Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI INDUKSI MAGNET MELALUI EKSPERIMEN SEDERHANA UNTUK MEMUDAHKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG TERJADINYA MEDAN PUTAR PADA MESIN LISTRIK 2 PHASA DI SEKOLAH KEJURUAN Suseno, Jarot; Toifur, Moh.
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1, No 5 (2012)
Publisher : PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.461 KB)

Abstract

Telah dilakukan eksperimen untuk menentukan hubungan antarabeda fase (cos q) dan kecepatan putar (w) dari rangkaian listrik tertutup AC untuk menjelaskan kepada siswa tentang terjadinya medan putar pada mesin listrik 2 phasa. Penentuan beda fase dilakukan dengan memvariasi nilai kapasitas kapasitor (C) dalam rangkaian serta mengamati kecepatan putar jarum kompas yang diletakkan di antara dua pasang kumparan yang saling berhadapan. Beda fasediamati dengan menghubungkan rangkaian dengan layar CRO (Osiloskop) sedangkan periode putar dapat diamati dengan meletakkan sensor LDR yang disinari dengan sinar LASER dan dihubungkan dengan komputer melalui interface labpro dan software program logger pro 3.8.3. Dari eksperimen dan data eksperimen, maka disimpulkan, pertama dengan panduan prosedur eksperimen, siswa dengan mudah dapat memahami rangkaian sederhana tentang terjadinya medan putar pada listrik AC. Kedua dengan merubah nilai C pada rangkaian siswa dapat mengamati adanya perubahan kecepatan putar jarum kompas. Dan ketiga pada data eksperimen nilai C = 1 mF starting jarum kompas sulit dilakukan karena sudutfase (q) mulai mengalami penurunan dimulai sudut88,95°dengan kecepatan putar jarum kompas 6718,53 rad/s. Hal inidisebabkan sudut tersebut menurun mendekati fase yang sama antara lilitan utama (Lu) dan lilitan bantu( Lb). Sedangkan pada C = 100 mF starting jarum kompas mulai mudah dilakukan karena dengan sudut fase (q) sebesar 36,99°kecepatan putar jarum kompas sebesar 10236,73 rad/s. Karena pada nilai kapasitor C = 100 mF sudut fase mulai mengalami naik sampai sudut 90°. Kata kunci :Induksi Magnet, Medan Putar, Listrik Dua Phasa.
Pengembangan Silabus Fisika Melalui Pola Grass Roots Pada Mata Pelajaran Produktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Jarot Suseno
Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan (JPSP) Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jpsp.v2i1.3815

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk ; 1). Memperoleh silabus fisika  dengan penugasan terstruktur melalui pola grass roots yang memenuhi kriteria layak, 2). Menggunakan silabus fisika pola grass roots yang dimplementasikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan model penugasan terstruktur untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan “Research and Development” (R&D), data dalam penelitian berupa; 1) lembar validasi pengembangan silabus dan RPP, 2) lembar pengamatan proses pembelajaran, 3) lembar observasi ketrampilan proses unjuk kerja dan penilaian proses diskusi siswa, 4) angket tanggapan siswa, 5) kuesioner tenaga pendidik dan kependidikan dan 6) tes hasil belajar fisika (post-tes). Data analisis menggunakan deskriptif kuantitatif dan analisis manova. Setelah dilakukan penelitian di tiga SMK terbesar di kabupaten Trenggalek terkait peran pelajaran fisika terhadap pelajaran produktif hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Berdasarkan validasi pengembangan silabus fisika pola grass roots yang dimplementasikan dalam RPP dengan model penugasan terstruktur dan diuji cobakan secara luas diperoleh silabus yang baik, 2) Mampu mengefektifkan pelajaran fisika dengan model penugasan terstruktur, dibandingkan dengan RPP yang selama ini digunakan di sekolah, dengan signifikansi (sig) < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan pengembangan silabus fisika pola grass roots dengan penugasan terstruktur, hasil belajar fisika di SMK C memberikan sumbangan terhadap pelajaran produktif, sehingga siswa lebih kompeten.