Saiful Bahri
STKIP Bina Bangsa Getsempena

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Saiful Bahri
Jurnal Visipena Vol 1 No 2 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.97 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v1i2.28

Abstract

Kepala Sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya.Selain kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah ikut berpengaruh terhadap kinerja guru, yaitu menyangkut hubungan antar personal sekolah, kesempatan pengembangan diri, kesempatan untuk ikut berperan dalam perubahan sistem serta kondisi lingkungan sekolah yang nyaman dapat memotivasi para guru untuk lebih giat dalam melaksanakan tugasnya yang akan berdampak pada peningkatan kinerja guru.
PENINGKATAN KINERJA DOSEN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH Saiful Bahri
Jurnal Visipena Vol 3 No 2 (2012)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.372 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v3i2.63

Abstract

Perguruan tinggi sebagai lembaga pengembangan ilmu bertujuan melahirkan masyarakat berpengetahuan, berkeahlian, kompeten, dan terampil. Maka perguruan tinggi harus mampu memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat dengan baik, salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan kinerja dosen dalam mewujudkan tridarma perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perencanaan peningkatan kinerja dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh; 2) Strategi peningkatan kinerja dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh; dan 3) Pengawasan dan evaluasi peningkatan kinerja dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.Subjek penelitian terdiri atas ketua dan pembantu ketua bidang akademik, ketua LP2M dan dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan peningkatan kinerja dosen yang dikembangkan antara lain; pengiriman tugas belajar, pengiriman short courses, penataran atau lokakarya dalam pembinaan dan kajian keilmuan yang relevan bagi dosen, program pelatihan dan pembinaan dalam menunjang kemampuan akademik; 2) Pelaksanaan kegiatan peningkatan kinerja dosen, disesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya, pelaksanaan peningkatan kinerja dosen mengarah pada Tridarma Perguruan Tinggi; 3) Pengawasan yang dilaksanakan dengan melakukan penilaian kinerja dosen didasarkan atas kinerja tri dharma perguruan tinggi, penilaian administratif oleh pimpinan, dan penilaian-penilaian lainnya.
SUPERVISI AKADEMIK DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Saiful Bahri
Jurnal Visipena Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.947 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v5i1.236

Abstract

Profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi. Salah satu program yang dapat diselenggarakan dalam rangka pemberdayaan guru adalah supervisi akademik. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Guru akan bekerja secara professional apabila ia memiliki kompetensi yang memadai. Maksudnya adalah seorang guru akan bekerja secara profesional apabila ia memiliki kompetensi secara utuh. Seseorang tidak akan bisa bekerja secara profesional apabila ia hanya memenuhi salah satu kompetensi di antara sekian kompetensi yang dipersyaratkan.
THE IMPACT OF INTERPERSONAL COMMUNICATION, A CREATIVE MINDSET, WORK ETHICS, AND JOB SATISFACTION ON THE PERFORMANCE OF JUNIOR HIGH SCHOOL TEACHERS IN LHOKSEUMAWE Saiful Bahri; Benyamin Situmorang; Darwin Darwin
Jurnal As-Salam Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/assalam.v6i2.448

Abstract

This study seeks to learn about: (1) Innovative work ethic attitudes, (2) Interpersonal interactions about work ethics, (3) A creative approach to job satisfaction (4) Personal interactions that contribute to job satisfaction. 5) The impact of a creative mindset, effective interpersonal communication, a strong work ethic, and job happiness on teachers' effectiveness. Using quantitative methods, a survey approach, a population of 584 teachers, a sample of 237 teachers, a proportional random sampling technique based on the provisions of the model by Slovin, a questionnaire data collection technique called the "Likert scale," and plans for path analysis data processing, this research was carried out at public junior high schools in Lhokseumawe. The direct effect of innovation on work ethic is 0.048; the direct influence of interpersonal communication on work ethic is 0.05; the immediate impact of innovation on job satisfaction is 0.019; the direct impact of interpersonal communication on job satisfaction is 0.04; the direct effect of innovation on teacher performance is 0.22; the direct influence of interpersonal communication on performance is 0.04; these are just a few of the research findings. Concurrent research findings A total of 0.53 of the characteristics that directly affect teacher performance are innovative attitude, interpersonal communication, work ethic, and job satisfaction; the remaining 0.47 is affected by other factors.