Claim Missing Document
Check
Articles

UJI AKTIVITAS REPELAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum (L.) f. Citratum Back) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DALAM SEDIAAN LOTION DAN UJI SIFAT FISIK LOTION Murrukmihadi, Mimiek; Fajarini, Dias Anita
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.289 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp96-102

Abstract

Minyak atsiri daun kemangi memiliki aroma khas berfungsi sebagai repelan sehingga dapat digunakan sebagai anti nyamuk. Lotion dianggap lebih praktis, mudah aplikasinya, mudah dioleskan, mudah dituang, dan lebih efisien sehingga repelan dibuat dalam bentuk lotion. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas repelan minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum (L.) f. Citratum Back) terhadap nyamuk Aedes aegypti dalam sediaan lotion. Daun kemangi dikeringanginkan, kemudian disuling dengan distilasi air dan uap selama ±6 jam untuk memperoleh minyak atsiri. Minyak atsiri dengan konsentrasi 15%v/v, 25%v/v, dan 35%v/v dalam etanol 95% dibuat dalam sediaan lotion. Sediaan lotion diuji sifat fisik (homogenitas, viskositas, daya sebar, dan daya lekat) dan uji aktivitas repelan. Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis Kolmogorov Smirnov test, Anava 2 jalan, uji Turkey HSD test. Uji aktivitas repelan dianalisis dengan Anava 1 jalan dilanjutkan uji Turkey dengan taraf kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kenaikan konsentrasi (15%v/v, 25%v/v, 35%v/v dalam etanol 95%),lotion yang dihasilkan homogen dan mudah dituang. Lotion dengan kenaikan konsentrasi minyak atsiri daun kemangi tersebut mempengaruhi aktivitas repelan yang berbeda bermakna dengan waktu perlindungan berturut-turut adalah 3522, 4611, dan 5435 detik.
AKTIVITAS MUKOLITIK SIRUP EKSTRAK ETANOLIK BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) WARNA MERAH MAHKOTA TEGAK SECARA IN VITRO Permatasari, Dinar Hesti; Murrukmihadi, Mimiek
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.805 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss1pp%p

Abstract

Ekstrak etanolik bunga kembang sepatu warna merah telah terbukti dapat menurunkan viskositas mukus secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh varian konsentrasi ekstrak dalam menurunkan viskositas mukus dalam sirup secara in vitro dan untuk mengetahui besarnya konsentrasi ekstrak yang sebanding dengan sirup asetilsistein 2,00%. Ekstrak etanolik diperoleh dengan menggunakan metode maserasi kemudian dibuat dalam sediaan sirup  dengan konsentrasi ekstrak yang bervariasi (1,00; 1,25; 1,50; 1,75 dan 2,00%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirup dengan konsentrasi ekstrak 1,00; 1,25; 1,50; 1,75; dan 2,00% tidak  menunjukkan adanya aktivitas mukolitik secara in vitro dengan menurunkan viskositas mukus usus sapi dan tidak ada yang sebanding dengan aktivitas mukolitik asetilsistein 2,00%.
OPTIMASI FORMULASI SIRUP FRAKSI TIDAK LARUT ETIL ASETAT YANG MENGANDUNG ALKALOID DARI BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) Murrukmihadi, Mimiek; Wahyuono, Subagus; Marchaban, Marchaban; Martono, Sudibyo
Majalah Obat Tradisional Vol 16, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.064 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ16iss2pp101-108

Abstract

Fraksi tidak larut etilasetat yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan kadar 0,6% b/v mempunyai aktivitas mukolitik yang setara dengan asetilsistein 0,1% berdasarkan kapasitas menurunkan viskositas mukus. Penggunaan bunga kembang sepatu sebagai obat batuk baru dilakukan secara tradisional. Oleh karena itu dibuat sediaan sirup fraksi tidak larut etilasetat yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum sirup fraksi etanolik yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu menggunakan metode Simplex Lattice Design. Fraksi tidak larut etilasetat yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu diperoleh dengan menggunakan Vacuum Liquid Chromatography (VLC). Metode Simplex Lattice Design digunakan untuk optimasi formula sirup fraksi tidak larut etilasetat yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu  dengan tujuh formula berdasarkan variasi jumlah gliserin, larutan sorbitol 70%, dan mucilago CMC-Na 0,5%. Sifat fisik sirup diuji untuk mendapatkan nilai respon total (R total) terbesar sebagai parameter formula optimum menggunakan metode Simplex Lattice Design  dengan  software Design Expert® versi 8.0.2. Sirup formula optimum diperoleh dengan proporsi gliserin sebesar 25,376%; larutan sorbitol 70% sebesar 51,985%; dan mucilago CMC-Na 0,5% sebesar 22,639%. Sirup formula optimum dibuat, kemudian diuji sifat fisik selama 4 minggu penyimpanan. Data yang diperoleh dari uji sifat fisik sirup dibandingkan dengan nilai prediksi dengan software Design Expert® versi 8.0.2. Stabilitas fisik sirup formula optimum minggu ke 0 dibandingkan terhadap stabilitas fisik  minggu ke 4 menggunakan uji-t berpasangan. Hasil menunjukkan bahwa sifat fisik formula optimum sirup fraksi tidak larut etilasetat yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu tidak berbeda signifikan dengan prediksi untuk kemudahan dituang dan tanggap rasa kecuali  viskositas dan derajat keasaman. Sirup fraksi etilasetat yang mengandung alkaloid  dari bunga kembang sepatu hasil optimasi kurang stabil selama empat minggu penyimpanan.
ISOLASI DAN PENETAPAN KADAR ALKALOID EKSTRAK ETANOLIK BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) SECARA SPEKTRODENSITOMETRI Murrukmihadi, Mimiek; Pamungkas, Kurniati
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.842 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp117-123

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi dan mengetahui kadar relatif alkaloid pada bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) secara spektrodensitometri. Ekstrak etanolik bunga kembang sepatu dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pemisahan senyawa alkaloid dilakukan dengan fraksinasi menggunakan VLC (Vaccum Liquid Chromatography) dan menggunakan campuran pelarut metanol-etilasetat dengan variasi konsentrasi. Hasil isolasi selanjutnya digunakan sebagai kurva baku, kemudian ditetapkan kadar sampel ekstrak bunga kembang sepatu secara spektrodensitometri dengan menggunakan fase diam silika gel dan fase gerak etil asetat: metanol (1:5 v/v). Kadar relatif alkaloid dihitung menggunakan kurva baku Y = 29023,75 X + 5809,35, r = 0,996. Didapatkan kadar relatif alkaloid sebesar 0,210 ± 0,035 % dan dapat diijadikan sebagai suatu senyawa penanda.
EFEK PEMBERIAN FRAKSI YANG MENGANDUNG ALKALOID DARI BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) VARIETAS MERAH TUNDUK TERHADAP AKTIVITAS MUKOLITIK SECARA IN VITRO Murrukmihadi, Mimiek; Afiyati, Ami
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.896 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss3pp187-194

Abstract

Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) berkhasiat sebagai obat batuk. Bunga ini memiliki banyak variasi, salah satunya yaitu bunga berwarna merah dengan bentuk mahkota tunduk. Ekstrak etanolik bunga kembang sepatu tersebut telah diteliti dan terbukti memiliki aktivitas mukolitik. Fraksinasi akan lebih mendekatkan dalam proses pencarian senyawa aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek fraksi yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu varietas merah tunduk sebagai mukolitik secara in vitro dan mengetahui kisaran konsentrasi fraksi yang memberikan efek setara dengan efek asetilsistein 0,1%. Penelitian ini meliputi maserasi, fraksinasi dengan KCV, identifikasi fraksi yang mengandung alkaloid, dan uji aktivitas mukolitik fraksi yang mengandung alkaloid. Uji aktivitas mukolitik dilakukan secara in vitro terhadap penurunan viskositas mukus sapi. Larutan uji dibuat dengan konsentrasi fraksi 0,4; 0,6; dan 0,8%. Asetilsistein 0,1% digunakan sebagai kontrol positif. Nilai viskositas yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan uji ANAVA satu arah, dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu dengan konsentrasi 0,4% belum menunjukkan aktivitas mukolitik, sedangkan pada konsentrasi 0,6% dan 0,8% telah menunjukkan aktivitas mukolitik secara in vitro. Fraksi yang mengandung alkaloid dari bunga kembang sepatu dengan konsentrasi 0,6% dan 0,8% memiliki aktivitas mukolitik setara dengan asetilsistein 0,1% secara in vitro.
PENETAPAN KADAR ALKALOID DARI EKSTRAK ETANOLIK BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) Murrukmihadi, Mimiek; Wahyuono, Subagus; Marchaban, Marchaban; Martono, Sudibyo
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.015 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss2pp%p

Abstract

Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) secara tradisional digunakan sebagai peluruh dahak. Berdasarkan atas Bioassay Guided Fractionation, fraksi aktif berhasil dipisahkan dan alkaloid merupakan kandungan utama fraksi. Oleh karena itu alkaloid digunakan sebagai senyawa penanda (marker) ekstrak etanol Hibiscus rosa-sinensis L. Nilai viskositas digunakan sebagai model untuk aktivitas peluruh dahak, dengan asetil sistein sebagai kontrol positif. Selanjutnya penetapan kadar alkaloid dalam ekstrak etanol dilakukan secara KLT-Densitometri (n=5), kadar alkaloid dibandingkan dengan kurva baku dari alkaloid (marker) hasil isolasi (Y=12,1360X+2901,4474). Kadar alkaloid dalam ekstrak etanol kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) sebagai 2,35 ± 0,67 %. 
The Influence of Polyvinyl Pyrrolidone (PVP) on Piroxicam Absorption with Everted Intestinal SAC Method Prihapsara, Fea; Artanti, Anif Nur; Murrukmihadi, Mimiek
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 12, No 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.006 KB) | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3028

Abstract

Oral drug absorption was highly influenced by dissolution rate, especially for poorly and insoluble drugs. Piroxicam is a nonsteroidal anti-inflammatory drug that is practically insoluble in water. The oral absorption rate of piroxicam is dependent on its dissolution rate in the GI tract. Polyvinyl Pyrrolidone (PVP) as surfactant can increase drug solubility by means of a micelle forming mechanism. The aim of the study was to know the influence of addition and variation of Polyvinyl Pyrrolidone (PVP) on Piroxicam absorption with everted intestinal sac method.  The  concentration of piroxicam solution was prepared by PVP in  1.0,2.0 and 3.0 % respectively. Crane and Wilson tube containing 75 ml of themucosal fluid was taken at 37 0 C in waterbath. Than, serosal solution of 1.5 mlwas added to intestinal sac by turned upside down and tied to a cannula, then put into the tube containing the mucosal fluid and constantly flowing oxygen gas.Serosal solution of 1 ml were taken every 15 minutes and then diluted with 2 ml of Ba (OH) 2 and 2 ml of ZnSO4 then centrifuge until 25 minute. The absorbant of supernatant was measured by UV spectrophotometer and data analyse wascalculated by one-way ANAVA.  PVP at 1%,2% and 3% increased piroxicamabsorption from the phosphate buffer pH 7.5 compared with negative control.According to P app , the values were 2.52 ± 0.43 cm/minute (negative control), 3.41 ± 2.17 cm/minute (1% PVP), 2.75 ± 1.14 cm/minute (2% PVP) and 4.77 ± 4.93 cm/minute (3% PVP) respectively. In conclusion. Lower doses of the surfactant (1%, 2%, and 3% PVP) significantly increased absorption of the drug by altering the membrane permeability. Keywords: Piroxicam, absorption, in vitro, PVP  
Penetapan Kadar Alkaloid Ekstrak dari Etanolik Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Murrukmihadi, Mimiek; Wahyuono, Subagus; Marchaban, .; Martono, Sudibyo
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 6, No 3 (2013)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.643 KB)

Abstract

Kembang sepatu flower (Hibiscus rosa-sinensis L.) was fractionally used as expectorant. Based on Bioassay Guided fractionation, an active fraction was separated, and the fraction was identified is Alkaloid was the major compound based on TLC analysis. Viscosity value measured by viscometer was used as a Bioassay model of expectorant activity in vitro and acetyl cysteine was used as positive control. Alkaloid content determination of the ethanolic extract was measured by TLC-Densitometric compared with standard curve of isolated alkaloid as the selected marker (Y=12,1360X+2901,4474). The alkaloid content in the ethanolic extract was determined as 2.35±0,67%.Keywords : alkaloid, ethanolic extract, Hibiscus rosa-sinensis L.
KARAKTERISASI KOMPLEKS INKLUSI KETOPROFEN-β-SIKLODEKSTRIN DENGAN ANALISIS FTIR DAN DSC Hidayati, Nurul; Murrukmihadi, Mimiek
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketoprofen termasuk dalam kelompok obat Biopharmaceutics ClassificationSystem (BCS) kelas II. Obat BCS kelas II bersifat sangat permiabel terhadap membranbiologis, namun menunjukkan kelarutan yang rendah dalam air sehinggamengakibatkan laju disolusinya rendah, absorbsinya kurang sempurna danbioavailabilitasnya pun rendah. Untuk meningkatkan kelarutan suatu obat yang sukarlarut dalam air salah satunya melalui kompleks inklusi sehingga dapat memperbaikikecepatan disolusi dan absorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuikarakteristik kompleks inklusi ketoprofen–β-siklodekstrin dengan Fourier TransformInfra Red (FTIR) dan Differential Scanning Calorimetry(DSC).Penelitian ini dilakukan dengan cara pembentukan kompleks inklusi ketoprofen–β-siklo dekstrin dengan rasio molar 1:2 menggunakan metode kneading. Hasil kompleksinklusi ketoprofen–β-siklo dekstrin kemudian dikarakterisasi dengan FTIR dan DSC.Hasil menunjukkan bahwa karakteristik kompleks inklusi ketoprofen–β-siklodekstrin dengan FTIR menunjukkan hilangnya gugus karbonil karboksilat dankarbonil keton pada ketoprofen dan karakteristik dengan DSC menunjukkan tidakmunculnya peaken dotermik yang menunjukkan telah terbentuknya kompleks inklusiketoprofen danβ-siklodekstrin.Kata Kunci : Ketoprofen, β-siklodekstrin, karakterisasi kompleks inklusi, FTIR, DSC
Penetapan Kadar Alkaloid Ekstrak dari Etanolik Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Murrukmihadi, Mimiek; Wahyuono, Subagus; Marchaban, .; Martono, Sudibyo
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 6, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.643 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v6i3.134

Abstract

Kembang sepatu flower (Hibiscus rosa-sinensis L.) was fractionally used as expectorant. Based on Bioassay Guided fractionation, an active fraction was separated, and the fraction was identified is Alkaloid was the major compound based on TLC analysis. Viscosity value measured by viscometer was used as a Bioassay model of expectorant activity in vitro and acetyl cysteine was used as positive control. Alkaloid content determination of the ethanolic extract was measured by TLC-Densitometric compared with standard curve of isolated alkaloid as the selected marker (Y=12,1360X+2901,4474). The alkaloid content in the ethanolic extract was determined as 2.35±0,67%.Keywords : alkaloid, ethanolic extract, Hibiscus rosa-sinensis L.