Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

“SI TOU TIMOU TUMOU TOU”: BERTEOLOGI PASTORAL KELUARGA DALAM KONTEKS BUDAYA MINAHASA DI TENGAH PERUBAHAN ZAMAN Agnes Beatrix Jackline Raintung; Daniel Susanto
POIMEN Jurnal Pastoral Konseling Vol. 2 No. 1 (2021): Juni
Publisher : LPPM IAKN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/pjpk.v2i1.592

Abstract

The time has brought changes in all aspects of human life, including family life. Communal relations in families in the East are increasingly being eroded due to the influence of increasingly advanced science and technology. However, eastern cultural values ​​essentially have tremendous wealth for family survival. This study aims to examine the family from the perspective of Minahasa culture as a context for family pastoral theology, especially with regard to the philosophy of life of the Minahasan people, namely Si Tou Timou Tumou Tou which means humans live to bring others to life. The purpose of this study is to describe the philosophy of life of the Minahasa people as a context for family pastoral theology in the midst of changing times. The research methodology used is library research on family pastoral theology and Minahasa culture related to si tou timou tumou tou. The findings are that the life philosophy of the Minahasa people, si tou timou tumou tou is something important and crucial for family life in the midst of today's changes. Families that live to humanize others will be able to survive and continue to grow together in the midst of changing times. The conclusion of this study explains that si tou timou tumou tou is a relevant pastoral theological context for families in the current era of change.
Konseling Terhadap Isteri Pasca Kematian Suami (Studi Kasus di GK Pamulang) Haposan Surianto Lumbangaol; Daniel Susanto; Cici Kamalia; Nikotitoli Thomas Hendro
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14466

Abstract

Peneliti ini untuk melihat perlunya pendampingan pastoral bagi para isteri yang sedang berduka atas kematian suami. Salah satu faktor penentu keberhasilan orang berduka melewati era transisi adalah kemampuannya mengatur dan beradaptasi dengan keadaan dengan baik. Di sisi lain, Crisis Counseling menekankan bahwa yang sering dijumpai saat mendampingi isteri pasca kematian suaminya adalah tahapan shock atau kaget dan menangis, ekspresi emosi, permusuhan, depresi, kesepian, panik, dan perasaan bersalah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan mewawancarai lima orang wanita yang pernah mengalami kesedihan atas kematian suaminya untuk memperoleh data. Peneliti menganalisisnya menggunakan literatur terpilih untuk memperkuat kajian tentang kesedihan dan permasalahan isteri pasca kematian. Hasilnya, pendampingan pastoral berhasil membawa yang berduka menyembuhkan dirinya sendiri dari kerusakan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual. Melalui empat fungsi, pendampingan pastoral memberikan manfaat, yaitu: fungsi menopang, memampukan orang yang berduka bertahan dan mengatasi suatu peristiwa yang begitu menyakitkan. Sehingga keimanannya kepada Tuhan tidak diragukan. Fungsi membimbing (guiding) membawa orang yang berduka ke dalam pengambilan keputusan ketika dalam keadaan berduka sehingga mereka dapat membuat keputusan meski dalam kesedihan dan kebingungan. Fungsi rekonsiliasi (reconsiliation), mendamaikan yang berduka dengan sanak saudara dan kerabat ketika terjadi kesalahpahaman akibat duka dan kebingungan yang terjadi saat berduka. Fungsi pengasuhan dilakukan agar konselee dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri orang yang sedang berduka.