Metode bermain peran itu merupakan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Metode bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk menyatakan suatu pendapat, mengungkapkan pikiran, perasaan keinginan dan sikap. Kemampuan berbicara anak dapat dilihat saat anak menjawab pertanyaan, menanggapi pendapat temannya saat kegiatan berlangsung. Namun demikian, berdasarkan hasil observasi kemampuan anak dalam berbahasa masih kurang. Oleh karena itu dengan adanya metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Metode yang digunakan adalah PTK. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada gambaran observasi aktivitas anak pada siklus I jumlah perolehan skor dengan kategori belum muncul 2,1 dengan skor rata-rata sebesar 0,23 jumlah perolehan skor anak dengan kategori mulai muncul 2,4 dengan skor rata-rata sebesar 0,26, tidak ada perolehan skor anak dengan kategori berkembang sesuai harapan, tidak ada perolehan skor dengan kategori berkembang sangat baik. Sedangkan pada gambaran observasi aktivitas anak pada siklus II tidak ada perolehan skor anak dengan kategori belum muncul, tidak ada perolehan skor dengan mulai muncul, jumlah perolehan skor dengan kategori berkembang sesuai harapan 0,6 dengan skor rata-rata sebesar 0,06, jumlah perolehan skor anak dengan kategori berkembang sangat baik 2,46 dengan skor rata-rata sebesar 0,27. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak.