Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengolahan Limbah Cair Industri Tembaga Istihanah Nurul Eskani; Ivone De Carlo
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 24 (2007): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v24i1.1002

Abstract

Pengolahan Iimbah cair industri tembaga dengan menggunakan proses elektrokimia  pada prinsipnya mengalirkan arus listrik ke dalam air limbah, sehingga arus tersebut menyebabkan ketidakstabilan partikel tersuspensi dalam air limbah, termasuk logam, hidrokarbon dan organik. Ketika partikel partikel tersebut tidak stabil, terjadi gaya tarik menarik antara ion yang muatannya berlawanan membentuk partikel yang lebih besar sehingga mudah mengendap. Sampel air limbah diambil pada tahap sesudah pencucian dan sesudah pewamaan dari industri kerajinan tembaga. Masing masing sampel limbah dimasukkan dalam bak kaca ukuran 17 cm x 17 cm x 12 cm. Proses elektrokimia dijalankan dengan elektroda Al, arus 10 V dan 20 V dimana untuk tiap-tiap arus selama 2 jam, dan tiap 1/2 jam diambil sampel limbah sebanyak 25 ml untuk dianalisa kandungan Cu-nya. Hasil proses elektrokimia pada sampel air limbah (pencucian), terjadi penurunan kandungan Cu sampai sebesar 35%, dalam waktu 2 jam dengan voltase 20 V. Sedangkan pada sampel air limbah (pewarnaan), terjadi penurunan kandungan Cu sampai sebesar 85%, dalam waktu 2 jam dengan voltase 10 V. Hasil pengolahan air limbah secara elektrokimia menunjukkan bahwa secara teknis perlu mempertimbangkan pengaruh voltase, waktu pengolahan dan luas permukaan katoda yang digunakan. Kata Kunci : tembaga, limbah industri
Total Factor Productivity (TFP) Industri Menengah dan Besar di Indonesia Istihanah Nurul Eskani
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 28 (2010): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v28i1.1133

Abstract

Produktivitas merupakan akar penentu daya saing baik pada level individu, perusahaan, industri maupun negara. Produktivitas faktor total (Toal Factor Productivity/TFP) adalah rasio antara output total terhadap input total yang merupakan salah satu faktor produksi selain capital dan tenaga kerja. Berdasarkan laporan The Asian Productivity Organization (APO), perumbuhan Total Factor Productivity (TFP) Indonesia periode 1980-2000 adalah -0,8 persen, terendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Penelitian ini ingin mengetahui, nilai TFP sektor industri pengolahan di Indonesia terutama menengah dan besar periode 2001-2005. Data bersumber dari Statistik Industri Besar dan Sedang yang dipublikasikan oleh BPS tahun 2001-2005 untuk subsektor  industri dengan kode ISIC 2 digit kemudia dianalisa menggunakan metode regresi fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2001-2005, nilai TFP terbesar dimiliki oleh subsektor industri kendaraan bermotor (ISIC 34) yaitu sebesar 4,9 sedangkan terkecil dimiliki oleh subsektor industri daur ulang (ISIC 37) yaitu sebesar 0,12. Secara keseluruhan, sektor indusri menengah dan besar mempunyai TFP 1,39 yang berari output yang dihasilkan sebesar 1,39 kali dari input total yang digunakan. Kata kunci: produktivitas, Total Factor Productivity (TFP), industri menengah dan besar.
Efektivitas Pengolahan Air Limbah Batik dengan Cara Kimia dan Biologi Istihanah Nurul Eskani; Sulaeman Sulaeman
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 22 (2005): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v22i1.975

Abstract

Kebanyakan industri batik membuang air limbah ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu dengan alasan keterbatasan tempat, dana dan penguasaan teknologi. Beberapa cara pengolahan air limbah telah dilakukan untuk mengatasi penurunan mutunlingkungan akibat pembuangan air limbah.Telah dilakukan penelitian proses pengolahan air limbah batik secara kimia, biologi aerob dan biologi anaerob. Proses kimia dilaksanakan dengan menambahkan koagulan tawas dan kapur ke dalam air limbah batik. Proses biologi aerob dijalankan dalam reaktor terbuka selama 5 hari, sedang proses biologi anaerob  dijalankan dalam reaktor tertutup selama 12 hari. Hasil proses kemudian diukur parameter warna, COD dan alkalinitasnya.Hasil penelitian pengolahan air limbah batik secara kimia dapat menurunkan parameter warna yang berasal dari zat warna Naphtol sebesar 83,15 %, COD sebesar 28,82% dan pH hasil proses 7. Proses biologi anaerob menurunkan parameter warna sebesar 94,95%, COD sebesar 59,89% dan pH hasil proses 5. Proses biologi aerob dapat menurunkan parameter warna yang berasal dari zat warna Naphtol sebesar 97,82%, COD sebesar 72, 88% dan pH hasil proses 6,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah cair batik secara biologi aerob lebih efektif daripada pengolahan secara biologi anaerob maupaun secara kimia. Kata kunci : pengolahan air limbah batik, proses kimia, proses biologi