Kandungan antosianin dalam ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus undatus (Haw.) Britton & Rose) memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam sediaan lipstik. Kulit buah naga merah memiliki berat mencapai 30-35% berat buah. Namun demikian, pemanfaatan limbah kulit buah naga sebagai sumber pewarna alam belum dieksplorasi secara maksimal. Lipstik berfungsi untuk memperindah warna bibir sekaligus sebagai pelindung bibir dari cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proporsi ektrak kulit buah naga ( 8-10% b/b) dan titanium dioksida (5-7% b/b)agar diperoleh lipstik dengan densitas warna dan angka sun protecting factor (SPF) yang optimal. Penambahan titanium dioksida berefek positif terhadap densitas warna lipstik. Optimasi dengan Design Expert® menunjukan bahwa kombinasi ekstrak etanolik kulit buah naga merah sebesar 9,5% dan titanium dioksida sebesar 5,5 % terhadap bobot lipstik diprediksi akan memberikan nilai densitas warna dan SPF yang paling optimum. Pembuatan produk dengan formula optimum pada skala kecil memiliki nilai SPF yang tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan nilai prediksi sedangkan densitas yang dihasilkan formula optimum sedikit lebih tinggi dari nilai prediksi. Lipstik yang dibuat menurut formula optimum memiliki titik lebur dan nilai pH yang memenuhi syarat namun memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dan daya oles lebih rendah dari produk pembanding. Secara umum, lipstik dari formula optimum menghasilkan warna pastel merah muda. Pengembangan ekstrak kulit buah naga merah sebagai pewarna alami sediaan lipstik perlu disempurnakan agar diperoleh kestabilan warna ekstrak.Kata kunci: lipstik, pewarna alami, ekstrak kulit buah naga merah, formula optimum