Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Mesin Berkas Elektron (MBE) sebagai Alternatif Fiksator pada Pewarnaan Batik Warna Alam Lilin Indrayani; Wiwien Andriyati; Elin Nuraini; Mutiara Triwiswara
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 37, No 1 (2020): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v37i1.6199

Abstract

ABSTRAK Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Hal ini mempengaruhi peningkatan industri batik di Indonesia dengan berbagai ragam motif dan ciri khas daerah. Namun seiring dengan berkembangnya industri batik maka semakin marak pula isu beban pencemaran lingkungan akibat limbah yang ditimbulkan oleh zat warna sintetis dari proses pewarnaan batik. Dalam upaya mewujudkan batik ramah lingkungan maka potensi sumberdaya alam Indonesia dapat dikembangkan melalui pemanfaatan zat warna alam sebagai pengganti zat warna sintetis. Namun penggunaan logam berat sebagai bahan fiksator pada zat warna alam menjadi persoalan yang harus diselesaikan agar tidak menambah beban pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh radiasi berkas elektron sebagai substitusi proses fiksasi dengan logam berat sebagai bahan fiksator pada batik yang menggunakan pewarnaan zat warna alam. Metode yang digunakan adalah aplikasi energi radiasi berkas eletron pada kain batik tanpa proses fiksasi dan dengan proses fiksasi dengan menggunakan tiga jenis bahan fiksator yaitu kapur (CaO), tawas (Al2(SO4)3) dan tunjung (FeSO4). Adapun zat warna alam yang digunakan adalah secang (Caesalpinia sappan), mahoni (Swietenia mahagoni). tegeran (Cudrania javanensis) dan tingi (Ceriops tagal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa radiasi berkas elektron dapat mempengaruhi hasil proses pewarnaan batik yang ramah lingkungan dengan kualitas yang baik sesuai standar SNI Batik dan dapat mengurangi konsentrasi logam berat dalam limbah batik sehingga mewujudkan industri batik yang berkelanjutan.
TINGKAT EFEKTIVITAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DENGAN TEKNOLOGI LAHAN BASAH BUATAN Lilin Indrayani; Mutiara Triwiswara
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 35, No 1 (2018): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v35i1.3795

Abstract

Batik merupakan salah satu potensi industri bangsa Indonesia yang mengalami pertumbuhan pesat di berbagai daerah. Di samping memberikan manfaat di bidang ekonomi, industri batik juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu dampaknya berupa limbah cair dengan volume yang besar dan karakteristik yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Salah satu alternatif pengolahan yang berpotensi dalam pengolahan limbah cair batik adalah teknologi lahan basah buatan (constructed wetland). Teknologi lahan basah buatan merupakan metode pengolahan limbah dengan memanfaatkan proses alami, di mana pada sistem terjadi proses sedimentasi, filtrasi, transfer gas, adsorpsi, serta pengolahan kimiawi dan biologis, akibat adanya aktivitas mikroorganisme dalam tanah dan aktivitas tanaman. Teknologi ini termasuk teknologi tepat guna karena tidak memerlukan biaya pengolahan dan perawatan tinggi serta prosesnya sederhana dan menggunakan sumber daya lokal. Pada kegiatan ini dilaksanakan eksperimen pengembangan teknologi pengolahan limbah cair batik menggunakan sistem lahan basah buatan skala laboratorium dengan menggunakan tanaman Pegagan air (Centella asiatica), Lidi air (Hippochaetes lymenalis), Bambu air (Equisetum hyemale), Melati air (Echinodorus palaefolius) dan Kana lonceng (Pistia stratiotese). Parameter pencemar yang diamati adalah pH, Suhu, TSS, TDS, BOD5 dan  COD.
PEMANFAATAN LIMBAH ZAT WARNA ALAM BATIK PASTA INDIGO (Stobilanthes cusia) UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN BIOAKTIVATOR EM-4 (Effective Microorganism- 4) Lilin Indrayani; Mutiara Triwiswara; Dwi ri Wiji Lestari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 21, No 2 (2019): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.456 KB)

Abstract

Dewasa ini muncul konsep pemikiran untuk melihat limbah sebagai suatu “nutrisi”. Dalam konsep ini, keberadaan limbah suatu industri tertentu dapat dimanfaatkan lagi sebagai bahan baku bagi industri lain. Makalah ini menyajikan hasil penelitian pemanfaatan limbah sisaan proses industri pembuatan zat warna alam batik pasta indigo (Strobilanthes cusia) pada industri pasta indigo, untuk pembuatan pupuk cair organik melalui proses pengomposan dengan penambahan EM-4 sebagai bioaktivator. Metode yang digunakan adalah pengomposan secara anaerobik dan aerobik. Hasilnya, diketahui bahwa proses pengomposan secara aerob lebih cepat dibandingkan dengan proses anaerob. Hasil pengujian laboratorium terhadap unsur makro pada pupuk cair organik, yaitu Nitrogen (N), Phosfor (P2O2), dan Kalium (K2O) berturut-turut 0,11 persen, 8,47 ppm, dan 556,30 mg per liter untuk proses anaerob dan 0,16 persen, 8.49 ppm, dan 2137 mg per liter untuk proses aerob. Kesimpulan: kualitas pupuk cair organik dari limbah sisaan pembuatan zat warna alam batik pasta indigo memenuhi standar sesuai Permentan Nomor 02/Pert/HK.060/2/2006 tentang Pupuk Organik dan Pembenah Tanah.