Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Perubahan Tutupan Vegetasi dan Curah Hujan Kabupaten Semarang Menggunakan Citra Saltelit Lansat 8 Triloka Mahesti; Elvira Umar; Ardian Ariadi; Sri Yulianto Joko Prasetyo; Charitas Fibriani
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan iklim dunia yang dipengaruhi pemanasan global saat ini menjadi masalah yang genting. Dalam mengatasi masalah pemanasan global, Indonesia turut serta berperan aktif dengan berkomitmen menurunkan GRK hingga tahun 2030. Keikutsertaan pemerintah Indonesia juga harus didukung oleh pemerintah daerah salah satunya adalah Kabupaten Semarang untuk menurunkan GRK dengan penambahan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan tutupan vegetasi Kabupaten Semarang dari tahun 2015 hingga 2019 dengan menggunakan metode NDVI, EVI, SAVI dan Supervised Classification serta clustering curah hujan menggunakan metode Spatial Interpolation karena perubahan indeks vegetasi tidak lepas dari curah hujan. Penelitian ini menghasilkan nilai NDVI, EVI, SAVI dan Supervised Classification mengalami kenaikan dari tahun 2015 ke tahun 2016 dengan kenaikan nilai NDVI 0.059728, EVI 0.658, SAVI 0.089514 dan supervised classification 4,64% atau 39.368,7 ha, serta mengalami penurunan berangsur dari tahun 2016 hingga 2019 dengan penurunan nilai NDVI -0,072276, EVI -9,57828, SAVI -0,108413 dan supervised classification -19,05% atau -194.762,7 ha. Clustering curah hujan menunjukkan 4 kecamatan yaitu Getasan, Tengaran, Susukan dan Kaliwungu memiliki curah hujan sangat rendah, 4 kecamatan yaitu Banyubiru, Pabelan, Bancak dan Suruh memiliki curah hujan sedang, 6 kecamatan yaitu Ambarawa, Jambu, Bawen, Tuntang Bringin dan Pringapus memiliki curah hujan tinggi serta 5 kecamatan yaitu Bandungan, Sumowono, Bergas, Ungaran Barat dan Ungaran Timur memiliki curah hujan sangat tinggi. Curah hujan berada pada rentang 5mm-10mm/hari yang menurut BMKG memiliki klasifikasi curah hujan rendah. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rekomendasi pemerintah Kabupaten Semarang dalam pengelolaan vegetasi dan pertimbangan dalam penyusunan RAD
Implementasi Supply Chain Management pada UMKM Kopi Bintang Salatiga (Studi Kasus UMKM Kopi Bintang Salatiga): (Studi Kasus UMKM Kopi Bintang Salatiga Mahesti, Triloka; Triloka Mahesti; Muhamad Sidik
E-Bisnis : Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol 18 No 1 (2025): JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/e-bisnis.v18i1.2453

Abstract

The implementation of Supply Chain Management (SCM) makes many businesses manage information, goods, services and money as good as possible so they can provide fast and high-quality services to customers. Therefore, this study aims to implement SCM in Kopi Bintang Salatiga SMEs to decrease production costs, increase revenue, improve operational efficiency and establish good relationships with customers. This study discusses the SCM process and the added value in Kopi Bintang Salatiga SMEs so in the future Kopi Bintang Salatiga SMEs can have good risk management and increase added value. The data was collected through literature study and interviewing the owner of Kopi Bintang Salatiga SMEs. This study found that weather, natural disasters, fires and coffee pests are the factors with the highest risk in the SCM process of Kopi Bintang Salatiga SMEs. The added value of farmers & post-harvest coffee processors of Kopi Bintang Salatiga Kopi Bintang Salatiga SMEs is already quite high at 99%, while at grade I coffee sales is 71% and grade II is 47% it appears that coffee with grade II has lower added value, so it is needing accuracy of coffee processing at farmers & post-harvest coffee processors so the grade I coffee product is increased.