Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kelimpahan Jenis Semut Di Areal Pemukiman Hutan Lindung Sirimau Kota Ambon Latumahina, Fransina Sarah; -, Musyafa; -, Sumardi; Susetya Putra, Nugroho
Biota Biota Volume 13 Nomor 2 Tahun 2014
Publisher : PBI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.776 KB)

Abstract

AbstractThe experiment was conducted at residential areas Sirimau forest with three sampling methods, which were hand collecting, bait trap (sugar and tuna) and pitfall traps from July to September 2011. The study aims to determine abudance of ants in residential areas in Ambon Sirimau Protected Forest areas. The results of study found 16 species of ants in total reaching 14.913. The most dominant types are Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala, Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicarinatum, Tapinoma melanocephalum, Paratrechina longicornis and Anoplolepis gracilipes. Total abudance of ants is 2.789 classified as moderate by spread of number of individual spread and of community stability. The abudance of ants is strongly influenced by light intensity, temperature, humidity, wind, water and season. Difference of temperature micro, light climate, humidit, interspecific competition, availability of variety of food sources, habitat quality and human activities also affect the abudance of ants. Another finding showed invasive ants, they were Soleonopsis geminate, Paratrechina longicornis and Anoplolepis gracilipes. Keywords: Abudance of ants, invasive species, protected areas, settlement areaAbstrakPenelitian dilaksanakan pada areal pemukiman dalam Hutan Lindung Sirimau dengan tiga metode pengambilan sampel yakni hand collecting, bait trap (umpan gula dan  ikan tuna) dan pitfall trap dari bulan Juli hingga september 2011. Penelitian bertujuan mengetahui keragaman semut pada areal pemukiman dalam kawasan Hutan Lindung Sirimau Ambon. Hasil penelitian menemukan adanya 16 jenis semut dengan total individu mencapai  14.913. Jenis–jenis yang sangat dominan dalam kawasan yakni Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala, Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicarinatum, Tapinoma melanocephalum, Paratrechina longicornis dan Anoplolepis gracilipes. Total keragaman jenis semut 2.789 tergolong sedang dengan penyebaran jumlah individu semut dan tingkat kestabilan komunitas sedang. Keragaman semut dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, suhu, kelembaban, angin, air dan musim. Diduga perbedaan suhu mikro, iklim, cahaya, kelembaban, pola makan, kompetisi interspesifik, variasi ketersediaan sumber makanan, kualitas habitat dan aktivitas manusia yang memengaruhi keragaman semut dalam areal pemukiman hutan lindung Sirimau Ambon. Ditemukan 3 jenis semut yang invasif yakni Soleonopsis geminate, Paratrechina longicornis dan Anoplolepis gracilipes. Kata kunci: Kelimpahan semut, spesies invasif, hutan lindung, tipe penggunaan lahan pemukiman
Kelimpahan Jenis Semut Di Areal Pemukiman Hutan Lindung Sirimau Kota Ambon Latumahina, Fransina Sarah; -, Musyafa; -, Sumardi; Susetya Putra, Nugroho
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 18, No 2 (2013): June 2013
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.776 KB) | DOI: 10.24002/biota.v18i2.389

Abstract

AbstractThe experiment was conducted at residential areas Sirimau forest with three sampling methods, which were hand collecting, bait trap (sugar and tuna) and pitfall traps from July to September 2011. The study aims to determine abudance of ants in residential areas in Ambon Sirimau Protected Forest areas. The results of study found 16 species of ants in total reaching 14.913. The most dominant types are Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala, Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicarinatum, Tapinoma melanocephalum, Paratrechina longicornis and Anoplolepis gracilipes. Total abudance of ants is 2.789 classified as moderate by spread of number of individual spread and of community stability. The abudance of ants is strongly influenced by light intensity, temperature, humidity, wind, water and season. Difference of temperature micro, light climate, humidit, interspecific competition, availability of variety of food sources, habitat quality and human activities also affect the abudance of ants. Another finding showed invasive ants, they were Soleonopsis geminate, Paratrechina longicornis and Anoplolepis gracilipes. Keywords: Abudance of ants, invasive species, protected areas, settlement areaAbstrakPenelitian dilaksanakan pada areal pemukiman dalam Hutan Lindung Sirimau dengan tiga metode pengambilan sampel yakni hand collecting, bait trap (umpan gula dan  ikan tuna) dan pitfall trap dari bulan Juli hingga september 2011. Penelitian bertujuan mengetahui keragaman semut pada areal pemukiman dalam kawasan Hutan Lindung Sirimau Ambon. Hasil penelitian menemukan adanya 16 jenis semut dengan total individu mencapai  14.913. Jenis–jenis yang sangat dominan dalam kawasan yakni Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala, Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicarinatum, Tapinoma melanocephalum, Paratrechina longicornis dan Anoplolepis gracilipes. Total keragaman jenis semut 2.789 tergolong sedang dengan penyebaran jumlah individu semut dan tingkat kestabilan komunitas sedang. Keragaman semut dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, suhu, kelembaban, angin, air dan musim. Diduga perbedaan suhu mikro, iklim, cahaya, kelembaban, pola makan, kompetisi interspesifik, variasi ketersediaan sumber makanan, kualitas habitat dan aktivitas manusia yang memengaruhi keragaman semut dalam areal pemukiman hutan lindung Sirimau Ambon. Ditemukan 3 jenis semut yang invasif yakni Soleonopsis geminate, Paratrechina longicornis dan Anoplolepis gracilipes. Kata kunci: Kelimpahan semut, spesies invasif, hutan lindung, tipe penggunaan lahan pemukiman
Kelimpahan dan Keragaman Semut dalam Hutan Lindung Sirimau Ambon Fransina Sarah Latumahina; Musyafa Musyafa; Sumardi Sumardi; Nugroho Susetya Putra
Biospecies Vol. 7 No. 2 (2014): Juli 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v7i2.1755

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada areal pertanian lahan kering bercampur semak dalam Hutan Lindung Sirimau dengan tiga metode pengambilan sampel yakni hand collecting, bait trap (umpan gula dan  ikan tuna) dan pitfall trap dari bulan Juli hingga september 2011. Penelitian bertujuan mengetahui penyebaran semut pada areal pertanian lahan kering  dalam kawasan Hutan Lindung Sirimau Ambon. Hasil penelitian menemukan 1 family, 4 genus dan  19 jenis semut dengan total individu mencapai  14.456. Jenis – jenis semut yang sangat dominan dalam kawasan yakni Anoplolepis gracilipes, Pheidole sp 1, Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala, Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicarinatum, Tapinoma melanocephalum, dan Paratrechina longicornis. Kelimpahan jenis semut mencapai 0,934 tergolong sedang dengan penyebaran jumlah individu semut dan tingkat kestabilan komunitas sedang. Penyebaran semut dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, suhu, kelembaban, angin, air dan musim. Perbedaan suhu mikro, iklim, cahaya, kelembaban, pola makan, kompetisi interspesifik, variasi ketersediaan sumber makanan, kualitas habitat dan aktivitas manusia juga ikut mempengaruhi penyebaran semut dalam kawasan.
PENYEBARAN SEMUT PADA HUTAN LINDUNG SIRIMAU KOTA AMBON Fransina Sarah Latumahina; Musyafa Musyafa; Sumardi Sumardi; Nugroho Susetya Putra
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 14 No 2 (2014)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The experiment was conducted at residential areas Sirimau forest with three sampling methods,which were hand collecting, bait trap (sugar and tuna) and pitfall traps from July to September2011. The study aims to determine diversity of ants in residential areas in Ambon SirimauProtected Forest areas. The results of study found 16 species of ants in total reaching 14.913.The most dominant types are Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala,Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicarinatum, Tapinomamelanocephalum, Paratrechina longicornis and Anoplolepis gracilipes. Total diversity ofants is 2.789 classified as moderate by spread of number of individual spread and of communitystability. The diversity of ants is strongly influenced by light intensity, temperature, humidity,wind, water and season. Difference of temperature micro, light climate, humidit, interspecificcompetition, availability of variety of food sources, habitat quality and human activities alsoaffect the diversity of ants. Another finding showed invasive ants, they were Soleonopsisgeminate, Paratrechina longicornis and Anoplolepis gracilipes.
Kelimpahan Jenis Semut Di Areal Pemukiman Hutan Lindung Sirimau Kota Ambon Fransina Sarah Latumahina; Musyafa -; Sumardi -; Nugroho Susetya Putra
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 18, No 2 (2013): June 2013
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v18i2.389

Abstract

AbstractThe experiment was conducted at residential areas Sirimau forest with three sampling methods, which were hand collecting, bait trap (sugar and tuna) and pitfall traps from July to September 2011. The study aims to determine abudance of ants in residential areas in Ambon Sirimau Protected Forest areas. The results of study found 16 species of ants in total reaching 14.913. The most dominant types are Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala, Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicarinatum, Tapinoma melanocephalum, Paratrechina longicornis and Anoplolepis gracilipes. Total abudance of ants is 2.789 classified as moderate by spread of number of individual spread and of community stability. The abudance of ants is strongly influenced by light intensity, temperature, humidity, wind, water and season. Difference of temperature micro, light climate, humidit, interspecific competition, availability of variety of food sources, habitat quality and human activities also affect the abudance of ants. Another finding showed invasive ants, they were Soleonopsis geminate, Paratrechina longicornis and Anoplolepis gracilipes. Keywords: Abudance of ants, invasive species, protected areas, settlement areaAbstrakPenelitian dilaksanakan pada areal pemukiman dalam Hutan Lindung Sirimau dengan tiga metode pengambilan sampel yakni hand collecting, bait trap (umpan gula dan  ikan tuna) dan pitfall trap dari bulan Juli hingga september 2011. Penelitian bertujuan mengetahui keragaman semut pada areal pemukiman dalam kawasan Hutan Lindung Sirimau Ambon. Hasil penelitian menemukan adanya 16 jenis semut dengan total individu mencapai  14.913. Jenis–jenis yang sangat dominan dalam kawasan yakni Odontoponera denticulata, Pheidole megacephala, Technomyrmex albipes, Tetramorium simillimum, Tetramorium bicarinatum, Tapinoma melanocephalum, Paratrechina longicornis dan Anoplolepis gracilipes. Total keragaman jenis semut 2.789 tergolong sedang dengan penyebaran jumlah individu semut dan tingkat kestabilan komunitas sedang. Keragaman semut dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, suhu, kelembaban, angin, air dan musim. Diduga perbedaan suhu mikro, iklim, cahaya, kelembaban, pola makan, kompetisi interspesifik, variasi ketersediaan sumber makanan, kualitas habitat dan aktivitas manusia yang memengaruhi keragaman semut dalam areal pemukiman hutan lindung Sirimau Ambon. Ditemukan 3 jenis semut yang invasif yakni Soleonopsis geminate, Paratrechina longicornis dan Anoplolepis gracilipes. Kata kunci: Kelimpahan semut, spesies invasif, hutan lindung, tipe penggunaan lahan pemukiman
PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP KERAGAMAN DAN KEPADATAN ARTROPODA TANAH PADA LAHAN TOMAT (Lycopersicum esculentum) satrio haryo pamungkas; Tien Aminatun; Nugroho Susetya Putra
Kingdom (The Journal of Biological Studies) Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Prodi Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v5i5.5883

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tiga jenis pupuk terhadap keragaman dan kepadatan Artropoda tanah pada lahan pertanian tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) dan mengetahui pengaruh tiga jenis pupuk pada parameter edafik. Pengambilan data menggunakan metode corong Barlesse-Tulgreen selama 5 kali pengamatan. Artropoda yang tertangkap diidentifikasi hingga tingkat famili. Data yang diperoleh diuji dengan uji One Way Annova dan melihat indeks keragaman dan kepadatan Artropoda yang tertangkap. Hasil menunjukkan bahwa dari jenis pupuk yang diberikan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keragaman dan kepadatan Artropoda tanah sehingga tidak dapat dilakukan uji lanjut Duncan. Artropoda yang tertangkap berjumlah 251 ekor dengan dominasi larva Tenebrionidae sebanyak 68 ekor dan Formicidae sebanyak 72 ekor dengan total 13 famili dan 4 sub-famili yang ditemukan. Keragaman tertinggi pada perlakuan pupuk PKm (kompos) dengan indeks keragaman 2,004 yang termasuk tingkat keragaman sedang pada indeks keragaman Shanon-Wiener dan indeks kepadatan tertinggi pada perlakuan pupuk PK (kandang) sebesar 0,060. Kata kunci: Artropoda, famili, infauna, kepadatan, keragaman
PENGARUH VARIASI JENIS PUPUK TERHADAP VISITASI SERANGGA PENYERBUK PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) Roin Fathul Arzaqi; Tien Aminatun; Nugroho Susetya Putra
Kingdom (The Journal of Biological Studies) Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Prodi Biologi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/kingdom.v5i3.4685

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi  jenis pupuk sebagai modifikasi habitat pada tanaman tomat terhadap kunjungan dan frekuensi kehadiran serangga penyerbuk serta mengetahui lama kunjungan serangga penyerbuk hinggap pada bunga  tanaman tomat dengan variasi jenis pupuk tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain RAL (Rancangan Acak Lengkap). Pengamatan dilakukan dengan metode scan sampling (pengamatan secara langsung) pada masing-masing plot. Variabel bebas pada penelitian ini adalah variasi jenis pupuk antara lain pupuk umum (NPK), pupuk kandang (sapi) (PK), pupuk kompos (daun) (PKM), pupuk kascing (PC).  Variabel tergayut pada penelitian ini yaitu visitasi dan longevity serangga penyerbuk. Variabel antara yaitu jumlah bunga tomat. Variabel kontrol antara lain jenis tanaman, jenis tanah, waktu penyiraman. Data yang diperoleh dihitung dengan rumus frekuensi kehadiran untuk melihat persentase kehadiran serangga penyerbuk, kemudian dilakukan analisis one way annova (varian). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh yang nyata penggunaan variasi jenis pupuk terhadap visitasi dan lama kunjungan serangga penyerbuk (P0,05). Nilai frekuensi kehadiran tertinggi masing-masing serangga antara lain: Xylocopa virginica 36% dengan kategori jarang, Drosophila sp, Ceratina sp, famili Megachilidae 4% kategori sangat jarang , dan famili Colletidae 8 % dengan kategori sangat jarang. Kisaran lama kunjungan serangga penyerbuk yang teramati yaitu antara 5-37,1 detik. Serangga dengan waktu kunjungan paling lama pada bunga tomat yaitu spesies Xylocopa virginica dengan waktu kunjungan selama 37,1 detik, sedangkan yang paling cepat selesai berkunjung pada bunga tomat adalah Drosophila sp dan spesies dari famili Megachilidae. Kata kunci:variasi jenis pupuk, tanaman tomat, visitasi, longevity, serangga penyerbuk