This Author published in this journals
All Journal JURNAL PENJAKORA
Surat Ratmin
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PELATIHAN FISIK ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL PEMAIN SEPAKBOLA Surat Ratmin
JURNAL PENJAKORA Vol. 2 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/penjakora.v2i1.11313

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji dan membuktikan pengaruh pelatihan fisik anaerob terhadap peningkatan volume oksigen maksimal pemain sepakbola. Sebagai variabel bebas adalah pelatihan fisik anaerob (acceleration sprint, hollow sprint dan interval training), sedangkan variabel terikat adalah volume oksigen maksimal.            Sampel penelitian adalah siswa putra yang mengambil extra kurikuler sepakbola sebanyak 75 orang. Sampel terbagi menjadi 3 kelompok eksperimen yaitu, (1) Kelompok eksperimen 1 (N=25), pelatihan fisik anaerob accelaration sprint, (2) Kelompok eksperimen 2 (N=25), pelatihan fisik anaerob hollow sprint, dan (3) Kelompok eksperimen 3 (N=25), pelatihan fisik anaerob interval training.Data diperoleh dengan tes awal dan akhir yaitu mengambil data volume oksigen maksimal dengan multistage fitness test (MFT) adalah tes Multi Tahap untuk mengetahui tingkat kebugaran, selanjutnya data dianalisis menggunakan statistik infrensial  melalui uji anava satu jalur pada taraf signifikansi 5%.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang bermakna antara pelatihan fisik anaerob (acceleration sprint, hollow sprint dan interval training)  terhadap peningkatan VO2 maks  pemain sepakbola, sehingga dapat dirinci sebagai berikut : (a) Terdapat peningkatan yang bermakna pada pelatihan fisik anaerob acceleration sprint terhadap VO2 maks  pemain sepakbola, (b) Terdapat peningkatan yang bermakna pada pelatihan fisik anaerob hollow sprint terhadap VO2 maks  pemain sepakbola, (c) Terdapat peningkatan yang bermakna pada pelatihan fisik anaerob interval training terhadap VO2 maks  pemain sepakbola, (2) Pelatihan fisik anaerob interval training berpengaruh lebih baik dibandingkan pelatihan fisik anaerob hollow sprint dan acceleration sprint terhadap peningkatan VO2 maks pemain sepakbola. 
PENERAPAN MODEL PELATIHAN ANAEROBIK DALAM UPAYA MENURUNKAN KELEBIHAN BERAT BADAN DAN MENINGKATKAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA ATLET JUDO BULELENG I Putu Panca Adi; Surat Ratmin
JURNAL PENJAKORA Vol. 2 No. 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/penjakora.v2i2.11479

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mencoba sebuah model pelatihan anaerobik dalam upaya menurunkan kelebihan berat badan pada atlet judo Buleleng, (2) Mencoba sebuah model pelatihan anaerobik dalam upaya meningkatkan VO2 maks pada atlet judo Buleleng, dan (3) Mencoba sebuah model pelatihan anaerobik dalam upaya menurunkan kelebihan berat badan dan meningkatkan VO2 maks pada atlet judo Buleleng.Penerapan model pelatihan anaerobik dilakukan dengan intensitas tinggi yang dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang singkat. Model pelatihan anaerobik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan lari cepat dengan jarak tempuh pelatihan antara 30-100 meter, durasi 5-15 detik dengan intensitas pelatihan 70-85% denyut nadi maksimal (DNM). Model pelatihan anaerobik dilakukan dengan repetisi antara 4-6 dan set antara 3-5. Repetisi, set dan jarak tempuh pelatihan dapat ditingkatkan secara bertahap.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah “The Pretest-Posttest Control Group Design“.Dalam penelitian ini dilakukan analisa data dengan t-test. Sebelum dianalisis, varians pada taraf signifikan 0.95. Analisa data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 11,5.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat penurunan yang bermakna model pelatihan anaerobik dalam menurunkan kelebihan berat badan atlet judo Buleleng sebesar 2,5%, (2) Terdapat peningkatan yang bermakna model pelatihan anaerobik dalam meningkatkan VO2 maks atlet judo Buleleng sebesar 2,99%, dan (3) Terdapat penurunan yang bermakna model pelatihan anaerobik dalam  menurunkan kelebihan berat badan dan meningkatkan VO2 maks atlet judo Buleleng.