikasi jotform. Sebanyak 80% mengakui bahwa mengisi aplikasi jotform sebagai kegiatan yang menyenangkan, sedangkan 20% mengakui menulis buku diary sebagai kegiatan yang membosankan. Sebesar 73% menganggap lebih praktis menggunakan aplikasi jotform sebagai media pendukung dalam konseling individual. Pada dasarnya, media yang digunakan dalam konseling individual hanya membantu peserta didik dalam menuangkan pikiran, perasaan serta masalah yang dihadapi agar lebih mudah, nyaman, dan tetap terjaga kerahasiaannya. Kata Kunci: buku diary, konseling individual, jotform, minat