Mursyida Ulfa
Magister Manajemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengukuran Kualitas Hidup Pasien Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Menggunakan Instrumen EQ-5D-5L Nur Hamida; Mursyida Ulfa; Restu Nur Hasanah Haris; Dwi Endarti; Chairun Wiedyaningsih
Majalah Farmaseutik Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.535 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v15i2.46328

Abstract

Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) dan hipertensi di Indonesia semakin tahun semakin meningkat. Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mencanangkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) untuk mencapai kesehatan yang optimal dan kualitas hidup yang baik pada penyakit DM dan hipertensi. Studi ini bertujuan untuk mengukur kualitas hidup pasien prolanis di puskesmas menggunakan instrumen EQ-5D-5L. Studi dilakukan pada 200 pasien prolanis yang terdiri dari 100 pasien diabetes melitus dan 100 pasien hipertensi. Lokasi pengambilan sampel berada di puskesmas Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah untuk pasien DM dan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nangroe Aceh Darussalam untuk pasien hipertensi yang dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan (September-November 2018). Penelitian menggunakan rancangan cross-sectional study dengan metode convenience/accidental sampling. Kualitas hidup diukur menggunakan instrumen European Quality of Life-5 Dimension-5 Level (EQ-5D-5L) dan konversi health utility (utility) dengan value set Indonesia. Analisis data menggunakan uji independent t-test untuk melihat perbedaan kualitas hidup pada tiap kelompok karakteristik  pasien DM dan hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan domain rasa sakit/tidak nyaman merupakan domain yang paling banyak dilaporkan terjadi masalah pada pasien DM maupun Hipertensi. Nilai utility pasien DM sebesar 0,843±0,081, sedangkan hipertensi sebesar 0,767±0,154. Terdapat perbedaan signifikan nilai utility berdasarkan karakteristik umur (p=0,001), riwayat penyakit keluarga (p=0,006), lama menderita penyakit (p=0,000) dan frekuensi kontrol (p=0,000) pada pasien hipertensi, sedangkan pada pasien DM hanya pada karakteristik memiliki penyakit lain (p=0,026).